Nur Jahan: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android |
→Pernikahan dengan Jahangir: Perbaikan tata bahasa Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android |
||
Baris 37:
Untuk alasan yang tidak diketahui, keluarga Mirza Ghiyas Beg telah mengalami pembalikan keberuntungan di 1577 dan segera menemukan keadaan di tanah air mereka tak tertahankan. Berharap untuk meningkatkan kekayaan keluarganya, Ghias Beg memilih untuk pindah ke India di mana Istana Kaisar [[Akbar]] tumbuh menjadi pusat industri perdagangan dan juga pusat kebudayaan.<ref name="Gold148">{{harvnb|Gold|2008|p=148}}</ref>
== Pernikahan
===Rumor===
Ada cerita panjang tentang kisah cinta Mehrun Nissa dan [[Jahangir|Pangeran Salim]] bahkan sebelum pernikahan pertamanya dengan Ali Quli. Ada rumor kuat yang mengatakan bahwa mereka saling jatuh cinta ketika Mehrun Nissa berusia tujuh belas tahun, tetapi hubungan mereka tidak dikabulkan oleh [[Akbar yang Agung|Kaisar Akbar]].
Jadi, Pangeran Salim dan Mehrun Nissa tidak bisa melanjutkan hubungan mereka selama Kaisar Akbar masih hidup. Namun, cerita ini diragukan para sejarawan modern.
===Pernikahan dengan Sher Afgan ===
Mehrun Nissa menikah untuk pertama kalinya dengan Ali Quli Istajlu pada tahun 1594. Ketika itu Mehrun Nissa berusia 17 tahun. Ali Quli atau yang lebih dikenal dengan gelarnya, Sher Afgan Khan adalah seorang anggota Klan Istajlu Turki yang mengabdi pada [[Akbar yang Agung|Kaisar Akbar]]. Pernikahan Mehrun Nissa dengan suami pertamanya adalah perintah dari [[Akbar Yang Agung|Kaisar Akbar]] sebagai imbalan atas pengabdian Ali Quli.
Dari pernikahan itu, Mehrun Nissa dan Ali Quli mempunyai seorang putri yang juga memiliki nama yang sama dengan ibunya, Mehrun Nissa atau Mihrun Nissa. Putri mereka, Mihrun Nissa yang juga dikenal sebagai Ladli Begum lahir pada 1605. Ali Quli tewas dua tahun setelah kelahirannya.
== Menjadi Janda ==
Setelah kematian Sher Afgan pada tahun 1607, Mehrun Nissa dan putrinya, Ladli dipanggil ke istana oleh [[Jahangir|Kaisar Jahangir]] untuk menjadi pelayan ibu tirinya, [[Ruqaiya Sultan Begum|Ibu Ratu Ruqaiya Sultan Begum]]. <ref>{{harvnb|Chandra|1978|p=45}}</ref>Ruqaiya Sultan Begum adalah wanita yang sangat berpengaruh di Istana Kekaisaran Mughal karena ia adalah permaisuri utama mendiang Kaisar Akbar.
Mehrun Nissa dan putrinya, Ladli melayani dengan sungguh-sungguh. Ini menjadikan mereka sangat disukai Ibu Ratu Ruqaiya.
== Pernikahan Kedua ==
Mehrun Nissa bertemu lagi dengan Salim pada tahun 1611. Saat itu Pangeran Salim telah naik takhta dengan gelar [[Jahangir]]. Kedua jatuh cinta dan melangsungkan pernikahan pada tahun yang sama. Dia menjadi istri sah terakhir Jahangir.
Setelah pernikahan mereka, Jahangir memberikannya gelar Nur Mahal yang berarti cahaya istana. Pada tahun 1616, gelar itu diubah menjadi Nur Jahan yang berarti cahaya dunia. Nur Jahan dengan cepat menjadi istri favorit Jahangir.
===Permaisuri Kaisar - Padshah Begum===
Saingan kuat Nur Jahan adalah Saliha Banu Begum, sang permaisuri sekaligus pemegang gelar ''Padshah Banu''. Gelar ini sepadan dengan ''Padshah Begum'' yang biasa diberikan kepada permaisuri utama kaisar.
Saliha Banu Begum wafat pada 1620, ini menjadikan pengaruh Nur Jahan semakin kuat.
== Silsilah ==
|