Arya Wedakarna: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
OrophinBot (bicara | kontrib)
k Bot: Mengganti kategori Orang hidup dengan Semua artikel yang menambahkan kategori Orang hidup secara otomatis
Angayubagia (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan visualeditor-wikitext
Baris 40:
Shri '''I Gusti Ngurah Arya Wedakarna Mahendradatta Wedasteraputra Suyasa''' atau disingkat '''Arya Wedakarna'''{{efn|Pada tempat lain disebutkan juga sebagai, '''Ratu Ngurah Shri I Gusti Arya Wedakarna Mahendradatta Wedasteraputra Kaping III, Abhiseka Raja Majapahit Bali Sri Wilatikta Tegeh Kori Kresna Kepakisan XIX'''<ref>{{Cite web|url=https://balebengong.id/kontroversi-pengaku-raja-majapahit-bali/|title=Kontroversi Pengaku Raja Majapahit Bali|date=2016-06-10|website=BaleBengong|language=id-ID|access-date=2020-07-14}}</ref>}} ({{lahirmati|[[Denpasar]]|23|08|1980}}) adalah anggota [[DPD]] Bali periode 2014-2019 yang mendapat suara sebesar 178.934 suara. Saat masih muda, Arya pernah terjun di dunia modeling dan menjadi cover boy majalah Aneka.<ref name="fakta">{{Cite web|url=http://jogja.tribunnews.com/2017/12/14/6-fakta-menarik-arya-wedakarna-dari-mantan-cover-boy-hingga-mengaku-raja-majapahit|title=6 Fakta Menarik Arya Wedakarna, dari Mantan Cover Boy Hingga Mengaku Raja Majapahit|website=Tribun Jogja|language=id-ID|access-date=2019-02-05}}</ref> Putra dari Shri Wedastera Suyasa dan Suwitri Suyasa juga pernah dinobatkan sebagai Doktor Ilmu Pemerintahan Termuda di Indonesia (saat berusia 27 tahun) dan Rektor Universitas Termuda di Indonesia (saat berusia 28 tahun) oleh Museum Rekor Indonesia (MURI). Saat ini, ia juga menjabat sebagai Rektor Universitas Mahendradatta Bali.<ref name="tokoh">{{Cite web|url=https://tokoh.id/biografi/senator-biografi/dipuja-dan-dibenci/|title=Dipuja dan Dibenci |publisher= Tokoh.id |last= Indonesia |first= Tokoh |language= id |access-date= 2019-02-05}}</ref>
 
Pernah mendapatkan gelar Ph.D dan doktor termuda dari Northern California Global University (NCGU). Belakangan diketahui bahwa NCGU ternyata universitas abal-abal dan menjual gelar di Indonesia. NCGU menjual gelar mulai gelar S1 sampai profesor tanpa proses perkuliahan.{{butuh rujukan}}
 
Sebelumnya Wedakarna juga pernah bergelar Anak Agung ketika masih tinggal di Jakarta. Kemudian gelar Anak Agung diganti menjadi Gusti.{{butuh rujukan}}
 
== Pendidikan ==