Konten dihapus Konten ditambahkan
Dwi lutfiana (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Dwi lutfiana (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 56:
berupa nada bicara, gerak tubuh, mimik wajah, intonasi suara, dan lain sebagainya. Penulis tidak menemui adanya komunikasi yang datar ataupun formal seperti yang ditemui di perusahaan-perusahaan dimana level heirarki dijunjung tinggi. Di dusun Mutihan-Mojosawit, yang paling penting adalah pesan dapat tersampaikan secara baik dengan cara apapun
 
== Latar Belakang Komunikasi sebagai Ilmu[sunting | sunting sumber] ==
Asal Usul ilmu komunikasi itu sendiri sebenarnya tampil pada zaman Yunani kuno (SM) yang digagas oleh Aristoteles. Dalam gagasan tersebut ia menyebutkan bahwa di dalam komunikasi itu terdapat komunikator, pesan dan penerima. Kesimpulan dari gagasan itu ialah jika komunikator menentukan gagasn atau pesan, kemudian diarahkan pada khalayak pilihannya, melalui saluran atau media yang dimilikinya atau dikuasainya maka akan keluar hasil yang diinginkan.
 
Dalam perkembangan selanjutnya, gagasan itu terus dikembangkan kemudian melahirkan dua bentuk komunikasi yang masing-masing berkembang di benua yang berbeda. Pertama ilmu publisistik di Jerman. Kedua ilmu komunikasi massa di Amerika. Perpaduan dari kedua bentuk ini lah yang meneteskan ilmu komunikasi yang kita kenal sekarang ini. Perpaduan ini tidak lepas dari upaya-upaya Stappers melalui karya Gabner. Artinya, itu merupakan titik awal tampaknya ilmu komunikasi.
 
== Munculnya Teknologi Sebagai alat Komunikasi[sunting | sunting sumber] ==
Sejarah perkembangan teknologi informasi dan komunikasi juga tak lepas dari sejarah peradaban manusia di Bumi ini. Pada zaman dulu penyampaian informasi juga dilakukan mulai dari gambar-gambar yang terletak pada dinding gua, peletakan tonggak sejarah berupa prasasti. Berikut ini adalah sejarah perkembangan TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) mulai dari zaman pra-sejarah sampai ke zaman modern sekarang ini.
 
Baris 180:
Pada dasarnya sistem tulisan berbeda dalam dua hal: sistem tulisan berbeda dalam pilihan lambang-lambangnya. Alfabet bahasa Inggris, Yunani, dan Rusia mempunyai lambang-lambang yang berbeda meskipun ada yang bertindih dalam sistem tulisan yang menyangkut jenis satuan yang dinyatakan lambang-lambang itu.
 
===== Alfabet[sunting | sunting sumber] =====
Alfabet adalah seperangkat kecil simbol, masing-masing secara kasar mewakili atau secara historis mewakili sebuah fonem dalam bahasa. Alfabet yang fonologis sempurna, fonem dan huruf berkoresponsi sempurna dalam dua arah: seorang penulis dapat meramalkan ucapan sebuah kata berdasarkan ejaannya dan seorang pendengar dapat meramalkan ucapan sebuah kata berdasarkan ejaannya.
 
Baris 591:
Analisis: Komunikasi adalah sebuah cara yang digunakan sehari-hari dalam menyampaikan pesan/rangsangan(stimulus) yang terbentuk melalui sebuah proses yang melibatkan dua orang atau lebih. Dimana satu sama lain memiliki peran dalam membuat pesan, mengubah isi dan makna, merespon pesan/rangsangan tersebut, serta memeliharanya di ruang publik. Dengan tujuan sang "receiver" (komunikan) dapat menerima sinyal-sinyal atau pesan yang dikirimkan oleh "source" (komunikator).
 
== William J. Seller[sunting | sunting sumber][sunting | sunting sumber] ==
William J.Seller mengatakan bahwa komunikasi adalah proses dimana simbol verbal dan nonverbal dikirimkan, diterima dan diberi arti.
 
