Stres psikologis: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Mega Rahmat (bicara | kontrib)
Mega Rahmat (bicara | kontrib)
Baris 311:
 
=== Berolahraga untuk mengurangi stres ===
Penelitian telah menunjukkan bahwa olahraga mengurangi stres.<ref name=":0">Anxiety and Depression Association of America. (n.d.). Olahraga secara efektif mengurangi kelelahan, meningkatkan kualitas tidur, meningkatkan fungsi kognitif secara keseluruhan seperti kewaspadaan dan konsentrasi, menurunkan tingkat ketegangan secara keseluruhan, dan meningkatkan harga diri.<ref name=":0" /> Karena banyak dari ini habis saat seseorang mengalami stres kronis, olahraga menyediakan mekanisme koping yang ideal. Terlepas dari kepercayaan populer, olahraga tidak perlu menjadi rutin atau intens untuk mengurangi stres; latihan aerobik selama lima menit dapat mulai merangsang efek anti-kecemasan.<ref [63]name=":0" /> Selanjutnya, berjalan kaki 10 menit mungkin memiliki manfaat psikologis yang sama dengan olahraga selama 45 menit, memperkuat pernyataan bahwa olahraga dalam jumlah atau intensitas apa pun akan mengurangi stres.<ref name=":0" /> Further, a 10-minute walk may have the same psychological benefits as a 45-minute workout, reinforcing the assertion that exercise in any amount or intensity will reduce stress.<ref name=":0" />
 
==== Penjelasan teoritis ====
ABanyak multitudeteori oftelah theoriesdisajikan haveuntuk beenmenjelaskan presentedmengapa inolahraga attemptssecara toefektif explainmengurangi why exercise effectively reduces stressstres. OneSatu theoryteori, knownyang asdikenal thesebagai hipotesis time-out hypothesis, claimsmenyatakan thatbahwa exerciseolahraga providesmengalihkan distractionperhatian fromdari thepemicu stressorstres. TheHipotesis timewaktu outistirahat hypothesismenyatakan claimsbahwa thatolahraga exercisesecara effectivelyefektif reducesmengurangi stressstres becausekarena itolahraga givesmemberi individualsindividu aistirahat breakdari frompemicu theirstres stressorsmereka. ThisIni wasdiuji testeddalam insebuah apenelitian recentbaru-baru studyini ofterhadap wanita collegeperguruan womentinggi whoyang hadmengidentifikasi identifiedbelajar studyingsebagai aspemicu theirstres primaryutama stressormereka.<ref name=":1">{{cite journal |last1=Breus |first1=MJ |last2=O'Connor |first2=PJ |title=Exercise-induced anxiolysis: a test of the "time out" hypothesis in high anxious females. |journal=Medicine and Science in Sports and Exercise |date=July 1998 |volume=30 |issue=7 |pages=1107–12 |pmid=9662680 |doi=10.1097/00005768-199807000-00013 }}</ref> ThePara womenwanita werekemudian thenditempatkan placeddi underbawah fourempat conditionskondisi atpada varyingwaktu timesyang berbeda-beda: "restistirahat," "studyingbelajar," "exercisingberolahraga," anddan "studyingbelajar whilesambil exercisingberolahraga." TheTingkat stressstres levelspartisipan ofdiukur themelalui participantspenilaian werediri measuredterhadap throughgejala self-assessments of stress andstres anxietydan symptomskecemasan aftersetelah eachsetiap conditionkondisi. TheHasilnya resultsmenunjukkan demonstratedbahwa that thekondisi "exerciseolahraga" conditionmemiliki hadpenurunan thepaling mostsignifikan significantdalam reductiongejala in stress andstres anxietydan symptomskecemasan.<ref name=":1" /> TheseHasil resultsini demonstratemenunjukkan thevaliditas validity of thehipotesis time-out. hypothesis.<ref name=":1" /> ItPenting isjuga alsountuk importantdicatat tobahwa noteolahraga thatmemberikan exercisepengurangan providedstres greateryang stresslebih reductionbesar thandaripada restistirahat.
 
===Mekanisme koping===