Anindya Bakrie: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
JakaSaja (bicara | kontrib)
JakaSaja (bicara | kontrib)
Karier: menambah beberapa informasi terkait bisnis
Baris 18:
 
== Karier ==
=== Bisnis ===
Anindya memulai kariernya sebagai banker investasi di Salomon Brothers, Wallstreet, di Amerika Serikat pada tahun 1996.<ref name="auto2" /> Pada tahun 1997, ayah Anindya Bakrie, Aburizal Bakrie, memintanya untuk kembali ke Indonesia pasca kerusuhan 1998. Ketika baru mendapatkan gelar M.B.A dari Stanford, ia kemudian menjabat sebagai Deputy to Chief Operating Officer dan Managing Director of Bakrie & Brothers. <ref>{{cite web|url=https://www.reuters.com/article/bakrie-idUSSP39631420090119|title=Bakrie & Brothers in spotlight after M&A, debt deals|last1website=CDReuters|first1accessdate=Ford19 MotorMarch 2019}}</ref> Selama periode tersebut, perusahaan memiliki hutang perusahaan sebesar 1,2 miliar dolar yang kemudian diubah menjadi ekuitas pada tahun 2001.<ref>{{cite news|url=https://www.reuters.com/article/bakrie-idUSSP39631420090119|title=Bakrie & Brothers in spotlight after M&A, debt deals|website=Reuters|accessdate=1927 MarchMaret 20192021}}</ref>. Keberhasilannya dalam mentransformasi perusahaan diangkat menjadi cover story untuk Warta Ekonomi pada tanggal 20 Desember 2017.<ref>{{cite news|url=https://www.viva.co.id/berita/bisnis/989954-cover-story-warta-ekonomi-revolusi-senyap-anindya-bakrie|title=Cover Story Warta Ekonomi Revolusi Senyap Anindya Bakrie|last1=Wibowo|first1=Arinto Tri|Website=Viva|accessdate=27 Maret 2021}}</ref>
 
Pada tahun 2008, Visi Media Asia mengalami perputaran bisnis besar di mana ia mengakuisisi perusahaan dengan leverage tinggi dan berperingkat rendah, Lativi Media Karya.<ref>{{cite news|url=https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-651035/lativi-segera-beralih-ke-antv|title=Lativi Segera Beralih ke ANTV|website=Detik.com|accessdate=27 Maret 2021}}</ref> Setelah menjual Bakrie Telekom untuk fokus pada media dan teknologi<ref>{{cite news|url=https://investor.id/archive/bakrie-jual-btel-rp-146-triliun|title=Bakrie Jual BTEL Rp 146 Triliun|website=Investor.ID|accessdate=27 Maret 2021}}</ref>, Anindya menggandeng kedua stasiun TV, ditambah dengan portal berita online Vivanews secara publik pada tahun 2011. Bertindak sebagai Ketua, keputusan Anindya untuk menjual 14% saham mengamankan perusahaan dengan dana sebesar $ 73 juta, membuat valuasi grup VIVA sebesar $ 482 juta. Saham Grup Bakrie dipastikan pada angka 76%.<ref>{{cite news|url=https://www.forbes.com/sites/forbesasia/2012/07/24/next-tycoons-anindya-bakrie-assembles-a-media-powerhouse-in-indonesia/?sh=79dbb26521e2|title=Next Tycoons Anindya Bakrie Assembles a Media Powehous in Indonesia|website=Forbes|accessdate=27 Maret 2021}}</ref>
 
