Transseksual: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Add 4 books for Wikipedia:Pemastian (20210209)) #IABot (v2.0.8) (GreenC bot |
Rescuing 6 sources and tagging 1 as dead.) #IABot (v2.0.8 |
||
Baris 19:
=== Sejarah penggunaan istilah ''transseksual'' ===
[[Norman Haire]] menulis pada tahun 1921<ref>{{cite journal |editors=Haire, N.|authorlink=Norman Haire|title=Encyclopaedia of Sexual Knowledge |year=1934 |url=http://www.transgenderzone.com/features/sex_change.htm}}</ref> mengenai Dora R. dari [[Jerman]] yang memulai transisi pembedahan di bawah penanganan [[Magnus Hirschfeld]] dan selesai pada tahun 1930 dengan sebuah [[operasi penentuan ulang genitalia]] yang berhasil. Hirschfeld pada tahun 1930 juga terlibat pada operasi penentuan ulang genitalia yang kedua—terhadap [[Lili Elbe]] dari [[Denmark]]—yang hendak didokumentasi dan dilaporkan dalam jurnal ilmiah. Kemudian pada taun 1923, Hirschfeld memperkenalkan istilah ''transseksualisme'' ({{lang-de|Transsexualismus}})<ref>{{cite magazine|last=Hirschfeld |first=M. |title=Die intersexuelle Konstitution |periodical=[[Jahrbuch für sexuelle Zwischenstufen]] |year=1923}}</ref> yang kemudian diperkenalkan oleh [[David Oliver Cauldwell]] ke dalam bahasa Inggris ''transsexualism'' dan ''transsexual'' pada tahun 1949 dan 1950.<ref>{{cite journal |author=Cauldwell, D. O. |authorlink=D. O. Cauldwell |title=Psychopathia Transexualis |journal=Sexology: Sex Science Magazine |volume=16 |year=1949 |url=http://www.wpath.org/journal/www.iiav.nl/ezines/web/IJT/97-03/numbers/symposion/cauldwell_02.htm |access-date=2017-02-10 |archive-date=2011-09-30 |archive-url=https://web.archive.org/web/20110930040613/http://www.wpath.org/journal/www.iiav.nl/ezines/web/IJT/97-03/numbers/symposion/cauldwell_02.htm |dead-url=yes }}</ref>
Cauldwell dinilai menjadi orang pertama yang menggunakan istilah tersebut untuk menyebut orang-orang yang menginginkan perubahan seks secara fisik.<ref name="meyerowitz">{{cite book |last=Meyerowitz |first=J. J. |title=How Sex Changed: A History of Transsexuality in the United States |publisher=Harvard University Press |year=2004}}</ref> [[Harry Benjamin]] pada tahun 1969 mengklaim sebagai orang pertama yang menggunakan istilah ''transseksual'' pada sebuah kuliah umum yang ia berikan pada bulan Desember 1953.<ref>{{cite book |author=Benjamin, H. |chapter=Introduction |editor1=Green, R. |editor2=Money, J. |title=Transsexualism and Sex Reassignment |publisher=Johns Hopkins |location=Baltimore |year=1969}}</ref> Benjamin kemudian berlanjut dengan mempopulerkan istilah tersebut pada bukunya tahun 1996 ''[[The Transsexual Phenomenon]]'' ("Fenomena Transseksual"). Di dalamnya, ia mendeskripsikan orang transseksual pada sebuah skala (yang kini disebut [[Skala Benjamin]]) dengan tiga tingkatan: "Transseksual (non-operasi)", "Transseksual (intensitas sedang)", dan "Transseksual (intensitas tinggi)".<ref name="benjaminscale">{{harvnb|Benjamin|1966|p=23}}</ref><ref>{{cite conference|last=Schaefer |first=L. C. |last2=Wheeler |first2=T. |year=1983|title=The non-surgical true Transsexual: a theoretical rationale |conference=Harry Benjamin International Gender Dysphoria Association VIII International Symposium, Bordeaux, France}}</ref><ref name="Ts-Si_Gaughan">{{cite web |last=Gaughan |first=S. |title=What About Non-op Transsexuals? A No-op Notion |publisher=TS-SI |date=19 Agustus 2006 |url=http://ts-si.org/content/view/1409/995/ |accessdate=30 September 2008 |archive-date=2008-12-20 |archive-url=https://web.archive.org/web/20081220064044/http://ts-si.org/content/view/1409/995/ |dead-url=yes }}</ref> In his book, Benjamin described "true" transsexualism as the following:
