Gunung Pesagi: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
→Sejarah: Menambahkan konten Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
→Sejarah: Memperbaiki konten rintisan Tag: Menghilangkan referensi Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 52:
Sekitar lebih kurang pada tahun 1922 terjadi keributan karena ada harimau yang masuk ke batu brak semua para pendekar turun membawa payan duakha ini sai batin pada saat itu adalah Pangeran Dalom Merah Dani Gelar Sultan Makmur Dalom Natadiraja, Pangeran Dalom Merah Dani Gelar Sultan Makmur Dalom Natadiraja turun dengan membawa payan simuli Pada saat itu ratusan rakyatnya tidak memperbolehkan Pangeran Dalom Merah Dani Gelar Sultan Makmur Dalom Natadiraja untuk turun langsung menghadapi harimau tersebut akan tetapi Pangeran Dalom Merah Dani Gelar Sultan Makmur Dalom Natadiraja tetap turun menghadapi harimau tersebut dan harimau tersebut ditemukan oleh Pangeran Dalom Merah Dani Gelar Sultan Makmur Dalom Natadiraja di pinggiran daerah batu brak dan harimau tersebut sudah dikerumuni para pendekar, hulu balang, pemberani dan rakyat sekala brak.
Pada saat itu Pangeran Dalom Merah Dani Gelar Sultan Makmur Dalom Natadiraja memerintahkan para pendekar, hulu balang, pemberani dan rakyat sekala brak yang sedang mengerumuni harimau tersebut untuk minggir Pangeran Dalom Merah Dani Gelar Sultan Makmur Dalom Natadiraja mencabut sarung payan duakha karena itu pada tahun 1922 saat ini di tahun 2021 sudah 99 tahun beberapa catatan menyatakan bahwasanya payan duakha itu diarahkan keharimau kemudian hariau tersebut mengerung akan tetapi harimau tersebut tidak berani melompat, catetan lain menyatakan harimau tersebut mengerung akan tetapi mulut harimau tersebut terbuka saja dan mulutnya tidak bisa menutup Pangeran Dalom Merah Dani Gelar Sultan Makmur Dalom Natadiraja mendekati harimau tersebut dan disekamkan payan duakha kemulut harimau yang sedang terbuka dua hari kemudian harimau itu pergi dan tidak pernah kembali lagi sampai saat ini, setelah diteliti harimau itu harimau perempuan yang masih gadis sejak saat itu payan ini tidak lagi disebut payan duakha disebut payan simuli sampai saat sekarang ini
== Pranala Luar ==
|