Tari Angguk: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 3:
Jathilan yang dibawa oleh para Warok Ponorogo di Kulonprogo berkembang menjadi kesenian sindiran kepada pribumi yang menjadi tentara belanda, karena penari yang ditarikan oleh beberapa gemblak remaja laki-laki menggunakan pakaian ala tentara belanda yang di modifikasi dengan pakaian jathilan. Gerakan tarian gemulai serta kepala yang mengangguk-angguk (gerakan kepala kebawah berkali-kali) maka tarian ini sejak saat itu disebut tari Angguk. Gerakan gemulai dan kepala mengangguk berarti tentara pribumi belanda atau londho ireng adalah tidak bisa melakukan apa-apa dan mau-maunya disuruh seperti perempuan oleh belanda yang bukan pemimpin asli Jawa kala itu.
Pada mulanya Tari Angguk adalah tari permainan atau hiburan yang biasa dimainkan oleh
Tari Angguk memiliki kemiripan dengan tarian [[Dolalak]] dari [[Kabupaten Purworejo|Purworejo]], Jawa Tengah. Menurut Wagio sesepuh Angguk, bahwa tarian Angguk ini banyak diminati oleh kalangan kebawah karena merasa terhibur dan lucu melihat tiruan tentara pribumi belanda atau KNIL sehingga menyebar ke berbagai kota, salah satunya Purworejo.<ref>{{Cite journal|last=Sartini, S.Sn|first=Nur|date=2009|title=Angguk dalam kehidupan masyarakat Kulonprogo|journal=Angguk dalam kehidupan masyarakat Kulonprogo}}</ref>
Dalam perkembangannya, penari Angguk yang mulanya ditarikan oleh remaja laki-laki yang merupakan gemblak seorang Warok di Kulonprogo kini ditarikan oleh remaja perempuan pada tahun 1990 setelah mendapatkan kabar bahwa penari jathilan di Ponorogo sudah mulai ditarikan oleh Perempuan. Tari Angguk saat ini seperti Jathil obyok di ponorogo denga celana yang pendek sepaha, rambut panjang terurai dan gerakan yang erotis.
== Jenis-jenis Angguk dan Pemain ==
|