Severus Alexander: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
LaninBot (bicara | kontrib)
k namun (di tengah kalimat) → tetapi
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Add 1 book for Wikipedia:Pemastian (20210309)) #IABot (v2.0.8) (GreenC bot
Baris 55:
== Kematian ==
 
Ibunya tiba dan meyakinkannya bahwa untuk menghindari kekerasan, mencoba menyuap tentara Jerman untuk menyerah. Tentu saja ini lebih masuk akal tindakan<ref>Canduci, hal.61</ref>. Menurut sejarawan, itu taktik ini dikombinasikan dengan pembangkangan dari anak buahnya sendiri yang menghancurkan reputasinya dan popularitas, sehingga menimbulkan pemberontakan tentara Alexander, di mana Severus menjadi korban pedang anak buahnya sendiri<ref name="Valentine Nind Hopkins 240">{{cite book|last=Valentine Nind Hopkins|first=Sir Richard|title=The Life of Alexander Severus|year=1907|url=https://archive.org/details/lifeofalexanders00hopk|publisher=The University Press|location=Princeton University|pages=[https://archive.org/details/lifeofalexanders00hopk/page/240 240]}}</ref>. Hal ini menyusul pencalonan Maximinus sebagai kaisar. Alexander dibunuh pada tanggal 19 Maret 235 bersama dengan ibunya, dalam pemberontakan dari Legio XXII Primigenia di Moguntiacum (Mainz) dalam suatu pertemuan dengan jenderalnya<ref name="Southern, hal. 63">Southern, hal. 63</ref>. Pembunuhan ini menjamin kenaikan tahta Maximinus<ref name="Benario, Alexander Severus">Benario, ''Alexander Severus''</ref>.
 
Dokumen Lampridius mencatat dua teori yang menguraikan pembunuhan Severus Alexander. Pertama mengklaim bahwa ketidakpuasan terhadap Mammaea adalah motif utama di balik pembunuhan tersebut. Namun, Lampridius membuat jelas bahwa ia lebih mendukung teori alternatif mana Alexander dibunuh di Sicilia, yang terletak di Inggris. Dalam sebuah tenda terbuka setelah makan siang, Alexander konsultasi dengan pasukan pemberontaknya. Mereka membandingkan dia untuk Elagabalus, seorang Kaisar memecah belah dan tidak populer yang sendiri pembunuhan membuka jalan bagi pemerintahan Alexander. Seorang hamba Jerman memasuki tenda dan memulai panggilan untuk pembunuhan Kaisar, di mana banyak dari pasukan bergabung untuk menyerang. Para pengawal Alexander mencoba berperang melawan pasukan pemberontak tetapi tidak bisa menahan kekuatan gabungan para pembunuh Kaisar. Dalam beberapa menit, Alexander meninggal<ref name="Valentine Nind Hopkins 240"/>. Setelah kematian Alexander, kebijakan ekonominya benar-benar dibuang dan mata uang Romawi mengalami devaluasi. Hal ini menandai awal dari Krisis Abad Ketiga, periode waktu di mana kekaisaran Romawi mendekati kehancuran berat.<ref name="The Saylor Foundation"/>