Kesultanan Lingga: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Added Template {Sejarah Indonesia}
k Fixed spacing in the editor
Baris 1:
{{Infobox Former Country
| conventional_long_name = Kesultanan Lingga
| common_name = Kesultanan Lingga
| continent = Asia
| region = [[Asia Tenggara]]
| country = [[Indonesia]]
| religion = [[Sunni Islam]]
| p1 = Kesultanan Siak Sri Inderapura
| p2 = Kesultanan Johor
| s1 = Hindia Belanda
| flag_p1 = id-siak1.GIF
| flag_p2 = Flag of Johor.svg
| flag_s1 = Flag of Netherlands.svg
| year_start = 1824
| year_end = 1911
| date_start =
| date_end =
| event_start = [[Traktat London]]
| event_end = Pembubaran oleh [[Belanda]]
| image_flag = id_riau-linga.gif
| image_coat =
| symbol_type =
| image_map =
| image_map_caption =
| capital = [[Daik, Lingga, Lingga|Daik]] dan [[Pulau Penyengat]]
| common_languages = [[Melayu]]
| government_type = Monarki
| title_leader = Sultan Yang di-Pertuan Besar
| leader1 = Sultan Abdul Rahman Muazzam Syah
| year_leader1 = [[1819]]-[[1832]]
| leader2 = Sultan Muhammad II Muazzam Syah
| year_leader2 = [[1832]]–[[1835]]
| leader3 = Sultan Mahmud IV Muzzafar Syah
| year_leader3 = [[1835]]–[[1857]]
| leader4 = Sultan Sulaiman II Badarul Alam Syah
| year_leader4 = [[1857]]–[[1883]]
| leader5 = Sultan Abdul Rahman II Muazzam Syah
| year_leader5 = [[1885]]–[[1911]]
| footnotes =
| demonym =
| area_km2 =
| area_rank =
| GDP_PPP =
| GDP_PPP_year =
| HDI =
| HDI_year =
| today =
}}
 
{{Sejarah Indonesia|Kerajaan Islam}}
 
'''Kesultanan Lingga''' adalah salah satu kerajaan [[Islam]] yang didirikan di [[Pulau Lingga]]. Kesultanan ini dibentuk pada tahun 1824 dari pecahan wilayah [[Sejarah Johor|Kesultanan Johor Riau]] atas perjanjian yang disetujui oleh [[Britania Raya]] dan [[Hindia Belanda]]. Pendirinya adalah [[Abdul Rahman Muazzam Syah dari Lingga|Sultan Abdul Rahman Muazzam Syah]]. Wilayah Kesultanan Lingga mencakup provinsi [[Kepulauan Riau]]. Pusat pemerintahan Kesultanan Lingga awalnya berada di [[Kota Tanjungpinang|Tanjung Pinang]], tetapi kemudian dipindahkan ke Pulau Lingga. Kesultanan Lingga berakhir pada tanggal 3 Februari 1911 dan menjadi kekuasaan Hindia Belanda. Kesultanan ini berperan dalam pengembangan [[Melayu Riau|Bahasa Melayu Riau]] sebagai bahasa standar yang kemudian ditetapkan sebagai [[Bahasa Indonesia]].{{Sfn|Sunandar|2015|p=188}}
 
Baris 55 ⟶ 58:
Pemerintahan di Kesultanan Lingga dibagi antara sultan, yang dipertuan muda, dan ulama. Sultan memerintah dalam bidang militer, politik, ekonomi, dan perdagangan. Pusat pemerintahannya berada di Pulau Lingga. Sultan yang dipilih berasal dari para bangsawan [[Suku Melayu|Melayu]]. Yang dipertuan muda bertugas sebagai penasehat sultan. Pusat pemerintahannya berada di Pulau Penyengat. Jabatan yang dipertuan muda diberikan kepada bangsawan Bugis. Peran ulama di Kesultanan Lingga adalah sebagai penasehat Yang Dipertuan Muda dalam bidang [[rihlah]] ilmiah.{{Sfn|Syahid|2005|p=301}}
 
Pemilihan Pulau Lingga sebagai pusat pemerintahan dikarenakan lokasinya yang strategis dalam bidang pertahanan. Pulau ini memiliki dataran yang luas di sekeliling Sungai Daik . Selain itu, sungainya dapat dilayari hingga ke bagian [[Hulu dan hilir|hulu]], sehingga pasukan Hindia Belanda sulit menjangkaunya. Perairan sungai ini juga berubah-ubah sesuai dengan pasang surut air, sehingga sangat sulit dijangkau oleh kapal pada waktu tertentu.{{Sfn|Rehayati dan Farihah|2017|p=173}}{{Sejarah Indonesia|Kerajaan Islam}}
 
== Politik ==