Kabupaten Lampung Barat: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k →Sejarah: Penambahan Konten Sejarah Bangsa Tag: Dikembalikan Suntingan visualeditor-wikitext |
k →Sekala Brak, Asal Muasal: Penambahan Sumber Tag: Dikembalikan referensi ke halaman Wikipedia Suntingan visualeditor-wikitext |
||
Baris 81:
=== Sekala Brak, Asal Muasal ===
Paksi artinya Tertinggi, Pemegang Kepemilikan Tertinggi yakni pemilik Pemegang Kekuasaan tertinggi atas wilayah rakyat dan Adat. Kepaksian adalah Pemegang Kekuasaan Tertinggi, Terhadap rakyat dan wilayah serta Adat. Sekala artinya titisan Brak artinya Dewa. Sekala Brak Adalah titisan Dewa Kerajaan Sekala Brak (Baca: Kepaksian Sekala Bkhak) adalah sebuah kerajaan yang berlandaskan nilai-nilai agama Islam. Diriwayatkan kedatangan AL-Mujahid dari Pasai pesisir pantai utara Sumatra, Keturunan Sultan Iskandar Zulkarnain Gelar Sultan Yang Dipertuan, Sampainya-n di Pagaruyuang, kemudia setelah berdirinya Kerajaan Pagaruyung, dari Pagaruyung Empat Umpu dari keturunan anak Raja tersebut beranjak ke Muko Muko menyebarkan agama Islam. Setelah itu Kerajaan Sekala Brak Kuno ditaklukan oleh Empat Umpu yang menolak ajaran agama islam kemudian Kerajaan Sekala Brak Kuno berubah menjadi Kepaksian Sekala Brak. Yang berada di Empat Titik Kebesaran, yaitu pada Kepaksian Pernong terletak di kaki Gunung Pesagi di HANIBUNG Kecamatan Batu Brak, Kab. Lampung Barat (Gunung tertinggi di tanah Lampung), Kepaksian Nyerupa berada di Tampak Siring, Kepaksian Bejalan Di Way berada di puncak, Kepaksian Belunguh berada di Tanjung Menang.
Kepaksian Sekala Brak adalah nama asli dari pada Struktur Organisasi yang berdiri sejak Rabu 24 Agustus 1289 Masehi (29 Rajab 688 H). Keempat Kepaksian dijadikan Paksi Pak Sekala Brak artinya Empat pemegang tertinggi di Sekala Brak. Dalam perkembangan sejarah dan sebutan terminology sekarang Struktur Kepaksian, Struktur yang dipegang oleh seorang Sultan/Saibatin Raja Adat di Kepaksian. dahulu pada Era Kepaksian Sekala Brak sebutan Kepaksian adalah Kerajaan. Nama atau gelar Ratu dipegang oleh seorang laki-laki yang memegang pimpinan di suatu wilayah yang mempunyai Rakyat/Masyarakat. Saat ini Kepaksian sekala brak agar lebih terkenal luas menjadi Kerajaan Adat Paksi Pak Sekala Brak, untuk di kepaksian pernong penambahan kata adat, sebagai Simbol Komitmen bahwa Kepaksian Pernong Sekala Brak Sultan/Raja Adat Dikepaksian di Istana Adat Gedung Dalom Kepaksian Pernong Sekala Brak sebagian besar para pejuang yang dimakamkan dimakam pahlawan, Jakarta, Lampung dan Sumatra Selatan. Karena itulah Sultan/Saibatin Raja Adat Dikepaksian Pernong lebih berkomitmen menggunakan istilah Kerajaan Adat Kepaksian Pernong Sekala Brak. Sebuah Struktur Organisasi dibawah naungan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan berkomitmen tentang keberadaan NKRI sebagai payung dari pada bangsa Indonesia dan Sekala Brak Adalah bagian dari pada Pilar-Pilar Penguat Kekokohan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)<ref>{{Cite web|title=|url=|website=https://sekalabrak.com/}}</ref>.
Sekala Brak (baca: Sekara Bkhak), adalah kawasan yang sampai kini dapat disaksikan warisan peradabannya. Kawasan ini boleh dibilang kawasan yang “sudah hidup” sejak masa prasejarah. Batu-batu menhir mensitus dan tersebar di sejumlah titik di Lampung Barat. Bukti, ada tanda kehidupan menyejarah.
Baris 89:
Meski belum seluruhnya terbaca, namun dapat disimpulkan: di situ tercatat suatu peradaban panjang. Suatu kawasan tua yang mencatatkan diri dalam sejarah umat manusia. Di wilayah ini pula pernah berdiri sebuah kerajaan Sekala Brak Kuno dengan Raja Terahir Ratu Sekegkhummong. Tidak Ada yang menyebut kerajaan tersebut adalah Kerajaan Tulang Bawang, namun bukti-bukti keberadaannya tidaklah sulit untuk ditemukan ditemukan. Sedang keyakinan yang terus hidup dan dipertahankan masyarakat khususnya di Lampung Barat serta keturunan mereka yang tersebar hingga seluruh wilayah Sumatra Selatan, menyebutkan Kerajaan Sekala Bkhak. Pendapat ini juga disokong oleh keberadaan para raja yang bergelar SaiBatin, hingga bukti-bukti bangunan dan alat-alat kebesaran kerajaan, upacara, dan seni tradisi yang masih terjaga. Masih banyak bukti lain, namun perlu pembahasan terpisah.
