Kongres bahasa Tegal pertamaI digelar oleh pemerintah kota[[Kota Tegal]] pada tanggal [[4 April]] [[2006]], di hotel[[Hotel]] Bahari Inn kota Tegal. Acara yang digagas oleh [[Yono Daryono]], tersebut menghadirkan beberapa tokoh antara lain SN Ratmana (cerpenis), Ki [[Enthus Susmono]] (dalang Tegal), Eko Tunas (penyair Tegal). Tujuan digelarnya kongres itu adalah untuk mengangkat status dialek Tegalan menjadi bahasa Tegal. Terjadinya kongres Bahasa Tegal dikarenakan karena saudara Lanang Setiawan yang senantiasa getol mempopulerkannya. Hingga akhirnya Pemerintahan Kota Tegal mengupayakan adanya kongres tersebut. Kiprah Lanang Setiawan akhirnya oleh masyarakat Tegal dipatenkan sebagai Begawan Tegalan karena kesetiaannya melahirkan beberapa buku dan puisi, maupun lagu-lagu Tegalan yang sampai kini terus dia setiai hingga belakangan Lanang Setiawan melahirkan novel bahasa Tegal dengan judul "Oreg Tegal". Dialah satu-satunya seniman Tegal yang terus memberikan bahsa Tegalan itu diangkat menjadi sebuah ikon yang menggembirakan bagi masyarakat Tegal.
Pelopor dan penggita bahasa Tegal adalah Lanang Setiawan. Selain menciptakan lagu-lagu tegalan, ia juga menerbitkan tabloid tegalan, ''TEGAL TEGAL'', menulis novel berjudul ''Oreg Tegal'', dan secara rutin menulis kolom tetap Anehdot Tegalan di harian Pagi [[''Nirmala Post'']]. Karena kesetiaannya, pada [[19 Oktober]] [[2008]] ia menerima anugerah Penghargaan Penggiat Bahasa Tegal dari Walikota Tegal, Adi Winarso.