Żul Qarnain: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 51:
 
=== Roman Aleksander ===
Selain dari Al-Qur'an, kisah Dzulqarnain yang biasanya terdapat dalam literatur Islam biasanya juga mengambil sumber dari [[Roman Aleksander]], sebuah kumpulan legenda dan tradisi penjelajahan dan kehidupan Raja [[Aleksander Agung]], Raja Makedonia yang berkuasa pada 336–323 SM dan menjadi penguasa atas kawasan Balkan selatan, Anatolia, Syam, Iran, sebagian Asia Tengah, Mesir, dan India barat laut. Naskah awal dari roman berbahasa Yunani yang selamat menandakan bahwa roman tersebut disusun pada abad ketiga masehi di [[Iskandariyah]]. Selama periode sejarah saat Roman Aleksander ditulis, sedikit yang diketahui tentang sejarah Alexander Agung yang sebenarnya karena sebagian besar sejarah penaklukannya telah dilestarikan dalam bentuk cerita rakyat dan legenda. Baru pada masa [[Renaisans]] (1300–1600 M), sejarah sebenarnya dari Aleksander ditemukan kembali.<ref name="Boyle 1974">[[#Boyle 1974|Boyle 1974]].</ref>
 
Meski telah lenyap, naskah aslinya telah menjadi sumber dari sekitar delapan puluh versi berbeda yang ditulis dalam dua puluh empat bahasa berbeda. Beberapa bagian dari roman ini memuat kisah populer seperti Aleksander yang naik ke langit, pergi ke dalam lautan, dan melakukan perjalanan ke Tanah Kegelapan untuk mencari Air Kehidupan. Lantaran kemasyhurannya selama berabad-abad, Roman Aleksander diadopsi oleh berbagai bangsa dan kelompok yang kemudian memberi penafsiran ulang sesuai nilai dan tradisi masing-masing. Sosok Aleksander yang dicitrakan penguasa yang sembrono atau tamak yang mengabaikan kebenaran spiritual kemudian digambarkan sebagai sosok raja penganut monotesime yang saleh dalam tradisi Yahudi.<ref>[[#Jewish Encyclopedia|Broydé 1906]].</ref>
Baris 57:
Roman Aleksander berbahasa Yunani kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Latin dan juga diadopsi umat Kristen menggunakan [[bahasa Suryani]]. Versi bahasa Suryaninya, ditulis sekitar tahun 629-630 M, kemudian menyebar jauh di timur, seperti Asia Tenggara dan Tiongkok.<ref>HANAWAY, WILLIAM L. [http://www.iranicaonline.org/articles/eskandar-nama ESKANDAR-NĀMA]. Encyclopædia Iranica.</ref> Versi Suryani menambahkan berapa hal yang tidak terdapat dalam versi Yunani awal, seperti Aleksander yang membangun gerbang untuk menahan Gog dan Magog (Ya'juj dan Ma'juj), kaum yang juga disebutkan dalam Alkitab (kitab suci Kristen).<ref name=brillA>{{Cite book| publisher = BRILL| isbn = 978-90-04-17416-0| last1 = Donzel| first1 = Emeri J. van| last2 = Schmidt| first2 = Andrea Barbara| title = Gog and Magog in Early Eastern Christian and Islamic Sources: Sallam's Quest for Alexander's Wall| date = 2010|page=17|quote=Akan tetapi cerita Aleksander mendirikan tembok perintang Gog dan Magog tidak terdapat dalam versi tertua Yunani, Latin, Armenia, maupun Suryani dari ''Roman Aleksander''. Meskipun ''Roman Aleksander'' sangat berjasa menyebarluaskan citra baru yang adikodrati dari Sang Raja Aleksander di Dunia Timur maupun Dunia Barat, cerita pembangunan tembok perintang tidak bersumber dari karya sastra tersebut. Gabungan cerita tembok Aleksander dengan tradisi Alkitab tentang bangsa-bangsa akhir zaman, Gog dan Magog (Ya'juj dan Ma'juj), nyatanya pertama kali muncul dalam tulisan yang dinamakan ''Legenda Aleksander Suryani''. Tulisan ini adalah apendiks pendek yang dilampirkan pada naskah ''Roman Aleksander'' dalam bahasa Suryani.}}</ref>
 
