== Riwayat meteorologi ==
{{storm path|Vamei 2001 track.png}}
Pada 19 Desember 2001, sirkulasi tingkat rendah yang kecil terletak di sepanjang garis pantai barat laut [[Kalimantan]]; pada saat yang sama gumpalan udara dingin berkembang ke selatan melalui [[Laut Cina Selatan]] di pinggiran tenggara [[punggungan (meteorologi)|punggungan]] di atas [[Timur Jauh]]. Pusaran itu melayang ke barat daya dan mencapai perairan terbuka pada 21 Desember. Lonjakan udara utara dibelokkan setelah ada interaksi dengan sirkulasi, dan pada saat yang sama sebagian lonjakan udara melintasi [[khatulistiwa]]. Arus badai selatan berbelok ke arah timur, lalu ke utara, dan dalam kombinasi dengan aliran ke utara berbelok ke dalam pusaran, menghasilkan [[siklogenesis tropis|pengembangan]] cepat dari sirkulasi tingkat rendah, hanya jarak pendek ke utara khatulistiwa.<ref name="nps">{{cite web|author1=C.P. Chang|author2=Ching-Hwang Liu|author3=Hung-Chi Kuo|year=2003|title=Typhoon Vamei: An Equatorial Tropical Cyclone Formation|publisher=Naval Postgraduate School Department of Meteorology|url=http://www.weather.nps.navy.mil/cpchang/papers/vamei/vamei.htm|accessdate=28 Desember 2019|url-status=dead|archiveurl=https://web.archive.org/web/20120723011520/http://www.weather.nps.navy.mil/cpchang/papers/vamei/vamei.htm|archivedate=23 Juli 2012}}</ref> Pada tanggal 25 Desember, sebuah area [[konveksi]] yang tersebar bertahan sekitar 370 km (230 mil) timur [[Singapura]] dalam area [[geser angin]] rendah, berkaitan dengan sirkulasi tingkat rendah. Ketika berlanjut perlahan ke barat, konveksi semakin dalam dan terorganisir lebih lanjut,<ref name="gp">{{cite web|author=Gary Padgett|year=2002|title=Desember 2001 Worldwide Tropical Weather Summary|url=http://www.australiasevereweather.com/cyclones/2002/summ0112.htm|accessdate=28 Desember 2019}}</ref> dan pada 26 Desember pukul 12:00 [[Waktu Universal Terkoordinasi|UTC]] gangguan itu berkembang menjadi depresi tropis sekitar 230 km (145 mil) timur Singapura, atau 156 km (97 mil) utara garis katulistiwa.<ref name="jma">{{cite web|publisher=Japan Meteorological Agency|title=Typhoon Vamei Best Track for the 2001 Pacific typhoon season|url=http://www.data.jma.go.jp/fcd/yoho/data/typhoon/T0126.pdf|accessdate=28 Desember 2019|author=RSMC Tokyo — Typhoon Center|language=Jepang}}</ref> Ini adalah kejadian pertama yang dicatat dari siklon tropis di dekat khatulistiwa.<ref name="nps"/>
Depresi semakin menguat dan secara resmi mencapai status badai tropis pada tanggal 27 Desember pukul 00:00 UTC, berdasarkan analisis oleh [[Badan Meteorologi Jepang]] (JMA),<ref name="jma"/> meskipun [[Pusat Peringatan Topan Bersama]] (JTWC) secara tidak resmi mengklasifikasikannya sebagai badai tropis enam jam sebelumnya. Segera setelah itu, sebuah [[mata (siklon)|mata siklon]] dengan diameter 39 km (24 mil) terlihat jelas pada citra satelit, bersama dengan [[squall#siklon tropis|awan hujan]] yang memanjang ke selatan sisi khatulistiwa yang berlawanan. Pada pukul 06:.00 UTC, JMA pertama kali mengklasifikasikan sistem sebagai Badai Tropis ''Vamei'', sekitar 65 km (40 mil) timur laut Singapura,<ref name="gp"/> dan badan tersebut memperkirakan badai mencapai angin puncak 85 km/jam (50 mph) pada saat yang sama.<ref name="jma"/> Namun, JTWC memutakhirkan Vamei menjadi status topan dengan angin kencang 120 km/jam (75 mph) (meskipun JTWC secara operasional menilai angin puncak badai adalah 140 km/jam (85 mph)), berdasarkan laporan pandangan mata kapal [[Angkatan Laut Amerika Serikat]]; sebuah kapal melaporkan hembusan angin 195 km/jam (120 mph) di bagian selatan dinding mata. Badai yang kecil dan padat itu membawa angin ribut yang membentang sekitar 45 km (30 mil) dari pusatnya. Sekitar pukul 08:.30 UTC pada tanggal 27 Desember, Vamei membuat [[pendaratan (meteorologi)|pendaratan]] sekitar 60 km (35 mil) timur laut Singapura,<ref name="gp"/> di negaraNegara bagianBagian [[Johor]], bagian tenggara [[Malaysia]].