Kerajaan Salakanagara: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Dikembalikan Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
RianHS (bicara | kontrib)
Menolak 6 perubahan teks terakhir (oleh 110.232.76.206, Wanzac, JassenMarang17 dan 120.188.37.203) dan mengembalikan revisi 17572424 oleh 112.215.173.45
Tag: Pengembalian manual
Baris 1:
{{pemastian}}
{{Sejarah Indonesia|Kerajaan Hindu-Buddha}}
 
{{Infobox Former Country
| conventional_long_name = ''Kerajaan Salakanagara''
| common_name =
| native_name = Salakanagara
| image_flag =
| image_map = [[File:Jawa356.jpg]]
| image_map_alt =
| image_map_caption =
| religion = Hindu
| p1 =
| p2 =
| flag_p2 =
| s1 = Kerajaan Tarumanegara
| flag_s1 =
| year_start = 130
| year_end = 363
| event_start = Didirikan oleh pengelana dari India
| event_end = Menjadi kerajaan bawahan Tarumanegara
| capital = Rajatapura ([[Pandeglang]] sekarang)
| common_languages = [[Bahasa Sunda]], [[Bahasa Sanskerta]]
| government_type = Kerajaan
| title_leader = Raja
| leader1 = Dewawarman I
| year_leader1 = 130-168 M
| leader2 = Dewawarman II
| year_leader2 = 168-195 M
| leader3 = Dewawarman III
| year_leader3 = 195-238 M
| leader4 = Dewawarman IV
| year_leader4 = 238-252 M
| leader5 = Dewawarman V
| year_leader5 = 252-276 M
| leader6 = Mahisa Suramardini Warmandewi
| year_leader6 = 276-289 M
| leader7 = Dewawarman VI
| year_leader7 = 289-308 M
| leader8 = Dewawarman VII
| year_leader8 = 308-340 M
| leader9 = Sphatikarnawa Warmandewi
| year_leader9 = 340-348 M
| leader10 = Dewawarman VIII
| year_leader10 = 348-362 M
| leader11 = Dewawarman IX
| year_leader11 = 362-?
| footnotes =
| image_coat =
| demonym =
| area_km2 =
| area_rank =
| GDP_PPP =
| GDP_PPP_year =
| HDI =
| HDI_year =
| today = {{Flagcountry|Indonesia}}
}}
 
'''Kerajaan Salakanagara''' merupakan kerajaan (sunda) tertua di Nusantara.<ref name=":0">{{Cite web|last=Raditya|first=Iswara N.|title=Salakanagara, Kerajaan (Sunda) Tertua di Nusantara|url=https://tirto.id/salakanagara-kerajaan-sunda-tertua-di-nusantara-cyVP|website=tirto.id|language=id|access-date=2020-08-18}}</ref> berdasarkan Naskah [[Wangsakerta]] - ''[[Pustaka Rajyarajya i Bhumi Nusantara]]'' (yang disusun sebuah panitia dengan ketuanya Pangeran Wangsakerta) diperkirakan merupakan kerajaan paling awal yang ada di Nusantara. Salakanagara diyakini sebagai leluhur [[Suku Sunda]], hal dikarenakan wilayah peradaban Salakanagara sama persis dengan wilayah peradaban orang Sunda selama berabad-abad. Dan yang memperkuat lagi adalah kesamaan kosakata antara Sunda dan Salakanagara. Disamping itu ditemukan bukti lain berupa Jam Sunda atau Jam Salakanagara, suatu cara penyebutan Waktu/Jam yang juga berbahasa Sunda.<ref>{{Cite web|date=2018-05-24|title=“Salakanagara” Kerajaan Tertua di Bumi Nusantara|url=https://fajarbanten.com/salakanagara-kerajaan-tertua-di-bumi-nusantara/|website=Fajarbanten.com|language=en-US|access-date=2020-08-18}}</ref><ref name=":1">{{Cite web|last=Historian|date=2017-03-21|title=Kerajaan Salakanagara - Sejarah Kerajaan Nusantara|url=https://histori.id/kerajaan-salakanagara/|website=Histori|language=en-US|access-date=2020-08-18}}</ref>
 
