Ikonografi perempuan yang mengurapi Yesus secara tradisional telah dikaitkan dengan [[Maria Magdalena]], tetapi tidak ada teks Alkitab mengidentifikasi dirinya seperti itu. Menurut [[Injil Markus]] 14:3, minyak wangi pada catatannya adalah minyak narwastu yang paling murni.
Perdebatan lain adalah atas implikasi dari "orang-orang miskin selalu ada padamu"; ada yang mengkritik respon ini sebagai moralitas yang longgar, lain-lain menanggapi bahwa dalam hal itu, karena penyaliban yang akan datang, Yesus hanya menjelaskan bahwa apa yang dilakukan itu bukan sebuah pilihan antara dua tindakan moral, tapi kebutuhan, dan akan tidak lebih dikritik pada zaman Yesus dibandingkan pada zaman modern bagi orang yang membeli peti mati untuk orang yang dicintai, meskipun ada orang miskin yang bisa diberi makan sebagai ganti pembeliannya. Dalam otobiografi ''minggu Palem'', penulis [[Kurt Vonnegut]] melaporkan telah diundang untuk berkhotbah pada [[Minggu Palma|hari minggu palma]] pada tahun 1980, dan memilih [[Pasal dan ayat dalam Alkitab|teks]] pengurapan menurut versi [[Injil Yohanes]]. Vonnegut melakukannya karena dia telah "melihat begitu banyak orang non-Kristen tidak sabar dengan orang miskin yang didorong oleh kutipan itu"; ia mempertanyakan terjemahan itu, mengatakan bahwa tidak ada kemurahan hati seperti [[Kotbah di Bukit|Khotbah di bukit]], dan mengambil kesempatan untuk menawarkan terjemahannya sendiri:<ref>{{cite book|title=Palm Sunday|url=https://archive.org/details/palmsundayautobi00vonn|last=Vonnegut|first=Kurt|publisher=Dell|year=1981|isbn=0-440-57163-4|pages=324–330[https://archive.org/details/palmsundayautobi00vonn/page/324 324]–330|quote=Whatever it was that Jesus really said to Judas was said in Aramaic, of course-and has come to us through Hebrew and Greek and Latin and archaic English. Maybe He only said something a lot like, "The poor you always have with you, but you do not always have Me." Perhaps a little something has been lost in translation....I would like to recapture what has been lost. Why? Because I, as a Christ-worshipping agnostic, have seen so much un-Christian impatience with the poor encouraged by the quotation "For the poor always ye have with you."...If Jesus did in fact say that, it is a divine black joke, well suited to the occasion. It says everything about hypocrisy and nothing about the poor. It is a Christian joke, which allows Jesus to remain civil to Judas, but to chide him for his hypocrisy all the same. 'Judas, don't worry about it. There will still be plenty of poor people left long after I'm gone.'....My own translation does no violence to the words in the Bible. I have changed their order some, not merely to make them into the joke the situation calls for but to harmonize them, too, with the [[Sermon on the Mount]]. The Sermon on the Mount suggests a mercifulness that can never waver or fade.|authorlink=Kurt Vonnegut}}</ref><blockquote>Mungkin sedikit sesuatu yang telah hilang dalam terjemahan....Saya ingin merebut kembali apa yang telah hilang. Mengapa? Karena aku, sebagai penyembah Kristus yang agnostik, telah melihat begitu banyak non-Kristen tidak sabar dengan orang miskin didorong oleh kutipan "Karena orang miskin selalu ada padamu."...Jika Yesus memang mengatakan demikian, itu adalah lelucon hitam ilahi, cocok untuk acara itu. Ia mengatakan segala sesuatu tentang kemunafikan dan tidak mengatakan apa-apa tentang orang miskin. Itu adalah sebuah lelucon Kristen, yang memungkinkan Yesus untuk tetap sopan terhadap Yudas, tetapi untuk menegur dia karena kemunafikannya juga. 'Yudas, jangan khawatir tentang hal itu. Masih akan ada banyak orang-orang miskin yang dibiarkan lama setelah Aku pergi.'</blockquote>
== Lokasi ==
|