Multimedia Storytelling: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 30:
== Jenis Multimedia Storytelling ==
 
* Reporter-Driven. Berita multimedia ditangani oleh reporter. Berita yang disajikan biasanya peristiwa sehari-hari, proyek khusus,  feature, maupun investigasi.<ref>{{Cite book|last=Widodo|first=Yohanes|date=Januari 2020|title=Jurnalisme Multimedia|location=Yogyakarta|publisher=Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Atma Jaya Yogyakarta|isbn=123-45678-123-0|pages=97-100|url-status=live}}</ref>
 
* Editor-Driven. Berita multimedia ditangani oleh editor atau produser. Berita berkaitan dengan proyek khusus seperti breaking news. Editor atau produser memberikan tugas kepada setiap individu untuk mencari informasi.
Baris 42:
Storyboard merupakan  inti cerita yang bisa dijelaskan melalui multimedia.
 
==== Langkah menyusun Storyboard : ====
 
# Membagi cerita menjadi bagian yang nonlinier dan logis.
Baris 57:
Penting untuk memperbaiki storyboard kasar, mencari tahu apa yang berubah dari rancangan awal dan memutuskan apa yang akan ditampilkan. Berikut panduan umum mengenai format media:
 
# Video: Video pendek berdurasi 3sekitar 1 - 4 menit. Membuat talking head beberapa detik kemudian beralih ke “B-roll”, pada “B-roll” tidak menampilkan shot wawancara.
# Audio: Audio harus berkualitas tinggi.
# Foto: Web merupakan media visual, jadi pastikan untuk menggunakan foto.
Baris 65:
=== 5. Mengedit Konten ===
 
# Ketika mengedit konten, langkah awal adalah perlunya menyatukan storyboard.
# Perlunya mengambil bagian dari audio, video, dan foto yang sudah disaring untuk masuk.
# Editlah berbagai audio, video, dan foto yang sudah ditentukan, serta kumpulkan setiap gambar untuk halaman yang tersedia.