= KOMPONEN KOMUNIKASI BISNIS[sunting | sunting sumber] =
Komponen komunikasi adalah hal-hal yang harus ada agar komunikasi bisa berlangsung dengan baik.<sup>[''[[wikipedia:Kutip sumber tulisan|butuh rujukan]]'']</sup> Menurut [[Laswell]] komponen-komponen komunikasi adalah:
 
Baris 704:
=== Teori Kritis ===
implikasi budayalebih luas, dalam beberapa hal teori kritis ini disebutkan bahwa banyak ideologi atau paham dari sebuah pemilik media yang seharusnya dapat dikritisi oleh khalayak agar tidak ada keberpihakan dalam penyampaian suatu informasi.
 
== Tujuan Komunikasi Nonverbal ==
Meskipun dapat berdiri sendiri meskipun dapat berdiri sendiri, komunikasi nonverbal sering kali berkaitan erat dengan ucapan (lisan). Ini sering terjadi penggabungan antara komunikasi nonverbal dan komunikasi verbal dalam suatu situasi. Kata-kata yang disampaikan dalam suatu percakapan hanya membawa sebagian dari suatu pesan, sedangkan bagian yang lain, disampaikan melalui sinyal-sinyal nonverbal. Menurut Thil dan Bovee dalam Excellence in Business Communication
 
komunikasi nonverbal mempunyai 6 (enam) tujuan:
 
# Memberikan informasi
 
2. Mengaturalur suatu percakapan
 
3. Mengekspresikan emosi
 
4. Memberi sifat, melengkapi, menentang, atau mengembangkan pesan-pesan verbal
 
5. Mengendalikan atau mempengaruhi orang lain
 
6. Mempermudah tugas-tugas khusus, misalkan memberi contoh cara mengayunkan tongkat golf yang baik dan benar.Dalam dunia bisnis, kominikasi nonverbal dapat membantu menentukan kredibilitas dan potensi kepemimpinan seseorang. Jika dapat belajar mengelola kesan yang dibuat dengan bahasa isyarat, karakteristik atau ekspresi wajah, suara, dan penampilan, maka seseorang akan dapat melakukan komunikasi dengan baik.Dengan kata lain, seorang manajer atau pemimpin dalam suatu organisasi bisnis juga harus dapat menjadi seorang komunikator yang baik. Ia harus tahu bagaimana menyampaikan pesan bisnis kepada para bawahannya, dan kapan suatu pesan bisnis itu harus disampaikan, dan kepada siapa pesan bisnis itu harus disampaikan
 
== Komunikasi Verbal ==
Menurut Purwanto (2006;5) komunikasi verbal merupakan salah satu bentuk komunikasi yang lazim digunakan dalam dunia bisnis untuk menyampaikan pesan-pesan bisnis kepada pihak lain baik secara tertulis maupun lisan. Bentuk komunikasi verbal ini memiliki struktur yang teratur dan terorganisasi dengan baik, sehingga tujuan penyampaian pesan-pesan bisnis dapat tercapai dengan baik. Dalam dunia bisnis dapat dijumpai berbagai macam contoh komunikasi verbal, misalnya:
 
 Membuat dan mengirim surat
 
 Memberi informasi kepada pelanggan
 
 Berdiskusi dalam suatu kerja tim
 
 Melakukan wawancara kerja dengan para pelamar kerja
 
 Mengadakan pengarahan untuk staf karyawan
 
 Melakukan negoisasi dengan pelaku bisnis
 
Mengadakan pelatihan manajemen untuk para manajer
 
Berdasarkan aktif atau pasifnya peserta komunikasi, bentuk komunikasi verbal dibedakan menjadi dua, yakni:
 
# Berbicara dan menulis (speaking dan writing) Dalam menyampaikan pesan, berbicara pada umumnya lebih disukai dari pada menulis karena lebih nyaman dan praktis. Namun tidak semua pesan bisa dengan cepat disampaikan secara lisan. Pesan yang kompleks dan sangat penting umumnya disampaikan menggunakan tulisan. Tilisan untuk tujuan bisnis bisa berupa surat dan laporan.
 
