Tepung pisang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k clean up, replaced: atau pun → ataupun
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.8
Baris 5:
 
== Metode produksi ==
Tepung pisang umumnya diproduksi dengan pisang mentah yang dikupas, dicincang, dikeringkan, lalu ditumbuk.<ref name="ref2">Ovando-Martinez, Maribel and et al. “Unripe banana flour as an ingredient to increase the undigestible carbohydrates of pasta.” Food Chemistry. 113 (2009), 121-126.</ref> Proses ini dapat dilakukan secara tradisional dengan tangan di mana pisang [[Pengeringan (makanan)|dijemur]] di bawah [[sinar matahari]], ataupun dikeringkan dalam [[oven]] atau pengering makanan rumahan (dehidrator), dan kemudian ditumbuk dalam [[cobek dan ulekan]] atau dengan penggiling mekanik.<ref name="ref1" /> Dalam pemrosesan, dibutuhkan bahan baku 8–10&nbsp;kg pisang mentah untuk menghasilkan 1&nbsp;kg tepung pisang.<ref name="ref3" /> Dalam beberapa tahun terakhir, produksi komersial tepung pisang dalam skala besar dimulai di [[Afrika]] dan [[Amerika Selatan]] menggunakan metodologi dasar yang sama.<ref name="ref3" /><ref>[http://www.globalpost.com/dispatch/news/regions/africa/120419/uganda-goes-bananas Edwards, Jocelyn. “Uganda goes Bananas.” Global Post. 22 April 2012]</ref><ref name="ref4">“Chile: banana flour creates potential for fruit waste.” [freshfruitportal.com], 8 Juli 2013. [http://www.freshfruitportal.com/2013/07/08/chile-banana-flour-creates-potential-for-fruit-waste/?country=united%20states] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20141011023433/http://www.freshfruitportal.com/2013/07/08/chile-banana-flour-creates-potential-for-fruit-waste/?country=united%20states |date=2014-10-11 }}</ref>
 
[[Chili]] telah mengembangkan metode alternatif produksi tepung pisang menggunakan sisa pisang matang. Peneliti asal Chili mengembangkan suatu proses yang menggunakan kulit pisang yang hampir busuk untuk menambahkan [[serat makanan]] ke dalam pisang matang, yang tidak memiliki [[pati resistan]] seperti pisang mentah.<ref name="ref4" /> Meski tidak memiliki pati resistan, tepung pisang memiliki keunggulan dibandingkan bubuk pisang. Bubuk pisang dibuat dari bubur pisang matang sempurna yang dikeringkan dan dihaluskan, sehingga ia tidak memiliki kandungan serat dari tepung kulit pisang maupun pati resistan dari tepung pisang mentah.<ref>Sinha, Nirmal. Handbook of Food Products Manufacturing, 2 Volume Set. John Wiley & Sons, 2007. Page 873.</ref>