Raden Patah: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Axl7Rose (bicara | kontrib)
Perbaikan info
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Arya Mataram (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Baris 130:
=== Keturunan Raden Patah ===
Menurut naskah ''babad'' dan ''serat'', Raden Patah memiliki tiga orang istri. Yang pertama adalah Solekha anak dari Malokha putri [[Sunan Ampel]], Malokha adalah isteri dari P. Wironegoro Adipati Lasem, melahirkan Raden Kikin alias Surowiyoto dan Ratu Mas Nyawa.
Isteri kedua melahirkan Raden Trenggana, Ratu Pembayun dan Dewi Ratih. R. Trenggana kemudian naik takhta menggantikan Pati Unus sebagai [[Sultan Trenggana]].
 
Istri yang ketiga seorang putri dari Randu Sanga, melahirkan Raden Kanduruwan. Raden Kanduruwan ini pada pemerintahan [[Sultan Trenggana]] berjasa menaklukkan [[Sumenep]].
 
Ketika [[Pangeran Sabrang Lor]] meninggal tahun 1521, Putra Mahkota Pangeran Surowiyoto dan adik dari Pati Unus Raden Trenggana bersaing memperebutkan takhta. P. Surowiyoto alias Raden Kikin akhirnya mati dibunuh putra sulung Raden Trenggana yang bernama Raden Mukmin alias [[Sunan Prawata]], di tepi sungai Lasem. Oleh karena itu, Raden Kikin pun dijuluki Pangeran Sekar Seda ing Lepen, artinya ''bunga yang gugur di sungai''.
 
[[Kronik Tiongkok]] hanya menyebutkan dua orang putra Jin Bun saja, yaitu Yat Sun dan Tung-ka-lo, yang masing-masing identik dengan [[Pangeran Sabrang Lor]] dan [[Sultan Trenggana]].