2. Mendengar dan membaca (listening dan reading) Komunikasi yang efektif adalah komunikasi yang terjadi dua arah. Namun, orang-orang yang terlibat dalam dunia bisnis cenderung lebih suka memperoleh atau mendapatkan informasi dari pada menyampaikannya . Untuk itu keterampilan mendengar dan membaca sangat diperlukan.
 
Faktor-faktor yang mempengaruhi komunikasi yang efektif adalah:
 
1.Kredibilitas dan daya tarik komunikator Kredibilitas komunikator menunjukkan bahwa pesan yang disampaikannya dianggap benar dan dapat dipercaya. Buruknya kredibilitas omunikator bisa menimbulkan ketidakpercayaan sehingga komunikan tidak bersedia melakukan perubahan sikap. Padahal pesan yang disampaikan komunikator sesungguhnya benar. Seseorang komunikator yang memiliki daya tarik akan dikagumi, disenangi dan komunikannya bersedia melakukan upaya perubahan. Contohnya, komunikator yang memiliki daya tarik adalah seorang artis.
 
2. Kemampuan pesan untuk membangkitkan tanggapan. Suatu pesan akan menimbulkan reaksi atau umpan balik apabila menarik perhatian.
 
3. Kemampuan komunikan untuk menerima dan memahami pesan. Komunikasi akan berlangsung efektif apabila komunikan memiliki kemampuan untuk memahami pesan, sadar akan kebutuhan dan kepentingannyadan secara fisik dan mental mampu menerima pesan.
 
== MUNCULNYA KESALAPAHAMAN KOMUNIKASI ==
Menurut Purwanto (2006;13). Munculnya kesahpahaman dalam komunikasi adalah, ada kecenderungan beberapa pesan tidak dapat dimengerti oleh penerima pesan dengan baik. Masalah tersebut masing-masing dapat dijelaskan secara lebih rinci sebagai berikut:
 
1.Masalah Dalam Mengembangan Pesan. Masalah dalam mengembangkan suatu pesan dapat mencakup antara lain munculnya keragu-raguan tentang isi pesan, kurang terbiasa dengan situasi yang ada atau masih asing dengan audiens, adanya pertentangan emosional, atau kesulitan dalam mengekspresikan ide atau gagasan.
 
2.Masalah Dalam Menyampaikan Pesan Masalah yang paling jelas disini adalah faktor fisik. Misalnya terdapat sambungan kabel yang kurang baik pada sound system, kualitas sound system.
 
17yang kurang baik, lampu yang tiba-tiba padam, salinan surat yang tak terbaca. Nampaknya sepele, gangguan-gangguan tersebut dapat menghalangi atau mengganggu suatu pesan.
 
3.Masalah Dalam Menerima Pesan. Masalah yang muncul dalam penerimaan suatu pesan antara lain adanya persaingan antara antara penglihatan dengan suara, kursi yang tidak nyaman, lampu yang kurang terang, dan kondisi lain yang dapat mengganggu konsentrasi penerima. Contoh, pada saat anda sedang mengikuti briefing
 
diruang pertemuan, tiba-tiba terdengar teriakan histeris dari orang-orang yang sedang panik, yang terkurung dalam suatu gedung yang sedang terbakar yang
 
kebetulan berdekatan dengan tempat anda melakukan pertemuan.
 
4.Masalah Dalam Menafsirkan Pesan Suatu pesan mungkin hilang selama proses penyampaian pesan, masalah terbesar terletak pada mata rantai terakhir, saat suatu pesan ditaksirkan oleh penerima pesan. Perbedaan latar belakang, perbendaharaan bahasa, dan pernyataan emosional dapat menimbulkan munculnya kesalahpahaman antara pemberi dan penerima pesan.
 
1.Perbedaan Latar Belakang Bila pengalaman hidup penerima secara mendasar berbeda dengan pengirim pesan, komunikasi menjadi semakin sulit. Perbedaan usia, pendidikan, jenis kelamin, status sosial, kondisi ekonomi, latar belakang budaya, temperamen, kesehatan, kecantikan, popularitas, atau agama dapat mempersulit atau paling tidak mengganggu proses komunikasi.
 
