Atjeh Tram: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan |
Braverious (bicara | kontrib) Replaced: dipo → depo, replaced: depot → depo using wikitext |
||
Baris 231:
Setelah [[Djawatan Kereta Api]] didirikan, pengoperasian kereta api di Aceh dilakukan DKA-PNKA, DKA-PNKA masih menggunakan lokomotif warisan Atjeh Tram dengan sistem penomoran Jepang, walaupun tidak diketahui mengenai kelasnya pada masa DKA, namun pada tahun 1962 DKA-PNKA mengimpor 4 unit [[Lokomotif BB8]] dan 7 unit [[Lokomotif C7]] dari [[Nippon Sharyo]], serta 8 unit [[Lokomotif C301]] dari [[NCM Holland]].
Taklama setelah PNKA mengimpor [[Lokomotif C301]], pada tahun 1976, sebuah banjir bandang Sungai Bengga memutus jembatan kereta api di Sigli, Kabupaten Pidie, Aceh, hal ini membuat terisolasinya jalur kereta api di Aceh, walaupun berdasarkan keterangan dari Bapak Hasirudi (Mantan Kepala
Di Aceh seseorang masih dapat menemukan saksi bisu jejak trem sepanjang rute lama, seperti bangunan stasiun yang bobrok dan jembatan yang tidak dirawat dengan baik. Dalam buku khusus Stations en Spoorbruggen di Sumatra oleh Michiel van Ballegoijen de Jong ada banyak ilustrasi sisa-sisa Trem Atjeh pada tahun 1995.
|