Tuk si bedug: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Baris 7:
 
== Sejarah ==
Konon,sebutan Tuk Si Bedug berawal dari kisah perjalanan Sunan Kalijaga, seorang tokoh agama Islam. Sunan Kalijaga merupakan satu di antara Sembilan Sunan lain yang diberi amanah oleh Tuhan untuk menyebarkan agama Islam di Tanah Jawa. Dalam perjalanan menyebarkan ajaran Islam, Sunan Kalijaga berhenti di sebuah pohon berukuran besar di desa Seyegan. Saat itu merupakan hari Jum’at Pahing dalam kalender Jawa. Sesuai dengan ajaran Islam, setiap hari Jum’at tiba, umat muslim lelaki khususnya termasuk Sunan Kalijaga diwajibkan untuk melaksanakan ibadah sholat Jum’at.
 
Namun, ketika Sunan ingin mengambil air wudhu, Sunan tidak menemukan air setitik-pun. Dengan memohon pertolongan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, Sunan Kalijaga kemudian menancapkan tongkatnya ke tanah dan tak lama kemudian, sumber mata air langsung keluar dari tanah yang semula tandus. Sumber mata air itulah yang kemudian dikenal dengan nama Tuk Si Bedug dan sebagai wujud penghormatan masyarakat Seyegan terhadap Sunan Kalijaga, tradisi Tuk Si Bedug dilaksanakan.