Simo Häyhä: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 1:
[[Berkas:Simo Hayha.jpg|jmpl|Simo Häyhä selama [[Perang Musim Dingin]].]]
'''Simo "Simuna" Häyhä''' ({{IPA-fi|ˈsimo ˈhæy̯hæ}}) ({{lahirmati||17|12|1905||1|4|2002}}), dijuluki "''White Death''" ("Maut Putih") ({{lang-ru|Белая Смерть}}, {{transl|ru|'' Belaya Smert' ''}}, {{lang-fi|Valkoinen kuolemaKuolema}}, {{lang-sv|den Vita Döden}}) oleh tentara Soviet, adalah seorang tentara [[Finlandia]]. Ia adalah seorang petani dan pemburu yang telah melewati masa wajib militer 1 tahunnya.
 
Ketika [[Uni Soviet]] menyerang [[Finlandia]] tahun 1939 dalam [[Perang Musim Dingin]], ia memutuskan untuk membantu Finlandia. Menggunakan senapan [[Mosin-Nagant|SAKO M/28-30]] (varian Mosin-Nagant buatan Finlandia yang terkenal berkualitas tinggi), ia memiliki rekor membunuh terbesar dalam peperangan.<ref name="snipercentral.com">[http://www.snipercentral.com/snipers.htm#WWII The Sniper Log Book—World War II]</ref><ref name="Telegraph">{{cite web |author=Rayment, Sean |title=The long view |work=[[The Daily Telegraph]] |url=http://www.telegraph.co.uk/news/uknews/1517044/The-long-view.html |accessdate=30 March 2009}}</ref>
Baris 8:
Finlandia menggunakan Häyhä sebagai sarana propaganda, menciptakan sosok "prajurit bayangan Finlandia" yang ditakuti lawan dalam berbagai tajuk surat kabar. Soviet yang gusar berusaha menyingkirkannya dengan berbagai macam cara, mulai dari taktik kontra-sniper dan serangan [[artileri]]. [[Uni Soviet]] kalah dan [[Finlandia]] menang meskipun Finlandia memiliki jumlah tentara yang sedikit kalau dibandingkan dengan tentara Soviet yang jumlahnya jauh lebih banyak; selain karena Häyhä sangat ditakuti Uni Soviet, faktor lainnya adalah para tentara Soviet memang tidak terbiasa dan sulit beradaptasi pada [[cuaca dingin]] ekstrim di [[Finlandia]]. Pada [[6 Maret]] [[1940]], Häyhä mengalami luka tembak cukup parah akibat terkena peluru berpeledak (''explosive bullet''). Akibat luka tembak ini, separuh rahang kirinya hancur dan hampir seluruh pipi kirinya hilang. Ia siuman pada [[13 Maret]], hari ketika perjanjian perdamaian ditandatangani. Begitu parahnya luka yang diderita membuat Häyhä dilarang kembali ke medan pertempuran, meskipun ia sendiri meminta. Oleh karena pengabdiannya selama perang, Häyhä mendapat kenaikan pangkat luar biasa dari [[kopral]] menjadi [[Letnan Dua|letnan dua]] oleh [[Marsekal lapangan|Marsekal]] [[C.G.E. Mannerheim|C.G.E Mannerheim]].
 
Butuh bertahun-tahun bagi Häyhä untuk pulih dari luka yang dialaminya. Meskipun demikian, ia dapat pulih secara penuh, kemudian tinggal di [[Ruokolahti]], (sebuah kota kecil di tenggara [[Finlandia) tenggara]]sebagai seorang pemburu rusa dan peternak anjing yang sukses. Ia bahkan pernah berburu bersama Presiden Finlandia [[Urho Kekkonen]].<ref name="Stirling2012" />
 
Ketika ditanya pada tahun 1998 bagaimana ia menjadi seperti penembak yang baik, ia menjawab "Latihan". Ketika ditanya apakah ia menyesal membunuh begitu banyak orang, ia berkata: "''Tein sen, mitä käskettiin, niin hyvin kuin osasin. Ei Suomea olisi, elleivät kaikki olisi tehneet samal viisii.''" atau dalam {{lang-id|"''Saya hanya melakukan tugas saya, sebaik mungkin. Jika semua orang tidak melakukan hal yang sama, maka [[Finlandia]] tidak akan pernah ada.''"}}. Simo Häyhä menghabiskan tahun-tahun terakhirnya di sebuah rumah perawatan veteran perang di Hamina, dan meninggal pada 2002 dalam usia 96 tahun.