{{quote|Transseksual yang benar merasa bahwa mereka tergolong dalam jenis kelamin lawannya, mereka ingin hidup dan berfungsi sebagai anggota dari jenis kelamin lawannya, tidak hanya ingin berpenampilan untuk menyerupai. Bagi mereka, organ genitalia, baik yang primer (testis) maupun sekunder (penis dan sebagainya) adalah kecacatan yang memuakkan dan harus diubah di bawah pisau bedah.<ref>{{cite web|url=http://www.symposion.com/ijt/benjamin/chap_02.htm |title =Henry Benjamin Symposium – Chapter 2 |quote=True transsexuals feel that they belong to the other sex, they want to be and function as members of the opposite sex, not only to appear as such. For them, their sex organs, the primary (testes) as well as the secondary (penis and others) are disgusting deformities that must be changed by the surgeon's knife.}}</ref>}}
Baris 30:
Sekitar pada waktu yang sama dengan terbitnya buku Benjamin, pada tahun 1965, istilah ''transgender'' dicetuskan oleh John Oliven.<ref name="Bevan"/> Pada era 1990-an, istilah ''transseksual'' telah banyak dilihat sebagai sebuah istilah di dalam istilah ''[[transgender]]''.<ref name="TR2006"/><ref name="Bevan"/><ref name="Alegria"/> Istilah ''transgender'' kini lebih umum digunakan dan banyak orang transgender lebih memilih istilah tersebut ketimbang ''transseksual''.<ref name="Polly"/><ref name="GLAAD Media Reference Guide"/> Akan tetapi, istilah ''transseksual'' masih tetap digunakan,<ref name="Pauly">{{cite journal|last=Pauly |first=I. B. |title=Terminology and Classification of Gender Identity Disorders |journal=Journal of Psychology & Human Sexuality |volume=5 |issue=4 |pages=1–12 |year= 1993 |url=http://www.haworthpress.com/store/ArticleAbstract.asp?sid=DPRJKLWKVGB58LR50W0AD29WXCGU5XC7&ID=77620|accessdate=26 Februari 2007 |doi=10.1300/J056v05n04_01|issn=0890-7064}}</ref> dan bagi beberapa orang yang mencari bantuan medis untuk mengubah karakteristik seksualnya agar sesuai dengan identitas gender mereka, kata ''transseksual'' lebih dipilih.<ref name="Polly">{{cite journal|first=R. |last=Polly |first2=J. |last2=Nicole |title=Understanding the transsexual patient: culturally sensitive care in emergency nursing practice |journal=Advanced Emergency Nursing Journal |volume=33 |issue=1 |pages=55-64 |year=2011 |doi=10.1097/TME.0b013e3182080ef4 |quote=The use of terminology by transsexual individuals to self-identify varies. As aforementioned, many transsexual individuals prefer the term transgender, or simply trans, as it is more inclusive and carries fewer stigmas. There are some transsexual individuals[,] however, who reject the term transgender; these individuals view transsexualism as a treatable congenital condition. Following medical and/or surgical transition, they live within the binary as either a man or a woman and may not disclose their transition history.}}</ref><ref name="GLAAD Media Reference Guide">{{cite web|url=http://www.glaad.org/reference/transgender|title= GLAAD Media Reference Guide|accessdate=27 Desember 2013}}</ref> Salah satu pandangan dari orang transseksual yang menolak penggunaan kata ''transgender'' adalah bahwa bagi orang yang telah menjalani [[operasi penentuan ulang seks]], anatomi seks mereka telah berubah sementara gender mereka tetap.