==== Tradisi Islam dan ArabTimur ====
 
Lantaran Aleksander kerap dipandang sebagai orang yang sama dengan Dzulqarnain dalam Al-Qur'an, kisah Dzulqarnain dalam berbagai literatur Islam juga memasukkan bahan dari Roman Aleksander. Dari versi bahasa Suryani, dibuatlah adaptasi roman ini dalam bahasa Arab yang berjudul ''Qishash Dzulqarnain''<ref name=Zuwiyya2001>[[#Zuwiyya2001|Zuwiyya 2001]]</ref> dan dalam bahasa Persia dengan judul ''Iskandarnamah''.<ref name=Zuwiyya2009>[[#Zuwiyya2009|Zuwiyya 2009]].</ref> Sebagaimana dalam tradisi Yahudi, tradisi Muslim juga melakukan penafsiran ulang terkait romansa Aleksander, seperti mengganti nama-nama dewa dengan Allah. Sosok Aleksander, yang disamakan dengan Dzulqarnain, juga dicitrakan sebagai penyebar ajaran monoteisme.<ref name=doufikar-aertis>Doufikar-Aerts, Faustina (2003). ''The Last Days of Alexander in an Arabic Popular Romance of Al-Iskandar.'' dalam ''The Ancient Novel and Beyond'' oleh Panayotakis, Zimmerman, dan Keulen.</ref>
Baris 65:
Dalam versi Yaman atau Arab Selatan, Dzulqarnain bukanlah Aleksander Agung, tetapi Raja Yaman kuno. Namun kisahnya tetap memuat bahan dari Roman Aleksander, seperti pencarian Air Kehidupan. Versi tersebut juga menyebutkan bahwa Dzulqarnain mengunjungi sebuah kastil dengan dinding kaca dan mengunjungi para [[Brahmana]] di India.<ref name=stoneman2003/>
 
Dunia kesusastraan Melayu Klasik melahirkan dua versi Roman Aleksander dengan nama ''Hikayat Iskandar Zurkarnain'', yakni versi Sumatra dan versi [[Semenanjung Malaya|Semenanjung]]. Naskah tertua versi Sumatra kini tersimpan di Perpustakaan Universitas Leiden dengan kode naskah Or. 1970. Aleksander Agung dikenal dengan nama Raja Iskandar dari negeri Mukadunia, anak Raja Darab, murid [[Aristoteles|Aristatalis]], dan memiliki penasihat [[Nabi Khidir]].<ref>Catherine Broadbent, ''The Malay Alexander Legend'', Authorhouse, Bloomington, Indiana, Amerika Serikat, 2012.</ref> Versi Sumatra berakhir pada kisah perkawinan Raja Iskandar dengan Putri Nuraini, sementara versi Semenanjung masih ditambahi lagi dengan cerita-cerita lain, seperti cerita perkawinan Iskandar dengan anak gadis Nabi Khidir, cerita petualangan Iskandar ke alam bawah laut, dan cerita Iskandar mencari air kehidupan.<ref>Liaw Yock Fang, ''A History of Classical Malay Literature'', Yayasan Pustaka Obor, Indonesia, 2013.</ref>
== Genealogi ==
Menurut kisah dari [[Ubaid bin Umair]] (tokoh dari kalangan [[tabi'in]]) bahwa Żul Qarnain adalah [[sepupu]] [[Khidir|Khidr]] dari pihak ibu, bertepatan dengan masa nabi [[Ibrahim]] dan nabi [[Luth]]. dikatakan pula bahwa Khidr menjadi penasehat spiritualnya.
 
== Identifikasi ==
Sedangkan menurut sejarawan Muslim yang lain, Żul Qarnain memiliki nama asli '''Abu Bakr Al-Himyari''' atau '''Abu Bakar bin Ifraiqisy''' dari daulah Al-Jumairiyah (115 SM – 552 M) dan kerajaannya disebut ''At-Tababi’ah.''<ref>[http://www.oaseimani.com/yajuj-dan-majuj-dan-dzulqornain.html Ya’juj Ma’juj & Dzulqornain ditulis oleh Budi Yahya di Oaseimani.com].</ref>
Al-Qur'an tidak menyebutkan secara tersurat mengenai asal-usul Dzulqarnain, waktu dia hidup, atau nama-nama negeri yang dia kunjungi. Beberapa penafsir dan sejarawan Muslim telah berusaha mengidentifikasi jati diri Dzulqarnain dengan beberapa tokoh sejarah.
 
