Islam di Lampung: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Sejambak (bicara | kontrib)
k Masuk melalui Tiga Penjuru: Prasasti BATU KAYANGAN dan BATU BRAK Simbol Penaklukan, AL-MUJAHID PENYEBAR AGAMA ISLAM Pada Masa Suku Bangsa Lampung Terletak di kaki Gunung Pesagi (Gunung tertinggi di Tanah Lampung) Ajang Plato HANIBUNG.
Sejambak (bicara | kontrib)
k Melengkapi
Baris 4:
 
== Sejarah ==
Ditilik dari hikayat Baginda Iskandar Zulkarnain Presensi di Pasai pesisir pantai utara Sumatra 13 Jumadal Akhirah 12 Hijriyah penyebar agama islam,
 
=== Masuk melalui Tiga Penjuru ===
 
Barangkali, tidak semua orang mengetahui agama Islam masuk Lampung sekitar abad ke-15 melalui tiga pintu utama. Dari arah barat (Minangkabau) agama ini masuk melalui Belalau (Lampung Barat), dari utara (Palembang) melalui Komering pada masa Adipati Arya Damar (1443), dan dari arah selatan (Banten) oleh Fatahillah atau Sunan Gunung Jati, melalui Labuhanmaringgai di Keratuan Pugung (1525). Diriwayatkan kedatangan AL-Mujahid dari Pasai pesisir pantai utara Sumatra, Keturunan Sultan Iskandar Zulkarnain Gelar Sultan Yang Dipertuan, Sampainya-n di Pagaruyuang, kemudia setelah berdirinya Kerajaan Pagaruyung, dari Pagaruyung Empat Umpu dari keturunan anak Raja tersebut beranjak ke Muko Muko menyebarkan agama Islam. Setelah itu Kerajaan Sekala Brak Kuno ditaklukan oleh Empat Umpu yang menolak ajaran agama islam kemudian Kerajaan Sekala Brak Kuno berubah menjadi Kepaksian Sekala Brak. Yang berada di Empat Titik Kebesaran, yaitu pada Kepaksian Pernong terletak di kaki Gunung Pesagi di HANIBUNG Kecamatan Batu Brak, Kab. Lampung Barat (Gunung tertinggi di tanah Lampung), Kepaksian Nyerupa berada di Tampak Siring, Kepaksian Bejalan Di Way berada di puncak, Kepaksian Belunguh berada di Tanjung Menang.
Kepaksian Sekala Brak adalah nama asli dari pada Struktur Organisasi yang berdiri sejak masunya agama islam pada masa Suku Bangsa Lampung Rabu 24 Agustus 1289 Masehi (29 Rajab 688 H). Keempat Kepaksian dijadikan Paksi Pak Sekala Brak artinya Empat pemegang tertinggi di Sekala Brak. Dalam perkembangan sejarah dan sebutan terminology sekarang Struktur Kepaksian, Struktur yang dipegang oleh seorang Sultan/Saibatin Raja Adat di Kepaksian. dahulu pada Era Kepaksian Sekala Brak sebutan Kepaksian adalah Kerajaan<ref>{{Cite web|last=Sekalabrak|first=Kerajaankepaksianpernong|date=2021-03-04|title=KEPAKSIAN SEKALA BRAK – SEKALA BRAK|url=https://sekalabrak.com/tujuh-pedoman-hidup-suku-bangsa-lampung/|language=id-ID|access-date=2021-03-20}}</ref>.[[Berkas:Dolmen Batu Brak di Hanibung.jpg|jmpl|Prasasti BATU KAYANGAN dan BATU BRAK Simbol Penaklukan, AL-MUJAHID PENYEBAR AGAMA ISLAM Pada Masa Suku Bangsa Lampung Terletak di kaki Gunung Pesagi (Gunung tertinggi di Tanah Lampung) Ajang Plato HANIBUNG.]]<ref>{{Cite web|last=Brak|first=Sekala|title=Kepaksian Sekala Brak|url=|website=https://sekalabrak.com/tujuh-pedoman-hidup-suku-bangsa-lampung/}}</ref>
 
Dari ketiga pintu masuk agama Islam itu, yang paling berpengaruh melalui jalur selatan. Ini bisa dilihat dari situs-situs sejarah seperti makam Tubagus Haji Muhammad Saleh di Pagardewa, Tulangbawang Barat, makam Tubagus Machdum di Kuala, Telukbetung Selatan, dan makam Tubagus Yahya di Lempasing, Kahuripan diduga keduanya masih keturunan Sultan Hasanuddin dari Banten. Di Ketapang, Lampung Selatan, terdapat makam Habib Ali bin Alwi Al-Idrus.