<ref>{{cite journal|last1=McGuinness|first1=S.|last2=Alghrani|first2=A.|title=Gender and parenthood: the case for realignment|journal=Medical Law Review|date=2008|issue=16|page=261}}</ref><ref>{{cite book|last1=Whittle|first1=S.|title=Respect and Equality: Transsexual and Transgender Rights|url=https://archive.org/details/respectequalityt00whit|date=2002|publisher=Cavendish|location=London|page=[https://archive.org/details/respectequalityt00whit/page/n31 7]}}</ref><ref>{{cite journal|last1=Harris|first1=A.|title=Non-Binary Gender Concepts and the Evolving Legal Treatment of UK Transsexed Individuals: A Practical Consideration of the Possibilities of Butler|journal=Journal of International Women's Studies|date=2012|volume=13|issue=6|pages=57–71|url=http://vc.bridgew.edu/jiws/vol13/iss6/6}}</ref>
Secara historis, salah satu alasan mengapa beberapa orang lebih memilih istilah ''transseksual'' ketimbang ''transgender'' adalah karena kalangan dunia medis pada era 1950-an hingga 1980-an mendorong pembedaan antara kedua istilah tersebut dan hanya mengizinkan adanya penanganan medis bagi kondisi transseksual.<ref name="denny">{{cite book|first=Dallas|last=D.|editor=Paisley, C. |editor2=Juang, R. M. |editor3=Minter, S. P. |title=Transgender Rights|year=2006|chapter=Chapter 9: Transgender Communities of the United States in the Late Twentieth Century |publisher=University of Minnesota Press}}</ref> Orang transseksual lainnya mengatakan bahwa orang yang tidak menjalani operasi penentuan ulang seks berbeda dengan orang yang menjalaninya dan masing-masing pun memiliki tujuan sendiri-sendiri.<ref name="Ts-Si_Gaughan"/> Pendapat tersebut merupakan pendapat yang kontroversial sementara opini lain mengatakan bahwa perbedaan hanya satu prosedur tidak kemudian menggolongkan orang ke kategori yang berbeda. Tidak semua orang tidak menjalani prosedur tersebut karena tidak mau. Beberapa misalnya, karena alasan ekonomi. Alasan lain yang penolakan penggunaan kata ''transseksual'' adalah kekhawatiran bahwa istilah tersebut memberikan kesan salah bahwa itu adalah sesuatu mengenai [[seksualitas]] sementara yang dimaksud sebenarnya adalah [[identitas gender]].<ref name="Fenway Health Glossary">{{cite web|url=http://www.fenwayhealth.org/site/DocServer/Handout_7-C_Glossary_of_Gender_and_Transgender_Terms__fi.pdf|title=
=== ''Androfilia'' dan ''ginefilia'' ===
Baris 42:
What would be the situation after corrective surgery has been performed and the sex anatomy now resembles that of a woman? Is the "new woman" still a homosexual man? "Yes," if pedantry and technicalities prevail. "No" if reason and common sense are applied and if the respective patient is treated as an individual and not as a rubber stamp."<br/>
Kiasan bahasa Inggris ''rubber stamp'' ([[tukang stempel (politik)|stempel karet]]) berarti seseorang yang secara hukum memiliki kekuatan namun pada kenyataannya nyaris tidak ada dan hampir selalu menuruti kata pihak yang lebih kuat.</ref><ref name="benjamin1966">{{cite book |last=Benjamin |first=H. |year=1999 |archiveurl=
</blockquote>