== Sejarah ==
Perdebatan dikalangan Sejarahwan mengenai adanya Kerajaan Salakanagara sebagai kerajaan tertua masih terus terjadi, beberapa pendapat menyatakan bahwa kerajaan tertua adalah Kerajaan Kutai Martadipura yang muncul pada abad ke-4 M. Kerajaan Salakanagara eksis sejak abad ke-2 M, jelas lebih tua dibandingkan Kerajaan Kutai Martadipura di Kalimantan Timur. Namun bukti fisik mengenai adanya kerajaan ini sangat minim. Pendapat mengenai keberadaan Kerajaan Salakanagara didasarkan pada catatan perjalanan dari Cina{{Disambiguasi indo}}, dimana Kerajaan Salakanagara telah menjalin kerjasama perdagangan dengan Dinasti Han{{butuh rujukan}}, hingga abad ke-3 M, utusan dikirim ke Dinasti Han{{butuh rujukan}}. Selain itu, sejarah adanya Kerajaan Salakanagara didasarkan pada Naskah Wangsakerta, namun Naskah Wangsakerta sendiri hingga kini masih menjadi persoalan mengenai keabsahan isinya. Sebenarnya mengenai perdebatan kerajaan pertama di Nusantara bukan hanya melibatkan Kerajaan Salakanagara dan Kutai, tapi Kerajaan Kandis di Riau yang diperkirakan berdiri pada abad ke-1 sM dan kerajaan pasir saɡara di utara jawa barat (bekasi) pada abad ke dua sebelum masehiM ikut terlibat.<ref name=":0" /><ref>{{Cite web|last=RMOL|title=Di Mana Keraton Banten Sekarang?|url=https://www.rmolbanten.com/read/2018/06/02/1043/Di-Mana-Keraton-Banten-Sekarang-|website=rmolbanten.com|language=en|access-date=2020-08-23}}</ref> {{Kerajaan Sunda}}
Awal berdirinya kerajaan ini pada abad ke-1 di kota yang dikenal dengan logamnya, kata Salakanagara berarti "Negeri Perak" didirikan pada 52 Saka. Penguasa pertama di Salakanagara adalah Aki Tirem, terletak di Kawasan Teluk Lada, Pandeglang (Sekarang Banten), dalam bahasa Sunda Pandeglang merupakan singkatan dari kata "Panday" dan "geulang" artinya pembuat gelang.{{butuh rujukan}} Sejarawan Sunda, Dr. Edi S. Ekajati, memperkirakan lokasi ibu kota kerajaan adalah di kota Merak sekarang. Dalam bahasa Sunda, merak berarti "membuat perak".<ref>{{Cite web|last=Ago|first=Evidayaniin #evidayani • 3 Years|date=2018-01-28|title=Know the Old Kingdom Salakanagara in the archipelago|url=https://steemit.com/evidayani/@evidayani/know-the-old-kingdom-salakanagara-in-the-archipelago|website=Steemit|language=en|access-date=2020-08-18}}</ref>{{subjektif}} Nama ahli dan sejarawan yang membuktikan bahwa tatar Pasundan memiliki nilai-nilai sejarah yang tinggi, antara lain adalah [[Husein Djajadiningrat]], [[Tubagus Ahmad Chatib al-Bantani|Tubagus H. Achmad]], [[Hasan Muarif Ambary|Hasan Mu’arif Ambary]], [[Halwany Michrob]] dan lain-lainnya. Banyak sudah temuan-temuan mereka disusun dalam tulisan-tulisan, ulasan-ulasan maupun dalam buku. Belum lagi nama-nama seperti [[John Miksic]], Takashi, [[Atja]], [[Saleh Danasasmita]], [[Yoseph Iskandar]], [[Claude Guillot]], [[Ayatrohaedi]], Wishnu Handoko dan lain-lain yang menambah wawasan mengenai Banten menjadi tambah luas dan terbuka dengan karya-karyanya dibuat baik dalam bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris. Tokoh awal yang berkuasa di sini adalah [[Aki Tirem|Aki Tirem.]]{{butuh rujukan}} Konon, kota inilah yang disebut ''[[Argyrè]]'' oleh [[Ptolemeus]] dalam tahun [[150]], dikarenakan Salakanagara diartikan sebagai "Negara Perak" dalam bahasa [[Sansakerta]].<ref name="Edi">Edi S. Ekadjati. Kebudayaan Sunda Zaman Pajajaran, Jilid 2, Pustaka Jatya, 2005.</ref><ref name=":1" />{{subjektif}}
 
Baris 71 ⟶ 16:
 
== Letak Kerajaan Salakanagara ==
Kerajaan Salakanagara terletak didu Cihunjuran, Desa Cikoneng, Kecamatan Mandalawangi, Kabupaten Pandeglang, terdapat tiga menhir dan tujuh mata air yang dikenal tujuh sumur. Ada 3 (tiga) lokasi yang diyakini sebagai pusat Kerajaan Salakanagara. Mereka adalah Teluk Lada (Pandeglang, Banten), Condet (Jakarta) dan Gunung Salak (Bogor).<ref name=":2" />
<references group="3. El Jaquene, Fery Taufiq. Hitam Putih Pajajaran, Dari Kejayaan Hingga Keruntuhan Kerajaan Pajajaran. Yogyakarta: Araska, Januari 2020." />
'''Pertama''', Rajatapura disebut oleh Naskah Wangsakerta sebagai letak pusat pemerintahan Salakanagara, yang terletak di Teluk Lada (Pandeglang, Banten). Dalam naskah tersebut, Rajatapura disebut sebagai kota tertua di Jawa. Dari sinilah kedelapan raja Dewawarman bertahta dan menguasai perdagangan di seluruh barat Pulau Jawa.<ref name=":2" />
Baris 204 ⟶ 149:
* [[Kerajaan Kendan]]
* [[Kerajaan Galuh]]
* Kerajaan Salakanagara
* [[Kerajaan Tarumanagara]]
* [[Kerajaan Sunda]]
Baris 226 ⟶ 172:
 
[[Kategori:Kerajaan di Parahyangan]]
[[Kategori:Kerajaan di Indonesia]]