Kekhalifahan Abbasiyah: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Borgxbot (bicara | kontrib)
k Robot: Cosmetic changes
Baris 358:
 
Setelah [[Timur Lenk]] meninggal, dua orang anaknya, [[Muhammad Jehanekir]] dan [[Khalil]], berperang memperebutkan kekuasaan. [[Khalil]] '''(1404-1405 M)''' keluar sebagai pemenang. Akan tetapi, ia hidup berfoya-foya menghabiskan kekayaan yang ditinggalkan ayahnya. Karena itu saudaranya yang lain, [[Syah Rukh]] '''(1405-1447 M)''', merebut kekuasaan dari tangannya. [[Syah Rukh]] berusaha mengembalikan wibawa kerajaan. Ia seorang raja yang adil dan lemah lembut. Setelah wafat, ia diganti oleh anaknya [[Ulug Beg]] '''(1447-1449 M)''', seorang raja yang alim dan sarjana ilmu pasti. Namun, masa kekuasaannya tidak lama. Dua tahun setelah berkuasa ia dibunuh oleh anaknya yang haus kekuasaan, [[Abdal-Latif]] '''(1449- 1450 M)'''. Raja besar [[dinasti Timuriyah]] yang terakhir adalah [[Abu Sa'id]] '''(1452-1469 M)'''. Pada masa inilah kerajaan mulai terpecah belah. Wilayah kerajaan yang luas itu diperebutkan oleh dua suku [[Turki]] yang baru muncul ke permukaan, [[Kara Koyunlu]] (domba hitam) dan [[Ak Koyunlu]] (domba putih). [[Abu Sa'id]] sendiri terbunuh ketika bertempur melawan [[Uzun Hasan]], penguasa [[Ak Koyunlu]].
 
 
== Masa Berkuasanya Bani Mamalik/Mamluk (Masa terakhir dari kekhalifahan Bani Abbas) ==
 
Setelah merasa memiliki kekuatan yang cukup, maka para budak dan tentara bayaran mengambil inisiatif untuk merebut kekuasaan dari karajaan [[Ayyubiah]] yang pada masa itu merupakan kepanjangan tangan dari Bani Abbasiyyah, hal ini disebabkan karena para penguasa [[Ayyubiyah]] kurang tegas dalam memimpin kerajaan. Akan tetapi [[Mamluk]] tetap mempertahankan [[kekhalifahan Abbasiyyah]] dengan menjadikan mereka sebagai kepala negara dan memindahkan khalifah dari [[baghdad]] ke [[Cairo]] karena akibat serangan dari tentara [[tartar]] dan [[Mongol]] di bawah pimpinan [[Hulagu Khan]].
 
Lihat : [[Mamluk]]
 
== Kronologi Kekhalifahan Bani Abbasiyyah ==