Banyak pihak mengkritik pemilihan kata untuk istilah tersebut karena dinilai menghina dan membingungkan. Biolog [[Bruce Bagemihl]] mengatakan bahwa, "... titik acuan untuk orientasi 'heteroseksual' atau 'homoseksual' pada penamaan ini hanya berdasar kepada jenis kelamin genetik individu tersebut sebelum dilakukannya penentuan ulang. Penamaan tersebut dengan demikian menghiraukan pengertian seseorang tersebut terhadap identitas gendernya sendiri yang lebih tinggi dari jenis kelamin biologis, bukan sebaliknya."<ref name="bagemihl">{{cite book |last=Bagemihl |first=B. |chapter=Surrogate Phonology and Transsexual Faggotry: A Linguistic Analogy for Uncoupling Sexual Orientation from Gender Identity |title=Queerly Phrased: Language, Gender, and Sexuality |editors=Livia, A.; Hall, K. |year=1997 |pages=380 ff |publisher=Oxford University Press |isbn=0-19-510471-4}}</ref> Bagemihl kemudian melanjutkan bahwa istilah tersebut membuat orang mudah untuk mengklaim bahwa orang transseksual sebenarnya adalah laki-laki homoseksual yang berusaha untuk keluar dari stigma.<ref name="bagemihl" /> Leavitt dan Berger (1990) menyebutkan bahwa, "Istilah ''transseksual homoseksual'' dinilai membingungkan dan kontroversial di antara laki-laki yang menginginkan penentuan ulang seks."<ref name="leavitt1990">{{cite journal |last=Leavitt |first=F. |last2=Berger |first2=J. C. |year=1990 |title=Clinical patterns among male transsexual candidates with erotic interest in males |journal=[[Archives of Sexual Behavior]] |url=http://www.susans.org/reference/tserotic.html |volume=19 |issue=5 |pages=491-505}}</ref> Istilah tersebut dikritik sebagai istilah yang "[[heteroseksisme|heteroseksis]]",<ref name="bagemihl" /> "kuno",<ref name="wahng">{{cite book |last=Wahng<!--[sic]--> |first=S. J. |year=2004 |chapter=Double Cross: Transamasculinity Asian American Gendering in ''Trappings of Transhood'' |editor=Aldama, A. J. |title=Violence and the Body: Race, Gender, and the State |publisher= Indiana University Press |isbn=0-253-34171-X}}</ref> dan bersifat merendahkan karena dengannya orang dipakaikan istilah berdasarkan seksnya yang ditunjuk saat lahir ketimbang [[identitas gender]]nya.<ref name="leiblum2000">{{cite book |editors=Leiblum, S. R.; Rosen R. C. |year=2000 |title=Principles and Practice of Sex Therapy, Third Edition |isbn=1-57230-574-6 |publisher=Guilford Press |location= New York}}</ref> Benjamin, Leavitt, dan Berger sendiri masing-masign pernah menggunakan istilah tersebut di tulisan mereka.<ref name="benjamin1966"/><ref name="leavitt1990" /> Seksolog [[John Bancroft (seksolog)|John Bancroft]] mengatakan bahwa ia kecewa pernah menggunakan istilah tersebut yang pada saat itu merupakan hal yang umum ketika mendeskripsikan wanita transseksual.<ref name="Bancroftcomment">{{Cite journal | last = Bancroft | first = J. | title = Lust or Identity? | journal = Archives of Sexual Behavior | volume = 37 | issue = 3 | pages = 426–428 | year = 2008 | url = http://www.springerlink.com/content/y8842382k001006q/fulltext.pdf?page=1 | doi = 10.1007/s10508-008-9317-1 | pmid = 18431640 }}{{Pranala mati|date=Maret 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref> Seksolog lain seperti [[Charles Allen Moser]] misalnya, juga mengkritik penggunaan istilah tersebut.<ref name="moser2010">{{Cite journal| last = Moser | first = C. |year=2010|title=Blanchard's Autogynephilia Theory: A Critique |journal=Journal of Homosexuality|pmid=20582803|volume=57|edition=6|issue=6|pages=790–809|doi=10.1080/00918369.2010.486241 |url=http://www.informaworld.com/smpp/content~db=all~content=a923357133~tab=content}}</ref>
