Reconquista: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 115:
Kerajaan Asturias terletak di [[Pegunungan Cantabria]], daerah pegunungan beriklim lembap di utara Jazirah Iberia. Kerajaan Asturias adalah negara Kristen pertama yang tampil mengemuka. Pendirinya bernama Pelayo, seorang menak Visigoth yang dipilih orang Asturias dan sisa-sisa ''gens Gothorum'' (kaum menak Goth Hispania dan masyarakat Visigoth Hispania yang mengungsi ke utara Jazirah Iberia) menjadi pemimpin mereka sepulangnya dari Pertempuran Guadalete tahun 711.<ref name="Peña p. 27">Ruiz De La Peña. La monarquia asturiana 718–910, hlm. 27. Cangas de Onís, 2000. {{ISBN|9788460630364}} / Fernández Conde. Estudios Sobre La Monarquía Asturiana, hlmn. 35–76. Estudios Históricos La Olmeda, 2015. {{ISBN|9788497048057}}</ref> Sejarawan Joseph F. O'Callaghan mengemukakan bahwa sekelompok ''gens Gothorum'' yang tidak diketahui jumlahnya mengungsi ke Asturias atau ke Septimania. Di Asturias, mereka mendukung pemberontakan Don Pelayo, serta bergabung dengan tokoh-tokoh masyarakat setempat dan membentuk golongan menak baru di negeri itu. Populasi daerah pegunungan terdiri atas masyarakat pribumi Asturia, Galisia, Kantabria, Basko, dan kelompok-kelompok masyarakat lainnya yang tidak terasimilasi ke dalam masyarakat Goth Hispania.<ref name="O'Callaghan2013176"/> Semua kelompok masyarakat ini merupakan pihak-pihak yang berperan serta mendirikan Kerajaan Asturias serta melahirkan [[wangsa Asturias Leon]] yang berkuasa dari tahun 718 sampai 1037 dan memimpin usaha-usaha perdana perebutan kembali daerah-daerah kekuasaan orang Moro di Semenanjung Iberia.<ref name="Peña hlm. 27"/> Wangsa Asturias Leon mula-mula memerintah di daerah pegunungan dengan [[Cangas de Onís]] sebagai ibu kota kerajaan. Raja-raja dari wangsa ini lebih mengutamakan usaha mempertahankan keutuhan wilayah Asturias dan mengukuhkan kedaulatan mereka. Raja-raja terakhirnya, teristimewa [[Alfonso III dari Asturias|Raja Alfonso III]], menegaskan hakikat Kerajaan Asturias sebagai penerus [[kerajaan Visigoth|Kerajaan Toledo]] dan penegak kedaulatan bangsa Visigoth untuk membenarkan perjuangannya meluaskan wilayah ke selatan.<ref>Casariego, J.E.: Crónicas de los reinos de Asturias y León. Biblioteca Universitaria Everest, León 1985, hlm. 68. {{ASIN|B00I78R3S4}}{{ISBN missing}}</ref> Historiografi moderen sudah menyangkal seluruh klaim tersebut dengan menandaskan hakikat kepribumian dari negara-negara Cantabria-Asturias dan Vasconia tanpa embel-embel kesinambungan dengan Kerajaan Toledo yang didirikan bangsa Goth.<ref>García Fitz, Francisco. 2009, hlmn. 149–150</ref>
 
