Potret Père Tanguy: Perbedaan antara revisi

Pada 1886 van Gogh meninggalkan [[Belanda]] dan tak pernah pulang. Ia pindah ke Paris untuk tinggal dengan adiknya [[Theo van Gogh (diler seni)|Theo]], seorang diler seni Paris. Vincent masuk Paris sebagai pria muram dan pemalu. Meskipun kepribadiannya tak berubah, ia memunculkan artistik yang seorang kritikus sebut sebagai "burung bernyanyi".<ref name="Wallace"/> Meskipun van Gogh telah dipengaruh oleh master-master besar di Belanda, datang ke Paris mengartikan bahwa ia terasuki Impresionis, [[Simbolisme (seni rupa)|Simbolis]], [[Pointilisme|Pointilis]], dan seni rupa Jepang (''lihat [[Japonisme]]''). Lingkar temannya meliputi [[Camille Pissarro]], [[Henri Toulouse-Lautrec]], [[Paul Gauguin]], [[Émile Bernard]], [[Paul Signac]], dan lain-lain. Karua dari para seniman [[ukiyo-e]] Jepang [[Hiroshige]] dan [[Hokusai]] sangat mempengaruhi van Gogh, keduanya untuk materi subyek dan gaya susunan datar dari warna tanpa bayangan. Pada dua tahun dari 1886 sampai 1888 ia berkarya di Paris, van Gogh menyoroti berbagai genre, membuat gaya uniknya sendiri.<ref name="Wallace">{{cite book | title=The World of Van Gogh (1853-1890) | author=Wallace, R | editor=Editors of Time-Life Books | publisher=Time-Life Books | location=Alexandria, VA, USA | year=1969 | pages=[https://archive.org/details/worldofvangogh1800wall/page/40 40], 69 | url= https://archive.org/details/worldofvangogh1800wall}}</ref>