Penggunaan kata ''androfilia'' dan ''ginefilia'' diajukan dan dipopulerkan oleh psikolog [[Ron Langevin]] pada era 1980-an.<ref name="langevin1983">{{cite book |last=Langevin |first=R. |year=1982 |title=Sexual Strands: Understanding and Treating Sexual Anomalies in Men |url=https://archive.org/details/sexualstrandsund0000lang |publisher=Routledge |isbn= 978-0-89859-205-4}}</ref> Psikolog [[Stephen T. Wegener]] mengatakan bahwa, "Langevin membuat beberapa saran konkret mengenai penggunaan bahasa dalam kajian anomali seksual. Sebagai contoh, ia mengajukan istilah ''ginefil'' dan ''androfil'' untuk menunjukkan jenis kelamin mana yang seseorang merasa tertarik tanpa mempedulikan [[identitas gender]] atau pakaian orang tersebut. Terminologi tersebut dapat bermanfaat bagi mereka yang meniliti di bidang ini."<ref name="wegener">{{cite journal |last=Wegener |first=S. T. |year=1984 |title=Male Sexual Anomalies: the Data (review of ''Sexual Strands'') |journal=APA Review of Books |volume=29 |issue=7-12 |pages=783 }}</ref>
Baris 59:
[[World Professional Association for Transgender Health]] (WPATH) menyebutkan bahwa pemasukan transseksualisme dalam pedoman diagnosis kejiwaan tidak didasarkan pada fakta ilmiah. WPATH telah merekomendasikan penghapusan identitas trans apapun dari bab [[kesehatan kejiwaan]] di edisi ICD berikutnya ([[ICD-11]]) yang dijadwalkan terbit tahun 2017.<ref>{{cite web|author=World Professional Association for Transgender Health |url=http://www.wpath.org/site_page.cfm?pk_association_webpage_menu=1635&pk_association_webpage=6637 |title=CONSENSUS PROCESS Regarding TRANSGENDER and TRANSSEXUAL RELATED DIAGNOSES in ICD-11 |date=31 Mei 2013 |accessdate=12 Februari 2017 |quote=The insertion of transsexualism in the DSM and CIE was not based on scientific evidence, but on a pathologizing interpretation of all those expressions that deviate gender from the binary standard. ... So, we wish to imply that in the absence of scientific evidence showing that trans-sexuality and other gender identities/roles are mental disorders, we support the removal of trans identities form the section of mental illness.}}</ref> Beberapa tenaga kesehatan jiwa juga dinilai tidak sensitif dengan menyebut transseksualisme sebagai "sebuah penyakit" ketimbang sebuah sifat lahiriah seperti yang diyakini individu transseksual.<ref>{{cite book |last=Green |first=J. |title=Becoming a Visible Man |publisher=Vanderbilt University Press |year= 2004 |page=79 |isbn=0-8265-1457-X }}</ref> Prinsip 18 dalam [[Prinsip-Prinsip Yogyakarta]] juga menyebutkan bahwa identitas gender seseorang bukanlah kondisi medis dan tidak memerlukan penyembuhan.<ref name="PrinsipY">{{cite web |url=http://www.ypinaction.org/wp/wp-content/uploads/2016/10/Yogyakarta20Principles2020Bhs20Indonesia.pdf |title=Prinsip-Prinsip Yogyakarta (terjemahan bahasa Indonesia oleh Ardhanary Institute) |year=2007 |publisher=Yogyakarta Principles in Action |accessdate=7 Februari 2017}}</ref>