<ref name="kjc">{{cite web|author=Malaysian Meteorological Department|title=Tropical Storm Vamei causes widespread floods in Johor|url=http://www.kjc.gov.my/people/research/webpages/sigwx/dis2701_e.htm |accessdate=28 Desember 2019 |archiveurl = https://web.archive.org/web/20080525220235/http://www.kjc.gov.my/people/research/webpages/sigwx/dis2701_e.htm |archivedate=25 Mei 2008}}</ref> Awalnya, [[Kementerian Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Inovasi (Malaysia)|Departemen Meteorologi Malaysia]] (MetMalaysia) mengklasifikasikan topan tersebut sebagai badai tropis,<ref name="nst1220">{{cite news|author=Zahar|work=New Straits Times (Malaysia)|date=2006-12-20|title=Change Welcomed|url=http://www.highbeam.com/doc/1P1-132616471.html|archive-url=https://web.archive.org/web/20150320155321/http://www.highbeam.com/doc/1P1-132616471.html|url-status=dead|archive-date=20 Maret 2015|accessdate=28 Desember 2019}}</ref> meskipun kemudian diubah kembali sebagai topan saat pendaratan.<ref name="nst1114">{{cite news|author=Leong Chow Peng|date=14 November 2006|title=Typhoon Vamei a unique experience|work=New Straits Times (Malaysia)|url=http://www.highbeam.com/doc/1P1-131107985.html|archive-url=https://web.archive.org/web/20150320155626/http://www.highbeam.com/doc/1P1-131107985.html|url-status=dead|archive-date=20 Maret 2015|accessdate=28 Desember 2019}}</ref>
Vamei melemah dengan cepat ketika melintasi bagian selatan Semenanjung Melayu yang ekstrem, dan pada 27 Desember, JMA menurunkannya ke status depresi tropis sebelum topan muncul ke [[Selat Malaka]].<ref name="jma"/> JTWC awalnya mempertahankannya sebagai badai tropis minimal, meskipun badan tersebut menurunkan status badai menjadi depresi ketika pusat badai kembali mendekati daratan.<ref name="gp"/> Pada awal 28 Desember, Vamei pindah ke darat di timur laut [[Sumatra]], dan pada pukul 06:.00 UTC, JMA menyatakan badai itu menghilang.<ref name="jma"/> Namun, konveksi bertahan dekat sirkulasi di atas tanah, dan diyakini disebabkan oleh proses yang dikenal sebagai [[Deformasi (meteorologi)|perbedaan]] tingkat atas. Pada 29 Desember, apa yang semula diyakini sebagai sistem terpisah mencapai [[Teluk Benggala]] sebelah tenggara. Dalam evaluasi ulang pasca-musim, JTWC mengklasifikasikan sistem sebagai kelanjutan dari Vamei, berdasarkan analisis citra satelit yang menunjukkan sirkulasi Vamei melintasi Sumatera tanpa menghilang. Konveksi berkembang kembali, dan pada akhir 30 Desember, JTWC mengklasifikasikan topan tersebut sebagai badai tropis sekitar 390 km (245 mil) barat-barat daya ujung barat laut Sumatera; awalnya, karena diperlakukan sebagai sistem yang terpisah, hingga kemudian badai tersebut diklasifikasikan sebagai Siklon Tropis 05B. Vamei dengan cepat mengembangkan [[aliran keluar (meteorologi)|arus keluar]] dan organisasi yang baik, meskipun peningkatan geser angin pada tanggal 31 Desember dengan cepat melemahkan badai; pada akhir hari itu, pusat badai itu terbuka, dan Vamei dengan cepat menghilang pada 1 Januari 2002.<ref name="gp"/>
=== FormasiPembentukan takyang tidak biasa ===
[[Berkas:Vamei TRMM.JPG|ka|jmpl|Gambar Vamei oleh [[Misi Pengukuran Curah Hujan Tropis|TRMM]] di dekat daratan]]
Vamei terbentuk dan mencapai kekuatan badai tropis pada [[1 derajat lintang utara|1.5º LU]], hanya 156 km (97 mi) dari garis khatulistiwa.<ref name="jma"/> Ini memecahkan rekor Topan Sarah sebelumnya di [[musim topan Pasifik 1956]], yang mencapai kekuatan badai tropis pada [[2 derajat lintang utara|2.2º LU]].<ref name="gp"/> Karena kurangnya [[efek Coriolis]] di dekat khatulistiwa, pembentukan Vamei sebelumnya dianggap mustahil.<ref name="gp"/> Namun, sebuah studi oleh [[Sekolah Pascasarjana Angkatan Laut]] menunjukkan bahwa probabilitas untuk pengembangan ekuatorial serupa setidaknya sekali setiap empat abad.<ref name="nps"/>
Vamei berkembang dalam pusaran yang muncul setiap musim dingin{{Dubious}} di sepanjang pantai barat laut [[Kalimantan]] dan dikelola oleh interaksi antara [[angin muson]] dan topografi lokal. Seringkali, pusaran itu tetap dekat garis pantai, dan dalam analisis 51 musim dingin, hanya enam yang melaporkan pusaran itu berada di atas perairan khatulistiwa selama empat hari atau lebih. Karena daerah di Laut Cina Selatan antara Kalimantan dan Singapura hanya memiliki lebar 665 km (415 mi), pusaran harus bergerak lambat untuk berkembang. Gelombang angin utara yang terus-menerus selama lebih dari lima hari, yang dibutuhkan untuk meningkatkan pusaran, hadir, rata-rata, sembilan hari setiap musim dingin. Probabilitas untuk gangguan tropis yang sudah ada sebelumnya untuk berkembang menjadi siklon tropis adalah antara 10-30 persen. Dengan demikian, kondisi yang menghasilkan pembentukan Vamei diyakini terjadi sekali setiap 100-400 tahun.<ref name="nps"/>
== Referensi ==
|