Kekhalifahan Abbasiyah: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 229:
Sebagaimana telah disebutkan, peristiwa penting dalam gerakan ekspansi yang dilakukan oleh [[Alp Arselan]] adalah [[peristiwa Manzikert]], '''tahun 464 H (1071 M)'''. Tentara Sulthan [[Alp Arselan]] ''Rahimahullah'' yang hanya berkekuatan '''15.000''' prajurit, dalam peristiwa ini berhasil mengalahkan tentara [[Romawi]] yang berjumlah '''2.000.000''' orang, terdiri dari tentara [[Romawi]], [[Ghuz]], [[al-Akraj]], [[al-Hajr]], [[Perancis]] dan [[Armenia]]. Peristiwa besar ini menanamkan benih permusuhan dan kebencian orang-orang [[Kristen]] terhadap umat [[Islam]], yang kemudian mencetuskan [[Perang Salib]]. Kebencian itu bertambah setelah [[Dinasti Seljuk]] dapat merebut [[Baitul-Maqdis]] pada '''tahun 471 H''' dari kekuasaan dinasti [[Fathimiyah]] yang berkedudukan di [[Mesir]]. Penguasa [[Seljuk]] menetapkan beberapa peraturan bagi umat [[Kristen]] yang ingin berziarah ke sana. Peraturan itu dirasakan sangat menyulitkan mereka. Untuk memperoleh kembali keleluasaan berziarah ke tanah suci [[Kristen]] itu, pada '''tahun 1095 M''', [[Paus Urbanus II]] berseru kepada umat [[Kristen]] di [[Eropa]] supaya melakukan perang SUCI. Perang ini kemudian dikenal dengan nama [[Perang Salib]], yang terjadi dalam tiga periode.
 
'''=== 1. Periode Pertama '''===
 
Pada musim semi''' tahun 1095 M'''; '''150.000''' orang [[Eropa]], sebagian besar bangsa [[Perancis]] dan [[Norman]], berangkat menuju [[Konstantinopel]], kemudian ke [[Palestina]]. [[Tentara Salib]] yang dipimpin oleh [[Godfrey]], [[Bohemond]], dan [[Raymond]] ini memperoleh kemenangan besar. Pada '''tanggal 18 Juni 1097''' mereka berhasil menaklukkan [[Nicea]] dan '''tahun 1098 M''' menguasai [[Raha]] ([[Edessa]]). Di sini mereka mendirikan [[kerajaan Latin I]] dengan [[Baldawin]] sebagai raja. Pada tahun yang sama mereka dapat menguasai [[Antiochea]] dan mendirikan [[kerajaan latin II]] di Timur. [[Bohemond]] dilantik menjadi rajanya. Mereka juga berhasil menduduki [[Baitul-Maqdis]] '''(15 Juli 1099 M)''' dan mendirikan [[kerajaan Latin III]] dengan rajanya, [[Godfrey]]. Setelah penaklukan [[Baitul-Maqdis]] itu, [[tentara Salib]] melanjutkan ekspansinya. Mereka menguasai kota [[Akka]] '''(1104 M)''', [[Tripoli]] '''(1109 M)''' dan kota [[Tyre]] '''(1124 M)'''. Di [[Tripoli]] mereka mendirikan [[kerajaan Latin IV]], Rajanya adalah [[Raymond]].
 
'''=== 2. Periode Kedua '''===
 
Syeikh [[Imaduddin Zanki]] ''Rahimahullah'', penguasa [[Moshul]] dan [[Irak]], berhasil menaklukkan kembali [[Aleppo]], [[Hamimah]], dan [[Edessa]] pada '''tahun 1144 M'''. Namun ia wafat '''tahun 1146 M'''. Tugasnya dilanjutkan oleh puteranya, Syeikh [[Nuruddin Zanki]] ''Rahimahullah''. Syeikh Nuruddin ''Rahimahullah'' berhasil merebut kembali [[Antiokhia]] pada '''tahun 1149 M''' dan pada '''tahun 1151 M''' seluruh [[Edessa]] dapat direbut kembali.
Baris 241:
Jatuhnya [[Yerussalem]] ke tangan kaum [[muslimin]] sangat memukul perasaan tentara salib. Mereka pun menyusun rencana balasan. Kali ini tentara salib dipimpin oleh [[Frederick Barbarossa]], raja [[Jerman]], [[Richard the LeonHart]], raja [[Inggris]], dan [[Philip Augustus]], raja [[Perancis]]. Pasukan ini bergerak pada '''tahun 1189 M'''. Meskipun mendapat tantangan berat dari Shalahuddin, namun mereka berhasil merebut [[Akka]] yang kemudian dijadikan ibu kota kerajaan Latin. Akan tetapi mereka tidak berhasil memasuki [[Palestina]]. Pada '''tanggal 2 Nopember 1192 M''', dibuat perjanjian antara tentara salib dengan Shalahuddin yang disebut dengan [[Shulh al-Ramlah]]. Dalam perjanjian ini disebutkan bahwa orang-orang [[Kristen]] yang pergi berziarah ke [[Baitul-Maqdis]] tidak akan diganggu.
 
'''=== 3. Periode Ketiga '''===
 
Tentara Salib pada periode ini dipimpin oleh raja [[Jerman]], [[Frederick II]]. Kali ini mereka berusaha merebut [[Mesir]] lebih dahulu sebelum ke [[Palestina]], dengan harapan dapat bantuan dari orang-orang [[Kristen Qibthi]]. Pada '''tahun 1219 M''', mereka berhasil menduduki [[Dimyat]]. Raja [[Mesir]] dari [[dinasti Ayyubiyah]] waktu itu, [[al-Malik al-Kamil]], membuat penjanjian dengan Frederick. Isinya antara lain Frederick bersedia melepaskan [[Dimyat]], sementara [[al-Malik al-Kamil]] melepaskan [[Palestina]], Frederick menjamin keamanan kaum [[muslimin]] di sana, dan Frederick tidak mengirim bantuan kepada [[Kristen]] di [[Syria]]. Dalam perkembangan berikutnya, [[Palestina]] dapat direbut kembali oleh kaum [[muslimin]] '''tahun 1247 M''', di masa pemerintahan [[al-Malik al-Shalih]], penguasa [[Mesir]] selanjutnya. Ketika [[Mesir]] dikuasai oleh [[dinasti Mamalik]] yang menggantikan posisi [[daulah AyyubiyahAyyubiyyah]], pimpinan perang dipegang oleh [[Baybars]], [[Qalawun]] dan [[Syaikhul Islam Ibn Taimiyyah]]. Pada masa merekalah [[Akka]] dapat direbut kembali oleh kaum [[muslimin]],''' tahun 1291 M'''. Demikianlah Perang Salib yang berkobar di Timur. Perang ini tidak berhenti di Barat, di [[Spanyol]], sampai umat [[Islam]] terusir dari sana.
 
Walaupun umat [[Islam]] berhasil mempertahankan daerah-daerahnya dari tentara Salib, namun kerugian yang mereka derita banyak sekali, karena peperangan itu terjadi di wilayahnya. Kerugian-kerugian ini mengakibatkan kekuatan politik umat [[Islam]] menjadi lemah. Dalam kondisi demikian mereka bukan menjadi bersatu, tetapi malah terpecah belah. Banyak daulah kecil yang memerdekakan diri dari pemerintahan pusat Abbasiyah di [[Baghdad]].
 
 
== Sebab-sebab Kemunduran Pemerintahan Bani Abbas (Masa Disintegrasi) ==