Cengkih: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 58:
Selain ''eugenol,'' pada cengkih terdapat pula isoeugenol. Isoeugenol adalah cairan minyak berwarna kuning pucat yang diekstraksi dari minyak cengkih dan kayu manis. Isoeugenol bersifat hidrofobik dan larut dalam pelarut organik. Isoeugenol emiliki aroma pedas dan rasa cengkih. Isoeugenol dibuat dari eugenol lewat proses pemanasan. Eugenol digunakan dalam parfum, penyedap, minyak esensial dan dalam pengobatan (antiseptik dan analgesik lokal), sedangkan produksi isoeugenol dapat digunakan untuk pembuatan vanilin. Turunan Eugenol atau turunan metoksifenol dalam klasifikasi yang lebih luas digunakan dalam wewangian dan penyedap. Senyawa derivatif eugenol digunakan dalam pembuatan produk penarik serangga dan peredam UV, analgesik, biocides dan antiseptik. Isoeugenol juga digunakan dalam pembuatan stabilisator dan antioksidan untuk plastik dan karet. Isoeugenol digunakan dalam pembuatan parfum, perasa, minyak atsiri (deskripsi bau: Cengkih, pedas, manis, berkayu) dan dalam pengobatan (antiseptik dan analgesik lokal) serta vanilin.<ref>{{Cite web|title=Human Metabolome Database: Showing metabocard for Isoeugenol (HMDB0005802)|url=http://www.hmdb.ca/metabolites/HMDB0005802|website=www.hmdb.ca|access-date=2019-04-25}}</ref>
=== Kandungan bahan aktif dalam bunga dan buah cengkih ===
[[minyak atsiri|Minyak esensial]] dari cengkih mempunyai fungsi [[anestesi|anestetik]] dan [[antimikrobia]]l. Minyak cengkih sering digunakan untuk menghilangkan bau napas dan untuk menghilangkan sakit [[gigi]]. Zat yang terkandung dalam cengkih yang bernama [[eugenol]], digunakan [[kedokteran gigi|dokter gigi]] untuk menenangkan [[saraf]] gigi. Minyak cengkih juga digunakan dalam campuran tradisional ''chōjiyu'' (1% minyak cengkih dalam minyak mineral; "chōji" berarti cengkih; "yu" berarti minyak) dan digunakan oleh orang [[Jepang]] untuk merawat permukaan pedang mereka.
=== Pengujian
Berdasarkan WHO, kualitas dari produk minyak cengkih biasanya ditentukan dengan parameter berupa kandungan eugenol serta nilai benda asing dan abu. Batas monograf nilai benda asing dan abu dari minyak cengkih adalah 3%, sedangkan batas monograf kandungan eugenol dari minyak cengkih adalah 85-95%. Misalnya, minyak cengkih merek-A dan merek-B masing-masing adalah 1,49%, 5,8% dan 3,79%, 6%, dan merek-B tidak sesuai dengan batas monograf yang ditentukan (NMT 3%) untuk benda asing. Kandungan Eugenol dalam minyak atsiri dikuantisasi dengan metode RP-HPLC dan ditemukan masing-masing 93,3,1% dan 74,6% untuk merek-A dan merek-B. Dengan demikian, merek-A memiliki kualitas unggul dan sementara merek-B didiskualifikas berdasarkan parameter standardisasi nilai materi asing/ abu dan kandungan eugenol.Informasi dasar terkait tanaman<ref>{{Cite journal|last=Bioassays|first=International Journal of|title=Quality control of marketed clove buds - reference to their quality and purity as per who guidelines|url=https://www.academia.edu/33136301/Quality_control_of_marketed_clove_buds_-_reference_to_their_quality_and_purity_as_per_who_guidelines|language=en}}</ref>. Salah satu dokumen untuk menentukan kualitas minyak cengkih secara internasional adalah ISO 3142:1997.<ref>{{Cite web|url=https://www.iso.org/obp/ui/#iso:std:iso:3142:ed-2:v1:en|website=www.iso.org|access-date=2019-04-25}}</ref>
=== Kajian
Minyak cengkih tersusun dari eugenol yang ada dalam jumlah hingga 85%. Minyak cengkih berfungsi sebagai antimikroba untuk Escherichia coli, Staphylococcus aureus dan Pseudomonas aeruginosa. Minyak cengkih dianggap menghambat sintesis prostaglandin, sehingga mengurangi rasa sakit. Eugenol, unsur utama minyak cengkih memiliki aktivitas antikanker. Dalam satu penelitian, sel HL-60 didedahkan dengan eugenol menunjukkan fenomena apoptosis termasuk fragmentasi DNA dan pembentukan tangga DNA dalam elektroforesis gel agarosa. Diamati bahwa eugenol mentransduksi sinyal apoptosis melalui generasi spesies oksigen reaktif (ROS), menginduksi transisi permeabilitas mitokondria (MPT), mengurangi protein anti-apoptosis tingkat bcl-2, menginduksi pelepasan sitokrom c ke sitosol, dan kematian sel apoptosis berikutnya. Ketika diambil bersama-sama, penelitian menunjukkan bahwa ROS memainkan peran penting dalam apoptosis yang diinduksi eugenol pada HL-60, dan ini adalah laporan pertama tentang mekanisme efek antikanker eugenol.<ref>Yoo CB, Han KT, Cho KS, Ha J, Park HJ, Nam JH, Kil UH, Lee KT. (2004) Eugenol isolated from the essential oil of Eugenia caryophyllata induces a reactive oxygen species-mediated apoptosis in HL-60 human promyelocytic leukemia cells. ''Cancer Lett'',225(1):41-52. doi: 10.1016/j.canlet.2004.11.018. Epub 2004 Dec 15</ref>
|