Kalau membaca peta Provinsi Lampung sekarang serta Peta Marga Provinsi Lampung tahun 1930 yang telah diperkuat oleh dewan perwatin LMAL Provinsi Lampung tahun 2005, kisaran lokasi wilayah Sekala Bkhak berada di hampir seluruh wilayah Kabupaten Lampung Barat, Pesisir Barat, Tanggamus hingga Lampung Selatan, sebagian Kecamatan Banding Agung Kabupaten Ogan Komering Ulu, Provinsi Sumatra Selatan. yang berada di Empat titik Kebesaran yaitu pada Kepaksian Pernong Terletak di kaki gunung Pesagi dataran tinggi HANIBUNG, Kepaksian nyerupa di tapak siring, Kepaksian Bejalan Di way berada di Puncak, Kepaksian Belunguh berada di Tanjung Menang<ref>{{Cite book|last=Dkk|first=DTA|date=20 September 2018|title=Profil Kerajaan Adat Kepaksian Pernong Sekala Brak|location=Lampung|publisher=PT Karya Cipta Mandiri|isbn=9786021484173|pages=2-60|url-status=live}}</ref>.
Sebagai kesatuan politik Kerajaan Sekala Bkhak telah berakhir. Tetapi, sebagai kesatuan budaya (cultural based) keberadaannya turun-temurun diwarisi melalui sejarah panjang yang menggurat kuat dan terbaca makna-maknanya hingga saat ini. Sekala Bkhak dalam gelaran peta Tanah Lampung, pastilah tertoreh warna tegas, termasuk sebaran pengaruh kebudayaannya sampai saat ini.
Baris 97:
Hasil pembacaan atas segala yang ada dalam masyarakat berkebudayaan SaiBatin di Lampung, memperlihatkan kedudukan dan posisi penting Sekala Bkhak sebagai satuan peradaban yang lengkap dan terwariskan. Keberadaan Sekala Bkhak tampak sangat benderang dalam peta kebudayaan SaiBatin, sebagai satu tiang sangga utama pembangun masyarakat Lampung. Bahkan, telah diakui, Sekala Bkhak sebagai cikal bakal atau asal muasal tertua leluhur Suku Bangsa “orang Lampung”. Bahkan keberadaan Sekala Bkhak, berada dalam kisaran waktu strategis perubahan peradaban besar di Nusantara, dari Hindu ke Islam.
Seperti dikutip Harian KOMPAS, (11 Desember 2006:36) Serta di dalam Sejarah Kepaksian Sekala Brak, pada abad 12 datang empat kelompok masyarakat yang menduduki sekitar Danau Ranau. Di sebelah barat danau dihuni orang-orang yang datang dari Pagaruyung Sumatra Barat dipimpin Dipati Alam Padang. Sementara itu, tiga kelompok lainnya berasal dari Sekala Bkhak. Barangkali, Tiga kelompok orang-orang Sekala Bkhak itu dipimpin Raja Singa Jukhu (dari Kepaksian Bejalan Diway), menempati sisi timur danau. Di sisi timur danau pula, kelompok yang dipimpin Pangeran Liang Batu dan Pahlawan Sawangan (berasal dari Kepaksian Nyekhupa) bertempat. Sementara kelompok yang dipimpin Umpu Sijadi Helau menempati sisi utara danau. Barangkali, Empu Sijadi Helau yang disebut-sebut itu bukan Umpu Jadi putra Ratu Buay Pernong, yang menjadi pewaris takhta Buay Pernong. Kemungkinan besar Umpu Sijadi di daerah Ranau tersebut adalah keturunan Kepaksian Pernong yang meninggalkan Kepaksian dan mendirikan negeri baru di Tenumbang kemudian menjadi Marga Tenumbang. di dalam tambo Paksi Sultan/Saibatin Raja Adat Dikepaksian yang bertahta adalah Umpu Semula Jadi Gelar Sultan Ratu Semula Jadi (Yang Dipertuan Ke-5)(1291 Masehi-1314 Masehi) 15 Robbi’ul Awal 690 Hijriyah-29 Muharram 714 Hijriyah<ref>{{Cite web|title=Ringkasan|url=|website=https://wiki-indonesia.club/wiki/Kepaksian_Sekala_Brak}}</ref>.
Ketiga kelompok dari Sekala Bkhhak ini kemudian berbaur dan menempati kawasan Banding Agung, Pematang Ribu, dan Warkuk. Sampai sekarang banyak orang Banding Agung mengaku keturunan Paksi Pak Sekala Bkhak. Di samping itu, ada kisah-kisah perpindahan orang Sekala Bkhak, sebagaimana ditulis dalam Wikipedia (7/3/07: 04.02), yang dipimpin Pangeran Tongkok Podang, Puyan Rakian, Puyang Nayan Sakti, Puyang Naga Berisang, Ratu Pikulun Siba, Adipati Raja Ngandum, dan sebagainya. Bahkan, daerah Cikoneng di Banten ada daerah yang diberikan kepada Umpu Junjungan Sakti dari Kepaksian Belunguh atas jasa-jasanya, dan banyak orang Sekala Bkhak yang migrasi ke sana atau sebaliknya.
|