Kerajaan yang didirikan Pelayo mula-mula hanya sedikit lebih besar daripada sebuah titik kumpul laskar-laskar gerilya yang sudah ada saat itu. Pada dasawarsa-dasawarsa pertama, kedaulatan penguasa Asturias atas berbagai daerah di kerajaan itu belum begitu kukuh, karena itulah Kerajaan Asturias terus-menerus diperkuat melalui perkawinan politik sebagai penjalin persekutuan dengan keluarga-keluarga penguasa lainnya di utara Jazirah Iberia. Ermesinda, anak perempuan Don Pelayo, dijodohkan dengan [[Alfonso I dari Asturias|Alfonso]], anak laki-laki [[Pedro dari Cantabria|Don Pedro]], [[Kadipaten Cantabria|Adipati Cantabria]]. [[Fruela I dari Asturias|Fruela]], anak laki-laki Alfonso, memperistri Munia, gadis Basko asal [[Álava]], sesudah memadamkan pemberontakan (mungkin sekali perlawanan) orang Basko. Anak laki-laki Fruela dan Munia kemudian hari menjadi [[Alfonso II dari Asturias|Raja Alfonso II]]. Selain itu, Adosinda, anak perempuan Alfonso I, dikawinkan dengan Silo, seorang pemimpin masyarakat lokal dari daerah Flavionavia, Pravia.<!--
 
Strategi perang Alfonso's militaryadalah strategystrategi wasperang typicalyang oflazim Iberiandi warfareIberia atpada themasa timeitu. LackingIa thetidak meansmemiliki neededsarana foryang wholesalediperlukan conquestuntuk ofmenaklukkan largewilayah territoriesluas, hiskarena tacticsitu consistedia ofmenerapkan raidstaktik inpenyebuan theke borderdaerah-daerah regionsdi ofperbatasan [[Vardulia]]. WithHasil thejarahan plunderia hemanfaatkan gaineduntuk furthermengupah militarylebih forcesbanyak couldprajurit besehingga paid,angkatan enablingperangnya himcukup tokuat raiduntuk themenyerbu Muslimkota-kota citiesyang dikuasai Muslim ofseperti [[LisbonLisboa]], [[Zamora (SpainSpanyol)|Zamora]], anddan [[Coimbra]]. Alfonso I alsojuga melebarkan wilayah kekuasaannya expandedke hisarah realmbarat westwardsdengan conqueringmenaklukkan [[GaliciaGalisia (SpainSpanyol)|GaliciaGalisia]].
 
[[File:Painting of Santiago Matamoros.jpg|thumb|Gambar [[James the GreatYakobus|SaintSanto JamesYakobus the GreatTua]] depicted asselaku [[Saint JamesSantiago Matamoros|Saint]] James(Santo theYakobus Moor-slayer]].Pembantai Orang LegendMoro), oftokoh thelegenda ''Reconquista''|alt=]]
Pada amsa pemerintahan [[Alfonso II dari Asturias|Raja Alfonso II]] (tahun 791–842), Kerajaan Asturias semakin kukuh, tetapi serbuan-serbuan pasukan Muslim menyebabkan ibukota kerajaan terpaksa dipindahkan ke [[Oviedo]]. Raja Alfonso II diduga memprakarsai hubungan diplomatik dengan Raja [[Pamplona]] dan raja-raja [[wangsa Karoling]], sehingga akhirnya mendapatkan pengakuan resmi bagi eksistensi kerajaannya dari [[Paus (Gereja Katolik)|Sri Paus]] dan Kaisar [[Karel Agung]].
 
[[relikui|Tulang-belulang]] [[Yakobus|Santo Yakobus Tua]] dikabarkan telah ditemukan di Iria Flavia ([[Padrón]] sekarang ini) pada tahun 813 atau kemungkinan besar dua atau tiga dasawarsa kemudian. Relikui Santo Yakobus Tua kemudian hari dipindahkan ke [[Santiago de Compostela|Compostela]] (dari frasa Latin ''campus stellae'', artinya "padang bintang"), mungkin sekali pada awal abad ke-10, ketika kedaulatan Asturias berpindah dari daerah pegunungan ke Leon dan menjadi [[Kerajaan León]] atau Galisia-Leon. Relikui Santo Yakobus hanyalah salah satu dari sekian banyak relikui orang kudus yang dikabarkan telah ditemukan di kawasan barat laut Hispania. Hispania pun dibanjiri peziarah dari yang berdatangan dari negeri-negeri di luar Jazirah Iberia. Arus peziarah inilah yang menjadi cikal bakal [[Jalan Santo Yakobus]] (abad ke-11 sampai ke-12) yang menggelorakan semangat religius [[Dunia Kristen|umat Kristen Eropa]] selama berabad-abad.
During the reign of [[Alfonso II of Asturias|King Alfonso II]] (791–842), the kingdom was firmly established, and a series of Muslim raids caused the transfer of the Asturian capital to [[Oviedo]]. The king is believed to have initiated diplomatic contacts with the kings of [[Pamplona]] and the [[Carolingian]]s, thereby gaining official recognition for his kingdom and his crown from the [[Pope]] and [[Charlemagne]].
 
