Kepresidenan Joko Widodo: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: VisualEditor menghilangkan referensi [ * ] |
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.8 |
||
Baris 526:
=== Narkoba dan hukuman mati ===
Hukum Indonesia menetapkan [[Hukuman mati di Indonesia|hukuman mati]] untuk beberapa tindak kejahatan perdagangan narkotika dan korupsi.<ref>{{cite news|title=Support grows for death penalty for corruption convicts |url=http://www.thejakartapost.com/node/175683|accessdate=23 July 2015|work=Jakarta Post}}</ref><ref>{{cite web|title=Why You Shouldn't Smuggle Drugs In Indonesia |date=13 March 2015 | publisher= TestTube News |url=https://www.youtube.com/watch?v=0f1Bo_k8QtA }}</ref> Setelah menjabat presiden, Jokowi menyatakan dia menolak memberikan [[grasi]] bagi pelanggar narkoba yang menghadapi eksekusi di Indonesia.<ref name="JP1">{{cite news|title=Jokowi refuses to budge on clemency issue |date=21 January 2015 |author1=Ina Parlina |author2=Margareth S. Aritonang |author3=Severianus Endi |newspaper=The Jakarta Post |url=http://www.thejakartapost.com/news/2015/01/21/jokowi-refuses-budge-clemency-issue.html |accessdate=6 July 2015 }}</ref> Eksekusi yudisial di Indonesia dilakukan sesuai dengan Keputusan Presiden setelah dijatuhi hukuman mati oleh pengadilan.<ref>{{cite journal|title=Penetapan Presiden Nomor 2 Tahun 1964|journal=Pidana|date=17 April 1964|url=http://www.hukumonline.com/pusatdata/detail/lt4c7b8db0f2ffb/node/629|accessdate=23 July 2015}}</ref> Kontroversi internasional dan hukum muncul setelah presiden tidak memiliki atau membaca dokumen yang terkait dengan permohonan grasi ketika dia menolak permintaan grasi dari dua warga negara asing.<ref>{{cite news|last1=Bachelard|first1=Michael|title=Bali nine executions: Indonesia's President did not have all the documents when he refused clemency|url=http://www.smh.com.au/world/bali-nine-executions-indonesias-president-did-not-have-all-the-documents-when-he-refused-clemency-20150218-13ii16.html|agency=Fairfax Media|publisher=Sydney Morning Herald|date=19 February 2015}}</ref> Jokowi berpendapat bahwa Indonesia saat ini dalam [[keadaan darurat]] terkait [[kejahatan terkait narkoba]], menegaskan bahwa "jumlah (pengguna narkoba ilegal) yang membutuhkan rehabilitasi hampir 4,5 juta orang." Dia menambahkan 1,2 juta pengguna narkoba tidak dapat direhabilitasi dan hampir 50 dari mereka meninggal setiap hari.<ref name="JP1"/> The Jakarta Globe melaporkan bahwa statistiknya salah.<ref>{{cite news|last1=Claudia|first1=Stoicescu|title=Indonesia's Executions of Drug Convicts Based on Faulty Stats|url=http://thejakartaglobe.beritasatu.com/opinion/executions-based-on-faulty-stats/|publisher=Jakarta Globe
Pada Januari 2015, Jokowi membuat marah pemerintah [[Brasil]] dan Belanda karena mengeksekusi seorang warga negara Brasil ([[Marco Archer Moreira]]) dan seorang warga negara Belanda; keduanya telah dihukum karena penyelundupan narkoba di Indonesia.<ref>{{cite news|title=Brazil, Netherlands recall Indonesia ambassadors after executions |author= Chris Nusatya in Jakarta, Toby Sterling in Amsterdam, and Silvio Cascione in Brasilia; Writing by Randy Fabi; Editing by Paul Tait |date=17 January 2015 |newspaper=Reuters |url=https://www.reuters.com/article/2015/01/18/us-indonesia-crime-idUSKBN0KR00T20150118 |accessdate=19 February 2015}}</ref><ref>{{cite web|url=http://www.bbc.com/news/world-latin-america-30866752|title=Brazil 'outraged' by Indonesia drug trafficking execution|date=18 January 2015|publisher=BBC News|accessdate=26 December 2016}}</ref> Baik Brasil dan Belanda segera menarik duta besar mereka.<ref>{{cite news|last1=Arshad|first1=Arlina|title=Brazil and the Netherlands recall ambassadors after Indonesian executions|url=http://www.smh.com.au/world/brazil-and-the-netherlands-recall-ambassadors-after-indonesian-executions-20150118-12sy5s.html|work=Sydney Morning Herald|date=19 January 2015}}</ref>
|