2.Perbedaan Penafsiran Kata Masalah dalam memahami pesan sebenarnya terletak bahasa yang menggunakan kata-kata sebagai simbol untuk menggambarkan suatu
 
kenyataan. Karena latar belakang yang berbeda, baik itu asul-usul daerah, budaya, pendidikan, dan usia
 
3.Perbadaan Reaksi Emosional. Suatu pesan yang jelas dan dapat diterima di suatu kondisi akan dapat membingungkan dalam situasi yang berbeda. Hal ini bergantung pada hubungan emosional antara penerima dan pengirim pesan.
 
== HAMBATAN KOMUNIKASI ==
Menurut Dewi (2007;16). Untuk berkomunikasi secara efektif tidaklah cukup hanya dengan memahami faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas komunikasi, tetapi juga disertai dengan pemahaman mengenai hambatan-hambatannya. Hambatan komunikasi bisa terjasi diantara individu (antarmanusia) maupun di dalam organisasi.
 
1. Hambatan Komunikasi Antarmanusia. Agar dapat saling memahami, komunikator dan komunikan harus memiliki pengertian yang sama mengenai kata, gerakan badan, nada suara, dan simbol-simbol. Hambatan ini isa berupa:
 
2.Perbedaan persepsi dan bahasa Persepsi merupakan interpretasi pribadi atas sesuatu hal. Definisi seseorang mengenai suatu kata mungkin berbeda dengan orang lain.
 
3.Pendengaran yang buruk Walaupun sudah mengetahui cara mendengar yang baik, ternyata menjadi pendengar yang baik tidaklah mudah. Dalam keadaan melamun atau lelah memikirkan masalah lain, seseorang cenderung kehilangan minat mendengar.
 
4.Gangguan emosional Dalam keadaan kecewa, marah, sedih, atau takut, seseorang akan merasa kesulitan saat menyusun pesan atau menerima pesan dengan baik. Kesalahpahaman sering terjadi akibat gangguan emosional.
 
5.Perbedaan budaya Berkomunikasi dengan orang yang berbeda budaya tidak dapat dihindari, terlebih lagi pada zaman globalisasi. Perbedaan budaya merupakan hambatan yang paling sulit diatasi.
 
6.Ganguan fisik Pengirim atau penerima mungkin terganggu oleh hambatan yang bersifat fisik, seperti akustik yang jelak, tulisan yang tidak dapat dibaca, cahaya yang redup, atau masalah kesehatan. Gangguan fisik bisa mengganggu konsentrasi dalam berkomunikasi.
 
=== Hambatan Komunikasi Dalam Organisasi ===
Komunikasi dalam organisasi sering terganggu karena materinya lebih rumit, jumlahnya banyak, dan kontroversial. Hambatannya adalah:
 
1.Kelebihan beban informasi dan pesan yang bersaing. Perkembangan teknologi telah menyebabkan jumlah pesan dalam suatu organisasi meningkat tajam hingga kecepatan yang semakin tinggi. Pesan melalui surat-surat dari pos, email, telepon dari berbagai sumber telah membanjiri organisasi dan masing-masing bersaing untuk memperoleh perhatian lebih awal.
 
2.Penyaringan yang tidak tepat Ketika meneruskan suatu pesan kepada orang lain di dalam organisasi, biasanya terjadi penyaringan yang dilakukan dengan memotong atau menyingkat pesan. Misalnya, melewati penjaga pintu terlebih dahulu, karyawan kantor depan, sekretaris, baru kemudian sampai kepada pimpinan.
 
3.Iklim komunikasi tertutup atau tidak memadai Pertukaran informasi yang bebas dan terbuka merupakan salah satu ciri komuniksi yang efektif. Iklim komunikasi sangat terkait dengan gaya manajemen. Gaya manajemen yang tertutup cenderung menghambat pertukaran informasi. Hambatan komunikasi pada dasarnya terdiri atas tujuh macam gangguan dan rintangan (Cangara 2004;1310, yaitu;
 
1.Gangguan teknis, misalnyagangguan pada setasiun radio, jaringan telepon, kerusakan [pada alat ekonomi.
 
