Jurnalisme robot: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Masboi (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
'''Jurnalisme robot''' adalah suatu algoritma yang disusun dan berfungsi untuk mengkonversi fakta serta wawasan baru dari data sehingga dapat menjadi laporan yang mudah dibaca. Proses pembuatan laporan dari jurnalisme robot menggunakan teknik analisis data mining dan berlangsung dalam waktu singkat, yakni hanya beberapa detik saja. Noam L. Latar mengidentifikasikan bahwa jurnalisme robot berlandaskan dari dua pilar, yakni yang pertama dalam bentuk software yang secara otomatis menggali pengetahuan baru dari data-data yang terdapat di internet. Pilar kedua, yakni algoritma otomatis yang dapat melakukan konversi data menjadi suatu bahan bacaan tanpa bantuan tangan manusia sama sekali. <ref>{{Cite web|last=Ulfah|first=Fairuz Rana|date=10/01/20|title=Penerapan Jurnalisme Robot dalam Proses Produksi Berita di Beritagar.id|url=http://repository.unpad.ac.id/frontdoor/index/index/docId/32216|website=http://repository.unpad.ac.id/frontdoor/index/index/docId/32216|access-date=8/03/21}}</ref>
 
== Sejarah Jurnalismejurnalisme Robotrobot ==
Praktik jurnalisme robot pertama kali dilakukan oleh Ken Schwencke pada tahun 2014. Pada saat itu, Ken selaku jurnalis dan programmer dari Los Angeles Times, memproduksi berita mengenai gempa di California Selatan dengan bantuan robot. Berdasarkan dari pengakuannya, berita yang diproduksi tidak diedit sama sekali dan hanya berdasar dari algoritma yang ia ciptakan hingga akhirnya muncul berita pendek ketika gempa bumi itu terjadi. <ref>{{Cite journal|last=Fırat|first=Feyyaz|date=2019-04-29|title=Robot Journalism|url=http://dx.doi.org/10.1002/9781118841570.iejs0243|journal=The International Encyclopedia of Journalism Studies|pages=1–5|doi=10.1002/9781118841570.iejs0243}}</ref>
 
Berselang dua tahun, tepatnya pada tahun 2016, media ''Washington Post'' menggunakan teknologi bernama ''Heliograf'' untuk memproduksi berbagai laporan mengenai Olimpiade Rio de Janeiro<ref name=":0">{{Cite web|last=Razaki|first=Eko|date=31/07/2018|title=Praktik Jurnalisme Robot, Senjakala Jurnalis? - Remotivi|url=https://www.remotivi.or.id/amatan/481/praktik-jurnalisme-robot-senjakala-jurnalis|website=www.remotivi.or.id|language=Indonesia|access-date=2021-03-10}}</ref>
 
== Industri 4.0 dan Jurnalismejurnalisme Robotrobot ==
Industri akan terus berkembang seiringnya perkembangan zaman. Perkembangan teknologi di dalam dunia industri tentunya juga akan memberikan impact yang besar di dalam bidang jurnalisme. Dalam industry 4.0, teknologi digital akan terbantu oleh interkonektivitas melalui Internet of Things (IoT), akses ke real-time data, dan pengenalan CPPS (Cyber Physical Production System).
 
Industri 4.0 membuat segala sistem yang digunakan menjadi “smart”. Jurnalis akan difasilitasi dalam memaksimalkan kegiatan rutinnya seperti dalam melakukan penelitian dan pengumpulan data dengan menggunakan sistem AI (Artificial Intelligence). Sistem yang pintar tersebut akan menginput data secara live atau real-time yang dapat mengakibatkan dampak positif di mana konsumen bisa mendapatkan informasi yang aktual. Selain itu, dengan hadirnya AI di industry 4.0 tidak hanya jurnalis yang akan dimudahkan dengan AI, namun juga konsumen berita. Berita yang ditawarkan akan dipersonalisasi sesuai dengan kebutuhan user.
 
== Kelebihan Jurnalismedan Robotkelemahan jurnalisme robot ==
Dengan menggunakan smart system di mana robot diprogram untuk mengerjakan tugas dengan intervensi manusia seminimal mungkin, tentunya sangat mengefisienkan keseluruhan proses kegiatan di dalam dunia jurnalisme. Robot diciptakan beragam dalam bentuk, ukuran, dan fungsi.  
 
== Kelemahan Jurnalisme Robot ==
Di samping itu, jurnalisme robot tidak bisa mengontrol kualiti serta mendeteksi kepalsuan. Kredibilitas produksi yang dihasilkan juga perlu dipertanyakan. Adanya disiplin verifikasi jurnalis manusia bahkan bisa terabaikan bila berbagai berita dihasilkan oleh digital jurnalisme seperti jurnalisme robot. Keberadaan jurnalisme robot juga dapat memicu tindak kejahatan jika tidak ada campur tangan jurnalis manusia.
 
== Jurnalisme Robotrobot di Indonesia ==
Jurnalisme robot telah diterapkan di Indonesia, yaitu Robotorial yang dipelopori oleh salah satu situs kurasi berita bernama ''Beritagar.id''. Laporan perdananya pada tanggal 25 Februari 2018 dengan memberitakan pertandingan Liga Inggris antara Leicester vs Toke City.<ref>{{Cite web|lastname=Razaki|first=Eko|date=31":0" Juli 2018|title=Praktik Jurnalisme Robot, Senjakala Jurnalis? - Remotivi|url=https://www>.remotivi.or.id/amatan/481/praktik-jurnalisme-robot-senjakala-jurnalis|website=www.remotivi.or.id|language=Indonesia|access-date=2021-03-10}}</ref> Robotorial  diciptakan oleh ''Beritagar.id''  untuk menyajikan laporan rubrik Olahraga. Dalam ''Beritagar.id'' proses produksi berita Robotorial dilakukan dengan menggunakan teknologi berbasis ''Machine Learning'' (ML) untuk pengenalan pola dan pembelajaran ''Artificial Intelligence'' (AI). ''Beritagar.id'' juga memanfaatkan teknologi ''Natural Language Processing'' (NLP) yang berkaitan dengan kecerdasan dan bahasa komputer.<ref>{{Cite journal|last=Amran|first=Sri Oktika|last2=Irwansyah|first2=nfn|title=e-Journal Penelitian dan Pengembangan Komunikasi dan Informatika|url=https://jurnal.kominfo.go.id/index.php/iptekkom/article/view/1567|language=en-US|doi=10.33164/iptekkom.20.2.2018.169-182}}</ref>
 
=== Referensi ===
<references />