=== Aleksander Agung ===
Dalam buku yang berjudul Jejak Yakjuj dan Makjuj karya [[Wisnu Sasongko]] di [[Google Books|''Books.google.com'']], Dzul Qarnain seorang raja Arab memiliki nama asli '''Abdullah bin adh Dhahhak''', catatan lain mengisahkan namanya '''Mush'ab bin Abdullah''' keturunan dari Kahlal bin [[Saba']].<ref>[http://books.google.co.id/books?id=EGhiZpqzEnIC&pg=PA85&lpg=PA85&dq=dzulqarnain+bertemu+dengan+ibrahim&source=bl&ots=K63BW4UzY5&sig=jCSP_D1oDkcWtbxhBbfPvMLJfFw&hl=id&sa=X&ei=Pv64T-XBO4mIrAfqhJ3eBw&ved=0CFMQ6AEwBQ#v=onepage&q=dzulqarnain%20bertemu%20dengan%20ibrahim&f=false Jejak Yakjuj Dan Makjuj oleh Wisnu Sasongko hal.85 di Google Books.]</ref>
Pendapat paling masyhur menyebutkan bahwa Aleksander Agung adalah Dzulqarnain yang disebutkan dalam Al-Qur'an. Namanya biasanya dieja sebagai 'Iskandar' dalam literatur Muslim dan dia sering juga disebut dengan Iskandar Dzulqarnain. [[Aleksander Agung]] adalah Raja Makedonia yang berkuasa pada 336–323 SM dan menjadi penguasa atas kawasan Balkan selatan, Anatolia, Syam, Iran, sebagian Asia Tengah, Mesir, dan India barat laut.
 
Terdapat perbedaan pendapat terkait Aleksander dan julukan Dzulqarnain. Ath-Thabari menyatakan bahwa Aleksander dijuluki Dzulqarnain dalam Al-Qur'an lantaran dia pergi dari satu ujung (tanduk) dunia ke ujung yang lain.{{sfn|Van Donzel|Schmidt|2010|p=57 fn.3}} Namun sangat mungkin lantaran hal ini berasal dari gambar Aleksander mengenakan tanduk dewa domba jantan Zeus-Amon yang terpatri pada koin yang digunakan di kawasan Timur Dekat pada [[Periode Helenistik|masa Helenistik]].{{sfn|Pinault|1992|p=181 fn.71}} Perjalanan Dzulqarnain ke barat sampai ke laut berlumpur hitam disebutkan memiliki kemiripan dengan "laut beracun" yang dijumpai Aleksander dalam Roman Aleksander.{{sfn|Ernst|2011|p=133}}
 
Namun sebagian penafsir Muslim menolak bahwa Aleksander adalah Dzulqarnain, seperti Ibnu Katsir,<ref name=":2">{{Cite book|url=https://archive.org/details/Qasas-ul-QuranByShaykhHifzurRahmanSeoharvir.a|title=Qasas-ul-Qur'an|last=Seoharwi|first=Muhammad Hifzur Rahman|volume=3|author-link=}}</ref><sup>:100-101</sup> Ibnu Taimiyyah,<ref name=":2" /><sup>:101</sup><ref>{{Cite book|url=http://www.sunnahfollowers.net/library/books/The%20Criterion%20Between%20The%20Allies%20Of%20the%20Merciful%20&%20The%20Allies%20Of%20the%20Devil.pdf|title=الفرقان - بین اولیاء الرحمٰن و اولیاء الشیطٰن|last=Ibn Taymiyyah|publisher=Idara Ahya-us-Sunnah|pages=14|translator-last=Ibn Morgan|translator-first=Salim Adballah|trans-title=The Criterion - Between Allies of the Merciful & The Allies of the Devil|author-link=}}</ref> dan Naser Makarem Syirazi.<ref name=":3">{{Cite book|url=http://tafseerenamoona.net/topicResult/2341|title=Tafseer-e-Namoona|last=Syirazi|first=Naser Makarem|author-link=}}</ref> Hal ini lantaran Dzulqarnain menyembah satu Tuhan, sedangkan Aleksander jelas seorang politeisme, dan dengan bangga menyebutkan dirinya sebagai putra [[Ra (mitologi)|Ra]] dan putra [[Zeus]].{{sfn|Van Donzel|Schmidt|2010|p=57 fn.2}} Di antara akademisi Barat, Brannon Wheeler berpendapat bahwa dugaan kesamaan antara Roman Aleksander dan kisah Dzulqarnain sebenarnya didasarkan pada penafsiran Al-Qur'an dan bukan dari Al-Qur'an itu sendiri.<ref name=":1">{{Cite book|url=https://books.google.com/books?id=9_Wj9Ld4kUEC|title=Moses in the Quran and Islamic Exegesis|last1=Wheeler|first1=Brannon M.|last2=Wheeler|first2=Associate Professor of Islamic Studies and Chair of Comparative Religion Brannon M.|date=2002|publisher=Psychology Press|isbn=9780700716036|language=en}}<sup>:16, 18-19</sup></ref>
 