2. Gangguan semantik merupakan gangguan yang disebabkan karena kesalahan pada bahasayang digunakan
 
3.Gangguan psikologis merupakan rintangan yang terjadi karena adanya persoalan dalam diri individu.
 
4.Rintangan fisik atau organik merupakan rintangan karena letak geografis. Misalnya, jarak yang jauh sehingga sulit dicapai alat transportasi dan komunikasi.
 
5.Rintangan status merupakan rintangan yang terjadi karena perbedaan status sosial dan senioritas.
 
6.Rintangan kerangka pikir merupakan rintangan yang terjadi karena adanya perbedaan pola pikir.
 
7.Rintangan budaya merupakan rintangan yang disebabkan karena pengalaman dan latar belakang pendidikan yang berbeda norma,kebiasaan, dan nilai-nilai yang dianut.
 
== Cara Mengatasi Hambatan Dan Memperbaiki Komunikasi ==
Cara mengatasi hambatan dan memperbaiki komunikasi agar menjadi efektif (Bovee dan Thill, 2003;22) adalah:
 
1.Memelihara iklim komunikasi terbuka Ilkim komunikasi merupakan campuran dari nilai, tradisi, dan kebiasaan. Komunikasi terbuka akan mendorong keterusterangan dan kejujuran serta mempermudah umpan balik.
 
2.Bertekat memegang teguh etika berkomunikasi Etika merupakan prinsip-prinsip yang mengatur seseorang untuk bersikap atau membawa diri. Perbedaan nilai-nilai yang dianut bisa menyebabkan terjadinya dilema etika. Misalnya, mengungkapkan atau merahasiakan kecurangan yangdilakukan organisasi.
 
3.Memahami kesulitan komunikasi antarbudaya. Memahami latar belakang, pengetahuan, kepribadian, dan persepsi antarbudaya akan membantu mengatasi hambatan komunikasi yang terjadi karena perbedaan budaya.
 
4.Menggunakan pendekatan komunikasi yang berpusat pada penerima.
 
Sikap empati, peduli, atau peka terhadap perasaan dan kepentingan orang lain
 
bisa menjadi kunci keberhasilan dalam berkomunikasi.
 
5.Menggunakan teknologi secara bijaksana dan bertanggungjawab untuk memperoleh dan membagi informasi. Teknologi dapat dipergunakan untuk menyusun, merevisi, dan mendistribusikan pesan.
 
6Menciptakan dan memproses pesan secara efektif dan efisien. Hal itu dapat dilakukan dengan cara:
 
Memahami penerima pesan
 
 Menyesuaikan pesan dengan penerima
 
 Mengembangkan dan menghubungkan gagasan
 
 Mengurangi jumlah pesan
 
 Memilih saluran atau media yang tepat
 
 Meningkatkan keterampilan berkomunikasi
 
== Metafora Media ==
Baris 867 ⟶ 1.009:
Komunikasi organisasi serupa dengan [[komunikasi internal]]. Pengertian dari komunikasi internal adalah pertukaran gagasan di antara para administrator dan karyawan dalam suatu perusahaan, dalam struktur lengkap yang khas disertai pertukaran gagasan secara horizontal dan vertikal di dalam perusahaan, sehingga pekerjaan dapat berjalan.
 
== Bahasan[sunting | sunting sumber] ==
Komunikasi organisasi pada umumnya membahas tentang [[struktur]] dan [[fungsi organisasi]], hubungan antarmanusia, [[komunikasi]] dan proses pengorganisasian serta [[budaya organisasi]]. Komunikasi organisasi diberi batasan sebagai arus pesan dalam suatu jaringan yang sifat hubungannya saling bergantung satu sama lain meliputi arus komunikasi vertikal dan horizontal..
 
