Aerosol: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 5:
Berbagai jenis aerosol diklasifikasikan menurut bentuk fisik dan bagaimana mereka dihasilkan, yang meliputi debu, kabut, asap, dan uap logam (''fume'').<ref>{{Cite book|last=Sharma|first=Anu|date=2020|url=https://books.google.co.id/books?id=wfv5DwAAQBAJ&printsec=frontcover#v=onepage&q&f=false|title=Pharmaceutics-I|publisher=Kavya Publications|isbn=9789788194224|pages=58|url-status=live}}</ref>
 
== Sumber ==
Aerosol terbentuk melalui dua cara, yaitu proses secara alami dan proses buatan aktivitas makhluk hidup. Secara alami, keberadaan aerosol di stratosfer banyak disebabkan oleh gunung merapi yang meletus.<ref>{{Cite journal|last=Hamdi|first=Saipul|date=2013|title=DAMPAK AEROSOL TERHADAP LINGKUNGAN ATMOSFER|url=http://jurnal.lapan.go.id/index.php/berita_dirgantara/article/view/2060|journal=Berita Dirgantara|language=en|volume=14|issue=1}}</ref> namun ada juga, berasal dari debu daratan, garam laut, gunung berapi dan produksi biogenik. Sedangkan sumber aerosol dari aktivitas makhluk hidup berasal dari proses kimia<ref>{{Cite journal|last=Rathore|first=Nirmala|last2=Saraswat|first2=Vimal|last3=Mandot|first3=Vivek|last4=Bhatt|first4=Prayag|date=2017-03-05|title=Aerosols: Production and Effects|url=https://journals.pen2print.org/index.php/ijr/article/view/7166|journal=International Journal of Research|language=en-US|volume=4|issue=3|pages=750–759|issn=2348-6848}}</ref> kegiatan industri dan transportasi serta pembakaran bahan bakar fosil.<ref name=":0" /> Sebagian besar aerosol buatan manusia muncul dalam bentuk asap sebagai hasil dari pembakaran [[Hutan hujan|hutan tropis]].<ref>{{Cite web|last=Allen|first=Bob|date=2017|title=Atmospheric Aerosols: What Are They, and Why Are They So Important?|url=http://www.nasa.gov/centers/langley/news/factsheets/Aerosols.html|website=NASA|access-date=2021-03-22}}</ref>
== Aplikasi ==
=== Cuaca dan iklim ===
Dalam dunia penelitian cuaca dan iklim sekarang, aerosol sudah digunakan untuk mendeteksi fenomena langit. Hal itu meliputi seperti halnya tingkat pencemaran udara, radiasi yang terjadi di atmosfer, perubahan iklim dan cuaca, hingga dampak aerosol terhadap permukaan air laut. Butiran air yang ada di udara dapat memengaruhi panjang gelombang radiasi yang ada di langit. Hal itulah yang disadari oleh para ilmuwan.[[# ftn1|[1]]]
 
Baris 11 ⟶ 14:
 
Selain iklim, butiran aerosol juga dapat mendeteksi wilayah yang memiliki kandungan cukup tinggi. Berdasarkan data dari NASA Goddar, Global Ozone, Chemistry, Aerosol, Radiation and Transport (GOCART) wilayah sumber mineral memiliki ciri utama adanya tekanan udara yang disebabkan aerosol hingga 40N, ini disebabkan jumlah mineral yang terkandung berupa logam menyebabkan tarikan elektromagnetik terhadap partikel di udara tertitik di daerah tersebut dan menyebabkan tekanan lebih tinggi dari daerah sekitarnya. Hal itu yang menyebabkan curah hujan menjadi tinggi di daerah daratan, tetapi curah hujan melemah di permukaan laut.[[# ftn3|[3]]]
 
=== Medis ===
Aplikasi sistem aerosol dalam dunia medis seperti terapi aerosol, digunakan sebagai perawatan untuk [[penyakit paru obstruktif kronis]] (PPOK), serta penyakit lain pada paru-paru dan saluran pernapasan seperti [[bronkitis]], [[asma]], dan [[Emfisema|enfisema.]]<ref>{{Cite web|date=2018|title=Terapi Aerosol untuk Penyakit Paru Obstruktif Kronis|url=https://www.alodokter.com/terapi-aerosol-untuk-penyakit-paru-obstruktif-kronis|website=Alodokter|access-date=2021-03-22}}</ref> Termasuk juga pada penggunaan produk-produk farmasi seperti inhaler dosis terukur (MDI), pendingin aerosol, disinfektan, anestesi serta perban aerosol.<ref>{{Cite web|title=Uses & Benefits|url=https://www.aerosol.org/about-aerosols/uses-benefits/|website=European Aerosol Federation|language=en-US|access-date=2021-03-22}}</ref>
 
== Dampak ==
Pada iklim global, aerosol memiliki dampak, baik dampak secara langsung ataupun tidak langsung. Dampak aerosol secara langsung adalah terjadinya pendinginan global dan meningkatnya albedo awan melalui penyerapan dan penghamburan [[radiasi matahari]]. Sedangkan dampak aerosol secara tidak langsung terjadi karena adanya modifikasi sifat optis awan.<ref name=":0">{{Cite journal|last=Tritama Okaem|first=Tanti|last2=Saputra|first2=Dodi|last3=Zulgino|first3=Fajri|date=2020|title=Pengaruh Hotspot Terhadap Variabilitas Aerosol Bulan Februari Tahun 2016-2019|url=https://garuda.ristekbrin.go.id/documents/detail/1747119|journal=Megasains|volume=11|issue=1|pages=37|doi=|issn=2086-5589}}</ref>.
 
== Sumber ==
Aerosol terbentuk melalui dua cara, yaitu proses secara alami dan proses buatan aktivitas makhluk hidup. Secara alami, keberadaan aerosol di stratosfer banyak disebabkan oleh gunung merapi yang meletus.<ref>{{Cite journal|last=Hamdi|first=Saipul|date=2013|title=DAMPAK AEROSOL TERHADAP LINGKUNGAN ATMOSFER|url=http://jurnal.lapan.go.id/index.php/berita_dirgantara/article/view/2060|journal=Berita Dirgantara|language=en|volume=14|issue=1}}</ref> namun ada juga, berasal dari debu daratan, garam laut, gunung berapi dan produksi biogenik. Sedangkan sumber aerosol dari aktivitas makhluk hidup berasal dari proses kimia<ref>{{Cite journal|last=Rathore|first=Nirmala|last2=Saraswat|first2=Vimal|last3=Mandot|first3=Vivek|last4=Bhatt|first4=Prayag|date=2017-03-05|title=Aerosols: Production and Effects|url=https://journals.pen2print.org/index.php/ijr/article/view/7166|journal=International Journal of Research|language=en-US|volume=4|issue=3|pages=750–759|issn=2348-6848}}</ref> kegiatan industri dan transportasi serta pembakaran bahan bakar fosil.<ref name=":0" />
 
== Lihat pula ==
Baris 27 ⟶ 30:
 
== Referensi ==
{{Reflist|colwidth=30em}}
<references />
[[# ftnref1|[1]]] Jun Guo and Yan Yin, “Potential of Mineral Dust in Changing the Sea Surface Temperature and Precipitation over East Asia,” ''Procedia Engineering'' 102 (2015): 1160–66, doi:10.1016/j.proeng.2015.01.241.