=== Tokoh lain ===
Menurut kisah dari [[Ubaid bin Umair]] (tokoh dari kalangan [[tabi'in]]) bahwa Żul QarnainDzulqarnain adalah [[sepupu]] [[Khidir|Khidr]] dari pihak ibu, bertepatandan hidup pada dengan masa nabiNabi [[Ibrahim]] dan nabi [[Luth]]. dikatakanDikatakan pula bahwa Khidr menjadi penasehat spiritualnya.
 
DalamSedangkan bukumenurut sejarawan Muslim yang berjudullain, JejakDzulqarnain Yakjujmemiliki dannama Makjujasli karyaAbu [[WisnuBakr Sasongko]]Al-Himyari diatau [[GoogleAbu Bakar bin Ifraiqisy dari daulah Al-Jumairiyah (115 SM – 552 M) dan kerajaannya disebut Books|''BooksAt-Tababi’ah.google.com''<ref>[http://www.oaseimani.com/yajuj-dan-majuj-dan-dzulqornain.html Ya’juj Ma’juj & Dzulqornain ditulis oleh Budi Yahya di Oaseimani.com]],.</ref> Pendapat lain menyebutkan bahwa DzulDzulqarnain Qarnainadalah seorang raja Arab memiliki nama asli '''Abdullah bin adh Dhahhak''',. catatanCatatan lain mengisahkan namanya '''Mush'ab bin Abdullah''' keturunan dari Kahlal bin [[Saba']].<ref>[http://books.google.co.id/books?id=EGhiZpqzEnIC&pg=PA85&lpg=PA85&dq=dzulqarnain+bertemu+dengan+ibrahim&source=bl&ots=K63BW4UzY5&sig=jCSP_D1oDkcWtbxhBbfPvMLJfFw&hl=id&sa=X&ei=Pv64T-XBO4mIrAfqhJ3eBw&ved=0CFMQ6AEwBQ#v=onepage&q=dzulqarnain%20bertemu%20dengan%20ibrahim&f=false Jejak Yakjuj Dan Makjuj oleh Wisnu Sasongko hal.85 di Google Books.]</ref>
 
== Pandangan ==
Baris 79 ⟶ 89:
Berkata sebagian [[ahli kitab]], karena dia raja [[Persia]] dan [[Romawi]], dan dikatakan: Karena dia sampai pada dua ujung matahari barat dan timur dan menguasai keduanya, dan ini menyerupai kesalahannya yaitu perkataan az-Zuhri. Berkata Hasan al-Bashri: Dia memiliki dua jalinan rambut yang melingkar maka dinamakan Żul karnain. Berkata Ishaq bin Abdillah bin Basyar dari Abdillah bin Ziyad bin Sam’an dari Umar bin Syu'aib dari bapaknya dari kakeknya, dia berkata: Dia memanggil raja yang zalim kepada Allah kemudian memukul tanduknya, mematahkanya dan meremukkannya, maka dinamakan Żulkarnain.
 
== Perbedaan Antara Zul Qarnain dengan Aleksander Agung ==
Banyak orang yang menyamakan [[Aleksander Agung]] dengan Zul Qarnain. Padahal, mereka memiliki perbedaan dari segi sifat dan kepercayaan. Perbedaan-perbedaan itu antara lain adalah:
# Zul Qarnain menyembah satu Tuhan dan seorang [[monoteis]]. Sementara itu, [[Aleksander Agung]] menyembah para dewa ([[politeis]])
<!--
Menurut Peneliti Barat, Kisah Żul Qarnain kemungkinan didasarkan atas perjalanan [[Aleksander Agung di dalam Quran|Aleksander Agung]].