== Gaya Komunikasi Organisasi[sunting | sunting sumber] ==
Enam gaya komunikasi menurut [[Steward L.Tubbs]] dan [[Sylvia Moss]]
 
Baris 880 ⟶ 1.022:
Pesan-pesan yag berasal dari komunikator satu arah ini, tidak berusaha ‘menjual’ gagasan agar dibicarakan bersama namun lebih pada usaha menjelaskan kepada orang lain apa yang dilakukannya. ''The controlling style of communication'' ini sering dipakai untuk mempersuasi orang lain supaya bekerja dan bertindak secara efektif, dan pada umumnya dalam bentuk kritik. Namun demkian, gaya komunikasi yang bersifat mengendalikan ini, tidak jarang bernada negatif sehingga menyebabkan orang lain memberi respons atau tanggapan yang negatif.
 
==== Gaya Komunikasi Dua Arah[sunting | sunting sumber] ====
Dalam [[gaya]] komunikasi ini, tindak komunikasi dilakukan secara terbuka. Artinya, setiap anggota organisasi ''The Equalitarian Style'' dapat mengungkapkan gagasan ataupun pendapat dalam suasana yang rileks, santai dan informal. Dalam suasana yang demikian, memungkinkan setiap anggota organisasi mencapai kesepakatan dan pengertian bersama. Aspek penting gaya komunikasi ini ialah adanya landasan kesamaan. ''The equalitarian style of communication i''ni ditandai dengan berlakunya arus penyebaran pesan-pesan verbal secara lisan maupun tertulis yang bersifat dua arah (''two-way communication'').
 
Orang-orang yang menggunakan gaya komunikasi yang bermakna kesamaan ini adalah orang-orang yang memiliki sikap kepedulian yang tinggi serta kemampuan membina hubungan yang baik dengan orang lain baik dalam konteks pribadi maupun dalam lingkup hubungan kerja. ''The equalitarian style'' ini akan memudahkan tindak komunikasi dalam organisasi, sebab gaya ini efektif dalam memelihara empati dan kerja sama, khususnya dalam situasi untuk mengambil keputusan terhadap suatu permasalahan yang kompleks. Gaya komunikasi ini pula yang menjamin berlangsungnya tindak berbagi informasi di antara para anggota dalam suatu organisasi.
 
==== Gaya Komunikasi Berstruktur[sunting | sunting sumber] ====
Gaya komunikasi yang berstruktur ini, memanfaatkan pesan-pesan verbal secara tertulis maupun lisan guna memantapkan perintah yang harus dilaksanakan, penjadwalan tugas dan pekerjaan serta struktur organisasi. Pengirim pesan (''sender'') lebih memberi perhatian kepada keinginan untuk memengaruhi orang lain dengan jalan berbagi informasi tentang tujuan organisasi, jadwal kerja, aturan dan prosedur yang berlaku dalam organisasi tersebut.
 
Stogdill dan Coons dari The Bureau of Business Research of Ohio State University, menemukan dimensi dari [[kepemimpinan]] yang efektif, yang mereka beri nama Struktur Inisiasi atau ''Initiating Structur''e. Stogdill dan Coons menjelaskan mereka bahwa pemrakarsa (''initiator'') struktur yang efisien adalah orang-orang yang mampu merencanakan pesan-pesan verbal guna lebih memantapkan tujuan organisasi, kerangka penugasan dan memberikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang muncul.
 
==== Gaya Komunikasi Dinamis[sunting | sunting sumber] ====
Gaya komunikasi yang dinamis ini memiliki kecenderungan agresif, karena pengirim pesan atau sender memahami bahwa lingkungan pekerjaannya berorientasi pada tindakan (''action-oriented''). ''The dynamic style of communication'' ini sering dipakai oleh para juru kampanye ataupun supervisor yang membawa para wiraniaga (salesmen atau saleswomen).
 
Tujuan utama gaya komunikasi yang agresif ini adalah mestimulasi atau merangsang pekerja/karyawan untuk bekerja dengan lebih cepat dan lebih baik. Gaya komunikasi ini cukup efektif digunakan dalam mengatasi persoalan-persoalan yang bersifat kritis, namun dengan persyaratan bahwa [[karyawan]] atau bawahan mempunyai kemampuan yang cukup untuk mengatasi masalah yang kritis tersebut.
 
