Sayur lodeh: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 29:
Sejarawan kuliner [[Fadly Rahman]] memperkirakan tradisi memasak lodeh sudah dilakukan pada abad ke-16, tepatnya setelah bangsa Spanyol dan Portugis memperkenalkan kacang panjang ke Jawa. Sementara sejarawan lain meyakini bahwa sayur lodeh mulai diperkenalkan kembali pada akhir abad-19, ketika [[Yogyakarta]] menjadi jantung Kebangkitan Nasional Indonesia, periode di mana banyak mitos daerah ditemukan dan dirayakan.<ref name=":0" />
Memasuki awal abad ke-20, keberadaan legenda sayur lodeh kian menguat. Contoh paling terkenal adalah pada 1931 pada masa pemerintahan Sultan Hamengkubuwono VIII. Ketika [[wabah pes]] terjadi selama lebih dari dua dekade di Jawa, sultan memerintahkan kepada warganya untuk memasak sayur lodeh dan berdiam diri di rumah selama 49 hari. Kemudian wabah pun berakhir. Catatan sejarah juga menunjukkan bahwa sayur lodeh telah dimasak untuk menanggapi krisis pada 1876, 1892, 1946, 1948, dan 1951.<ref name=":0" />
|