Meskipun berulang kali bertempur, baik pemerintah Bani Umayah maupun Kerajaan Asturias tidak memiliki cukup pasukan untuk mempertahankan kekuasaannya atas daerah-daerah di utara Jazirah Iberia. Pada masa pemerintahan [[Ramiro I dari Asturias|Raja Ramiro]], pahlawan legendaris [[Pertempuran Clavijo]], perbatasan Asturias lambat laun bergeser ke selatan. Daerah-daerah kekuasaan Asturias di [[Castile (historical region)|daerah Kastila]], Galisia, dan [[Provinsi León|Leon]] dibentengi, dan program repopulasi daerah pedesaan mulai digiatkan di daerah-daerah tersebut. Pada tahun 924, Kerajaan Asturias berubah menjadi [[Kerajaan León]], yakni ketika Leon dijadikan pusat pemerintahan.
The [[relic|bones]] of St. [[James the Great]] were proclaimed to have been found in Iria Flavia (present day [[Padrón]]) in 813 or probably two or three decades later. The cult of the saint was transferred later to [[Santiago de Compostela|Compostela]] (from Latin ''campus stellae'', literally "the star field"), possibly in the early 10th century when the focus of Asturian power moved from the mountains over to Leon, to become the [[Kingdom of León|Kingdom of Leon]] or Galicia-Leon. Santiago's were among many saint relics proclaimed to have been found across north-western Hispania. Pilgrims started to flow in from other Iberian Christian realms, sowing the seeds of the later [[Way of Saint James]] (11–12th century) that sparked the enthusiasm and religious zeal of continental [[Christian Europe]] for centuries.
 
===Kingdom ofKerajaan Leon (tahun 910–1230) ===
Despite numerous battles, neither the Umayyads nor the Asturians had sufficient forces to secure control over these northern territories. Under the reign of [[Ramiro I of Asturias|Ramiro]], famed for the highly legendary [[Battle of Clavijo]], the border began to slowly move southward and Asturian holdings in [[Castile (historical region)|Castile]], Galicia, and [[León (province)|Leon]] were fortified, and an intensive program of re-population of the countryside began in those territories. In 924 the Kingdom of Asturias became the [[Kingdom of León|Kingdom of Leon]], when Leon became the seat of the royal court (it didn't bear any official name).
{{Main|Kerajaan León|Kerajaan Galisia|Kabupaten Portugal}}<!--
 
===Kingdom of Leon (910–1230)===
{{Main|Kingdom of León|Kingdom of Galicia|County of Portugal}}
[[Alfonso III of Asturias]] repopulated the strategically important city [[León, Spain|Leon]] and established it as his capital. King Alfonso began a series of campaigns to establish control over all the lands north of the [[Douro]] river. He reorganized his territories into the major duchies ([[Galicia (Spain)|Galicia]] and Portugal) and major counties ([[Saldaña, Palencia|Saldaña]] and Castile), and fortified the borders with many castles. At his death in 910 the shift in regional power was completed as the kingdom became the [[Kingdom of León|Kingdom of Leon]]. From this power base, his heir [[Ordoño II of León|Ordoño II]] was able to organize attacks against [[Toledo, Spain|Toledo]] and even [[Seville]].