==== The Relinguishing Style[sunting | sunting sumber]Styles ====
Gaya komunikasi ini lebih mencerminkan kesediaan untuk menerima saran, pendapat ataupun gagasan orang lain, daripada keinginan untuk memberi perintah, meskipun pengirim pesan (''sender'') mempunyai hak untuk memberi perintah dan mengontrol orang lain.
 
Pesan-pesan dalam gaya komunikasi ini akan efektif ketika pengirim pesan atau sender sedang bekerja sama dengan orang-orang yang berpengetahuan luas, berpengalaman, teliti serta bersedia untuk bertanggung jawab atas semua tugas atau pekerjaan yang dibebankannya.
 
==== The Withdrawal Style[sunting | sunting sumber] ====
Akibat yang muncul jika gaya ini digunakan adalah melemahnya tindak komunikasi, artinya tidak ada keinginan dari orang-orang yang memakai gaya ini untuk berkomunikasi dengan orang lain, karena ada beberapa persoalan ataupun kesulitan antarpribadi yang dihadapi oleh orang-orang tersebut.
 
Dalam deskripsi yang konkret adalah ketika seseorang mengatakan: “Saya tidak ingin dilibatkan dalam persoalan ini”. Pernyataan ini bermakna bahwa ia mencoba melepaskan diri dari tanggung jawab, tetapi juga mengindikasikan suatu keinginan untuk menghindari berkomunikasi dengan orang lain. Oleh karena itu, gaya ini tidak layak dipakai dalam konteks komunikasilnikasi organisasi. Berikut ini adalah tabel mengenai gaya komunikasi.
 
== Model Komunikasi Aristoteles ==
Aristoteles dalam bukunya Rhetorica (Cangara,2004;39) berpendapat bahwa setiap komunikasi trdiri atas 3 (tiga) unsur penting,yaitu:
 
1.Pembicara, yakni sumber komunikasi atau orang yang menyampaikan pesan
 
2.Apa yang dibicarakan
 
3.Penerima, yaitu orang yang menerima pesan
 
== Model Komunikasi Bovee dan Thill ==
Bovee dan Thill dalam bukunya Business Communication Today menggambarkan
 
proses komunikasi sebagai berikut: 6 Proses komunikasi tersebut terdiri dari 5(lima) tahap kegiatan, yakni Pengirim memiliki ide/ gagasan. Komunikasi diawali dengan adanya ide/gagasan dalam pikiran seseorang (pengirim) dan kemudian ingin menyampaikannya kepada orang lain (penerima)
 
.1. Ide diubah menjadi pesan Ide/gagasan yang ada dalam pikiran pengirim tidak mudah dimengerti oleh orang lain. Agar dapat dimengerti atau diterima dengan baik, ide/gagasan yang ada dalam pikiran diubah menjadi pesan. Perubahan ide menjadi pesan sering disebut encoding.
 
2. Pemindahan Pesan
 
Pemindahan pesan kepada penerima melalui berbagai bentuk komunikasi (verbal, nonverbal, lisan atau tulisan) dan media komunikasi (tatap muka,telepon, surat, laporan, dll).
 
3.Penerima menerima pesan
 
Penerima mengartikan atau menginterpretasikan pesan yang diterima.
 
4.Penerima
 
pesan bereaksi dan mengirimkan umpan balik Sebagai tanggapan atas pesan yang diterima, penerima akan memberi sinyal (misalnya mengangguk, tersenyum, atau secara tertulis). Umpan balik adalah tanggapan dari penerima pasan dan merupakan elemen kunci dalam rantai komunikasi. Apabila ternyata penerima tidak memahami pesan, maka pesan perlu diperbaiki dan dikirim ulang.
 
kata-kata ditemukan, komunikasi terjadi melalui gerakan badan atau bahasa tubuh (body language). Studi menarik yang dilakukan oleh Albert Mahrabian pada tahun 1971 menyimpulkan bahwa tingkat kepercayaan yang bersumber dari pembicaraan orang hanya7% yang berasal dari bahasa verbal, 38% dari vokal suara, dan 55% dari ekspresi wajah. Ia juga menambahkan bahwa jika terjadi pertentangan antara apa yang diucapkan seseorang dengan perbuatannya, maka orang lain cenderung mempercayai hal-hal yang bersifat non verbal (Cangara, 2004;99).
 