Menangkap pertumbuhan pesat di perusahaan rintisan dan teknologi di Indonesia, Anindya juga berinisiatif menjadi investor utama di Convergence Venture<ref>{{cite news|url=https://industri.kontan.co.id/news/pemodal-besar-kian-gencar-biayai-start-up|title=Pemodal Besar Kian Gencar Biayai Start Up|website=Kontan|accessdate=27 Maret 2021}}</ref>, sebuah perusahaan modal ventura berbasis di Indonesia yang didirikan bersama dengan koneksinya di Stanford, Adrian Li pada tahun 2015.<ref>{{cite website|url=https://www.convergencevc.com/convergence-plants-seeds-around-indonesia/|title=Convergence Plants Seeds Around Indonesia|website=Convergencevc|accessdate=27 Maret 2021}}</ref> Konvergensi dimulai dengan dana sebesar US $ 30 juta, didukung oleh mitra terbatas dari Indonesia dan [[Silicon Valley]].<ref>{{cite news|url=https://https://www.digitalnewsasia.com/business/indonesia%E2%80%99s-convergence-ventures-announces-us30-mil-final-closing-vc-fund|title=Indonesia Convergence Ventures Announces US 30 Mil Final Closing VC Fund|website=Digital News|accessdate=27 Maret 2021}}</ref> Dalam banyak berita, bisnis Anindya terlihat dekat dengan banyak perusahaan besar milik negara Tiongkok, termasuk [[Sinochem]] dan [[China JinMao]].<ref>{{cite news|url=https://www.nytimes.com/2005/09/29/world/asia/star-tv-buys-into-network-in-indonesia.html|title=Star TV Buys into Network in Indonesia|website=NYTimes|accessdate=27 Maret 2021}}</ref>
 
=== Media ===
Anindya pertama kali berkecimpung di bidang media di perusahaan Cakrawala Andalas Televisi (ANTV). Pada tahun 2002, Anindya mengirim proposal restrukturisasi ke lebih dari 200 kreditor dan membujuk mereka untuk merestrukturisasi utang mereka menjadi ekuitas. Hutang dipotong menjadi nol, meskipun itu berarti memotong saham Bakrie dari 60% menjadi 21%. Anindya juga membuat penyesuaian konten, mengubah campuran dari pemrograman umum yang individual menjadi berfokus pada acara ramah keluarga seperti acara kuis, pertunjukan anak-anak dan pertandingan sepak bola.<ref>{{cite web|url=https://www.forbes.com/sites/forbesasia/2012/07/24/next-tycoons-anindya-bakrie-assembles-a-media-powerhouse-in-indonesia/#117e085d21e2|title=Next Tycoons: Anindya Bakrie Assembles a Media Powerhouse In Indonesia|last1=Shmavonian|first1=Karl|website=Forbes|publisher=Forbes Asia}}</ref>
 
Pada 2007, ia membeli stasiun TV kedua, Lativi Media Karya, dari pebisnis dan mantan menteri Ketenagakerjaan, [[Abdul Latief]]. Stasiun ini berganti nama menjadi [[TV One]] dan direkonstruksi untuk fokus pada berita untuk pemirsa kelas menengah. Bersama-sama, [[ANTV]] dan TV One menguasai sekitar 15,6% dari pengeluaran iklan TV di Indonesia. Pada 2011, Anindya bekerja sama dengan pengusaha [[Erick Thohir]], untuk mengambil kedua stasiun TV tersebut, ditambah portal berita online Vivanews. Di Visi Media Asia — atau grup Viva — Anindya adalah ketua dan Erick Thohir adalah presiden direktur.<ref>{{cite web|url=https://www.forbes.com/sites/forbesasia/2012/07/24/next-tycoons-anindya-bakrie-assembles-a-media-powerhouse-in-indonesia/#117e085d21e2|title=Next Tycoons: Anindya Bakrie Assembles a Media Powerhouse In Indonesia|last1=Shmavonian|first1=Karl|website=Forbes|accessdate=19 March 2019}}</ref>
 
Pada tahun 2014, Bakrie Global Group yang dipimpin oleh Anindya menginvestasikan Series C di [[Path]], sebuah jaringan sosial pribadi, dengan jumlah pengguna aktif dari Indonesia yang mencapai 4 juta orang.<ref>{{cite web|url=https://tekno.kompas.com/read/2018/09/17/20151357/path-akan-tutup-layanan-ini-7-fakta-tentang-jejaring-sosial-itu|title=Path Akan Tutup Layanan, Ini 7 Fakta tentang Jejaring Sosial Itu|last1=Nanda Pratama|first1=Aswab|website=Tekno Kompas|publisher=Kompas|accessdate=19 March 2019}}</ref> Namun, situs jejaring sosial Path pada akhirnya ditutup pada tanggal 18 Oktober 2018.<ref>{{Cite web|url=https://tekno.kompas.com/read/2018/09/17/13494387/path-resmi-tutup-layanan-disetop-18-oktober-2018|title=Path Resmi Tutup, Layanan Disetop 18 Oktober 2018|last=Media|first=Kompas Cyber|website=KOMPAS.com|language=id|access-date=2019-04-05}}</ref>
 
=== Telekomunikasi ===