J.B. Wenas: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 31:
== Bupati Jayawijaya ==
Wenas dilantik sebagai Bupati Jayawijaya oleh Gubernur [[Barnabas Suebu]] pada tanggal 13 April 1989.<ref>{{Cite news|date=April 1989|title=Letkol Inf. Yos Buce Wenas Bupati Jayawijaya|url=https://books.google.co.id/books?id=mYFdXm5s1AUC&pg=PA65|work=Mimbar Kekaryaan|issue=220|page=65|access-date=11 Maret 2021}}</ref> Setelah dilantik menjadi Wakil Gubernur pada tanggal 27 Januari 1998, Wenas merangkap jabatan sebagai Bupati Jayawijaya selama hampir sebulan.<ref>{{Cite news|last=FR|date=29 Januari 1998|title=Mendagri: Kelemahan Kinerja Birokrasi adalah Kelambanan|url=http://www.kompasdata.id/Search/NewsDetail/18492068|work=Kompas|page=15|access-date=11 Maret 2021}}</ref> Jabatannya sebagai Bupati Jayawijaya akhirnya
Selama memimpin Jayawijaya, Wenas juga membangun Museum Pilamo yang menampung alat dan barang-barang tradisional dan kebudayaan yang berasal dari penduduk asli Jayawijaya. Wenas juga mendirikan pusat pendidikan vokasi Silimo Pemuda yang berfungsi sebagai tempat pengajaran mengenai kebudayaan setempat bagi para pemuda Jayawijaya.<ref name=":0" />
Salah satu kebijakan terkenal yang dilakukan oleh Wenas selaku bupati Jayawijaya adalah pada saat pembuatan lambang Kabupaten Jayawijaya, yang ditetapkan melalui Keputusan Bupati No. 14 tahun 1995. Pada saat itu, Wenas menolak untuk menggunakan Bahasa Indonesia sebagai motto untuk lambang dan memilih untuk menggunakan [[Rumpun bahasa Dani|Bahasa Dani]], bahasa daerah yang digunakan oleh penduduk Jayawijaya. Motto yang akhirnya digunakan untuk lambang Kabupaten Jayawijaya adalah ''Yogotak Hubuluk Motok Hanorogo'' (Hari Esok Harus Lebih Baik Dari Hari Ini).<ref name=":0" />
== Kehidupan pribadi ==
Wenas menikah dengan Jeane Maria Moniga. Pernikahannya tersebut melahirkan seorang putera dan dua orang puteri.<ref name=":0" />
== Referensi ==
|