Menurut Mark Knap (dalam Cangara, 2004;100), fungsi komunikasi nonverbal adalah:
 
a.Meyakinkan apa yang diucapkan (repetition)
 
b.Menunjukkan perasaan atau emosi yang tidak bisa diutarakan dengan kata-kata ]Substitusional)
 
c.Menunjukkan jati diri sehingga orang lain bisa mengenalnya (identity)
 
d.Menambah atau melengkapi ucapan-ucapan yang dirasa belum sempurna.
 
Menurut Djoko Purwanto (2006;8), bentuk komunikasi yang paling mendasar dalam komunikasi bisnis adalah komunikasi nonverbal. Menurut teori antropologi, sebelum manusia menggunakan gerakan-gerakan tubuh, bahasa tubuh, sebagai alat untuk berkomunikasi dengan orang lain. Berikut ini adalah beberapa contoh perilaku yang menunjukkan komunikasi nonverbal.
 
 Menggertakkan gigi untuk menunjukkan kemarahan
 
 Mengerutkan dahi untuk menunjukkan sedang berfikir keras
 
 Gambar pria atau wanita yang dipasang di pintu masuk toilet untuk menunjukkan kamar sesuai dengan jenis kelaminnya.
 
 Berpangku tangan untuk menunjukkan seseorang sedang melamun
 
 Tersenyum dan berjabat tangan dengan orang lain untuk mewujudkan rasa senang, simpati dan penghormatan.
 
 Membuang muka untuk menunjukkan sikap tidak senang atau antipati terhadap orang lain
 
 Menggelengkan kepala untuk menunjukka sikap menolak atau keheranan
 
 Menganggukkan kepala untuk menunjukkan tanda setuju atau ok
 
 Menutup mulut dengan telapak tangan untuk menunjukkan suatu kebohongan
 
 Tangan mengepal untuk menunjukkan penuh percaya diri
 
Dalam komunikasi nonverbal orang dapat mengambil suatu kesimpulan tentang berbagai macam perasaan orang, baik rasa senang, benci,cinta,rindu, maupun berbagai macam perasaan lainnya. Lagi pula secara mendasar, komunikasi nonverbal cukup berbeda dengan komunikasi verbal. Pada umumnya bentuk komunikasi nonverbal mempunyai sifat yang kurang terstruktur, sehingga komunikasi nonverbal sulit untuk dipelajari. Dari berbagai studi yang pernah dilakukan, komunikasi nonverbal dapat dikelompokkan dalam beberapa bentuk (Cangara,2004;101):
 
a. Kinesics
 
Adalah komunikasi nonverbal yang ditunjukkan dengan gerakan tubuh, yaitu: 1.Emblem, merupakan isyarat yang memiliki arti langsung pada simbol yang dibuat oleh gerakan badan.Misalny, mengangkat jari V artinya victory atau menang, mengangkat jempol berarti terbaik untuk orang indonesia, tetapi terjelek bagi orang india.
 
2.Iilustrators
 
merupakan gerakan badan untuk menjelaskan sesuatu, Misalnya, besarnya suatu benda atau tinggi rendahnya suatu obyek.
 
3. Affect Display,
 
merupakan isyarat yang terjadi karena dorongan emosional sehingga berpengaruh terhadap ekspresi muka. Misalkan, tertawa, menangis, tersenyum, sinis,
 
4. Regulators
 
merupakan gerakan tubuh yang terjadi di daerah kepala. Misalnya, mengangguk dan menggelengkan kepala
 
5. Adaptory,
 
merupakan gerakan badan yang dilakukan sebagai tanda kejengkelan. Misalkan, menggerutu, menarik nafas dalam-dalam, dan
 
mengepalkan tinju
 
 
 
= BAB II komunikasi dalam lingkungan organisasi =