Lebong Tandai, Napal Putih, Bengkulu Utara: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Gayamentari (bicara | kontrib)
→‎Kawasan penambangan: #1lib1ref #1lib1refID
Gayamentari (bicara | kontrib)
→‎Kawasan penambangan: penambahan artikel
Baris 13:
'''Lebong Tandai''' adalah salah satu [[desa]] di kecamatan [[Napal Putih, Bengkulu Utara|Napal Putih]], [[Kabupaten Bengkulu Utara]], provinsi [[Bengkulu]], [[Indonesia]].
 
Desa ini dialiri oleh [[Sungai Lusang]] yang cukup jernih dan terdapat Bendungan bernama "[[Tokorotan]]" yang dibangun kolonial Belanda. Kebutuhan listrik di Lebong Tandai terpenuhi selama 24 jam oleh sebuah [[turbin]] air peninggalan Belanda yang secara swadaya dipelihara perawatannya.
 
== Kawasan penambangan ==
Desa ini dikenal sebagai kawasan penambangan emas sejak zaman [[kolonial Belanda]] tahun [[1910]]. Setelah Indonesia merdeka tahun [[1945]], tambang emas dan peninggalan berupa bangunan Belanda diambil alih oleh rakyat Lebong Tandai.<ref>{{Cite book|last=Rahmana|first=Siti|date=2018|title=Dari Mendulang Jadi Menambang|location=Yogyakarta|publisher=Deepublish|isbn=9786024538989|pages=15|url-status=live}}</ref>
 
Pada tahun [[1988]], warga Lebong Tandai ditransmigrasikan paksa oleh PT Lusang Mining yang akan memperluas tambang emas di desa itu. Tetapi, pada tahun [[1994]] PT Lusang Mining bangkrut dan meninggalkan Lebong Tandai. Warga asli Lebong Tandai yang sempat ditransmigrasikan paksa kembali ke tanah kelahiran mereka.<ref>Acara [[Jelajah (acara televisi)|Jelajah]], Minggu, 13 Maret 2011 pukul 08.00 WIB di [[Trans TV]]</ref>
 
== Kondisi Lebong Tandai Terkini ==
Kini wilayah Lebong Tandai beralih dari desa tambang menjadi sebuah kota baru. Ramainya kegiatan penambangan membuat Lebong tidak hanya sebagai wilayah yang aktif memproduksi bahan galian [[logam mulia]], tetapi juga turun memberikan dorongan bagi pusat pemerintahan dan perekonomian baru. Program kolonisasi di Lebong menciptakan hubungan interaksi sosial yang baru dalam kehidupan masyarakat Lebong Tandai, yakni interaksi antara penduduk asli dan pendatang.<ref>{{Cite book|last=Rahmana|first=Siti|date=2018|title=Dari Mendulang Jadi Menambang|location=Yogyakarta|publisher=Deepublish|isbn=9786024538989|pages=83|url-status=live}}</ref>
 
== Galeri ==