Cibarusah, Bekasi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
kembalikan ke versi stabil halaman
Tag: Pengembalian manual
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 13:
 
Cibarusah merupakan sebuah [[wilayah]] yang cukup dekat dengan beberapa [[daerah]] [[bisnis]] terkenal seperti [[Cikarang]] dan [[Cibubur]] yang hanya membutuhkan sekitar [[40]]-[[50]] [[menit]] berkendaraan [[sepeda motor]].<ref name="Cibarusah">[http://www.gizi.net/cgi-bin/berita/fullnews.cgi?newsid1032244454 Cibarusah Banjir]{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }} www.gizi.net</ref><ref name="Desa">[http://www.pikiran-rakyat.com/index.php?mib=news.detail&id=79348 Di Cibarusah 3 Desa Terisolasi] www.pikiran-rakyat.com</ref>
 
==Sejarah==
Pada awalnya, Sunda Kelapa merupakan bagian dari Kerajaan Sunda. Daerah ini berhasil direbut oleh Fatahilah pada 22 Juni 1527. Namanya diganti menjadi Jayakarta, yang berarti "keunggulan yang sempurna". Fatahilah diangkat menjadi pemimpin di Jayakarta hingga ia meninggal pada 1570. Selanjutnya, jabatan Adipati Jayakarta dipegang oleh Ki Bagus Angke hingga 1596. Setelah itu, ia digantikan oleh Pangeran Jayakarta Wijayakrama.
 
Pada tahun 1619, VOC menyerang Jayakarta. Karena situasi yang terdesak, Pangeran Jayakarta Wijayakrama memerintahkan anaknya, Pangeran Senapati untuk pergi dari Jayakarta dan mengumpulkan kekuatan baru di daerah pesisir dan pedalaman untuk melanjutkan perjuangan melawan Belanda. Sementara itu, Jayakarta jatuh ke tangan VOC. Namanya diganti menjadi "Batavia".
 
Pangeran Senapati, bersama keluarga, pasukan dan pengikutnya berangkat pergi dari Jayakarta, melalui jalur laut pantai utara Jawa, lalu ke arah timur, kemudian perjalanan darat ke selatan. Mereka bergerak melewati Cabang Bungin, Batujaya, Pebayuran, Rengas Bandung, Lemah Abang, Pasir Konci, hingga akhirnya mereka sampai di suatu hutan jati.<ref>{{cite web|url=https://jabarnews.com/read/79979/carita-rayat-bekasi-sasakala-cibarusah/1|title=Sasakala Cibarusah|publisher=Palataran Jabarnews|access-date=March 29, 2021|language=id}}</ref>
 
Pangeran Senopati menganggap kawasan hutan ini cocok sebagai tempat persembunyian. Mereka membuka hutan ini, dan membangun pemukiman baru. Pangeran Senapati bersama pengikutnya mendirikan sebuah Masjid sebagai pusat pemukiman ini.<ref>{{Cite journal|last=Agustia|first=Agustia|date=2012|title=Dinamika Pemakaian Gelar Raden di Desa Cibarusah|url=http://eprints.uny.ac.id/22390/|journal=Universitas Negeri Yogyakarta}}</ref>. Masjid ini diberi nama Masjid Al Mujahidin. Masjid ini pertama kali dibangun menggunakan kayu jati yang melimpah disana.
 
Ketika Masjid Al Mujahidin sudah didirikan, pengikut Pangeran Senopati kesulitan untuk mendapatkan air bersih yang memenuhi syarat sah bersuci untuk menunaikan shalat. Ketika pencarian sumber air bersih berhasil, salah satu ulama yang menyertai Pangeran berujar dalam bahasa Sunda "Tah, ieu cai baru sah", yang artinya "Nah, air ini baru sah". Oleh sebab itu, daerah ini dinamakan Cibarusah. Sementara itu, pemukiman ini dinamakan Kampung Babakan Cibarusah. Babakan dalam bahasa Sunda berarti "membersihkan".
 
Oleh masyarakat Cibarusah, Pangeran Senopati dikenal sebagai "Uyut Sena" atau "Mbah Sena". Hingga kini, keturunan Pangeran Sena masih ada di Kampung Babakan Cibarusah. Keturunan beliau dapat dikenali dengan gelar Raden yang disematkan pada nama mereka.<ref>{{Cite journal|last=Agustia|first=Agustia|date=2012|title=Dinamika Pemakaian Gelar Raden di Desa Cibarusah|url=http://eprints.uny.ac.id/22390/|journal=Universitas Negeri Yogyakarta}}</ref>
 
 
==Demografi==
Menurut data [[BPS]], ada 14 kecamatan dengan dominasi [[suku Betawi]] yang menggunakan [[Bahasa Betawi|bahasa Melayu Betawi]] dan 9 kecamatan dengan dominasi menggunakan [[bahasa Sunda]]. Beberapa kecamatan dengan dominasi bahasa Sunda adalah [[Setu, Bekasi|Kecamatan Setu]], [[Serang Baru, Bekasi|Serang Baru]], [[Cikarang Pusat]], [[Cikarang Selatan]], [[Cibarusah]], [[Bojongmangu, Bekasi|Bojongmangu]], [[Cikarang Timur]], [[Kedungwaringin, Bekasi|Kedungwaringin]], dan [[Pebayuran, Bekasi|Pebayuran]].