Global Mediacom: Perbedaan antara revisi
[revisi tidak terperiksa] | [revisi tidak terperiksa] |
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
||
Baris 50:
Menurut HT, ketika ia masuk Bimantara, ia ditawari langsung oleh Bambang untuk membeli sahamnya sebesar 25%. HT menyatakan ia langsung membeli saham itu dengan dana sendiri dan ia menyesuaikan dengan situasi di mana Bimantara masih memiliki [[kapitalisasi pasar]] yang rendah. Ketika terlibat dalam pengelolaan Bimantara itulah ia tertarik dengan anak perusahaan Bimantara RCTI dan industri media [[penyiaran]]. RCTI memang dibanding perusahaan lain paling berperan memberikan untung, dengan pada 2002 40% pendapatannya berasal dari TV ini.<ref>[https://edukasi.kompas.com/read/2013/03/10/18500131/hary.tanoe.bantah.kekayaannya.warisan.keluarga.cendana Hary Tanoe Bantah Kekayaannya Warisan Keluarga Cendana]</ref><ref>[https://swa.co.id/swa/listed-articles/mengapa-orang-masih-mengira-yang-laintanya Mengapa Orang Masih Mengira yang Lain?]</ref> Seiring waktu, kemudian kepemilikan Bimantara (yang kemudian berganti menjadi Global Mediacom) menjadi berada di bawah pengendalian HT sedangkan saham Bambang Tri (lewat PT Asriland) semakin merosot. Walaupun awalnya sempat bertahan sampai tahun 2012 lewat saham sekitar 10-14%, saham Bambang (PT Asriland) akhirnya lenyap pada awal 2012, yang diperkuat dengan mundurnya Bambang Tri dan Mohammad Tachril Sapi'ie dari jajaran manajemen Global Mediacom pada akhir April 2012. Sejak saat itu, saham Global Mediacom berada sepenuhnya di bawah kepemilikan HT, bahkan saat ini sudah mencapai 55%. Walaupun demikian, HT masih mempertahankan beberapa "orang lama" di Global Mediacom seperti [[Rosano Barack]]. Pada intinya, pengendalian atas Bimantara/Global Mediacom telah berganti sejak 2001-2003 dari Bambang ke HT, dan Global Mediacom (dahulu Bimantara) telah mengadakan perampingan bisnis, sehingga bisnisnya hanya tersisa media dan telekomunikasi, sampai saat ini.
== Komposisi kepemilikan saham
{| class="wikitable"
!Pemegang Saham
Baris 84 ⟶ 83:
|737.000
|0.01%
|-
|Publik (dibawah 5%)
|