Transseksualisme juga sebelumnya dicantumkan di dalam ''[[Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders]]'' (DSM) keluaran [[American Psychiatric Association]] (APA). Dengan disahkannya [[DSM-5|DSM edisi kelima]] tahun 2013, transseksualisme bukanlah lagi sebuah diagnosis. Diagnosis yang ada saat ini untuk orang transseksual yang mencari pertolongan medis adalah [[disforia gender]].<ref name="DSM-V">{{Cite book|title=Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders, Fifth Edition|author=[[American Psychiatric Association]]|year=2013|publisher=American Psychiatric Publishing|isbn=978-0-89042-554-1}}</ref> Perubahan tersebut diambil sebagai gambaran dari hasil keputusan para anggota APA bahwa transseksualitas bukanlah sebuah gangguan dan orang transseksual tidak berhak untuk mendapatkan stigma.<ref>{{cite web |title=Gender Dysphoria in the DSM-5 |author= American Psychiatric Association |year=2013 |url=https://psychiatry.org/File%20Library/Psychiatrists/Practice/DSM/APA_DSM-5-Gender-Dysphoria.pdf |accessdate=10 Februari 2017}}</ref> Berdasarkan ''Standards of Care'' ("Standar Pelayanan") dari WPATH,<ref name="WPATH web">{{cite web|url=http://wpath.org |title=World Professional Association for Transgender Health |publisher=WPATH |date=25 September 2011 |accessdate=23 Februari 2012}}</ref><ref name="WPATHSOCs">{{cite web|url=http://www.wpath.org/documents/Standards%20of%20Care%20V7%20-%202011%20WPATH.pdf|format=PDF|title=Standards of Care for the Health of Transsexual, Transgender, and Gender Nonconforming People, 7th Version
Transseksualisme (khusus untuk transseksualisme laki-laki ke perempuan) dahulu sempat dinamakan ''Sindrom Harry Benjamin'' dari nama endrokinolog yang merintis penelitian terhadap kondisi ini.<ref name="AggrawalA"/> Kini, studi mengenai variasi gender telah memiliki pemahaman yang lebih luas dan lebih mendalam daripada deskripsi awal oleh Harry Benjamin<ref name="ekins2006">{{cite book|last=Ekins|first=R.|title=The Transgender Phenomenon|year=2006|publisher=Sage|location=London|isbn=0-7619-7164-5|author2=King, D.}}</ref> sehingga penggunaan istilah ''Sindrom Harry Benjamin'' telah menuai kritik karena mencakup seluruh pengalaman-pengalaman yang berbeda dari orang-orang dengan variasi gender.<ref>{{cite book |editors=Labonte, R.; Schimel, L. |year=2009 |title=Second Person Queer |publisher=Arsenal Pulp Press}}</ref><ref>{{cite book|first=K.|last=Bornstein|first2=S. B.|last2=Bergman|year=2010|title=Gender Outlaws: The Next Generation |publisher=Seal Press}}</ref>
Baris 72:
* {{Cite book|last=Brown |first=M. L. |last2=Rounsley |first2=C. A. |title=True Selves: Understanding Transsexualism – For Families, Friends, Coworkers, and Helping Professionals |publisher=Jossey-Bass |year=1996 |isbn=978-0-7879-6702-4 }}
* {{Cite book|last=Feinberg |first=L. |title=Trans Liberation : Beyond Pink or Blue |url=https://archive.org/details/transliberationb0000fein |publisher=Beacon Press |year=1999 |isbn=978-0-8070-7951-5 }}
* {{cite web|url=http://www.wpath.org/documents/Standards%20of%20Care%20V7%20-%202011%20WPATH.pdf|format=PDF|title=Standards of Care for the Health of Transsexual, Transgender, and Gender Nonconforming People, 7th Version
* {{Cite journal|doi=10.1210/jcem.85.5.6564|last=Kruijver |first=F. P. M. |last2=Zhou |first2=J. N. |last3=Pool |first3=C. W. |last4=Hofman |first4=M. A. |last5= Gooren |first5=L. J. G. |last6=Swaab |first6=D. F. |title=Male-to-Female Transsexuals Have Female Neuron Numbers in a Limbic Nucleus |journal=Journal of Clinical Endocrinology & Metabolism |volume=85 |issue=5 |pages=2034–41 |year=2000 |url=http://jcem.endojournals.org/cgi/content/full/85/5/2034 | pmid = 10843193 |ref=harv}}
* {{Cite book|last=Rathus |first=S. A. |last2=Nevid |first2=J. A. |last2=Fichner-Rathus |first2=Lois |title=Human Sexuality in a World of Diversity |publisher=Allyn & Bacon |year=2002 |isbn=978-0-205-40615-9 }}
|