Westernisasi: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Mengganti contoh westernisasi Tag: Dikembalikan VisualEditor |
Tag: Pembatalan |
||
Baris 1:
[[Berkas:Sri Susuhunan Pakubuwono VI.jpg|jmpl|[[Pakubuwana VI]], [[sunan Surakarta]] yang bertahta 1823-1830, mengenakan pakaian bergaya Barat. Sepertinya Pakubuwana VI mengenakan ini hanya untuk sebagai kepatutan terhadap pertemuan para pejabat [[Hindia Belanda]].]]
[[Berkas:Godart Alexander Gerard Philip Baron van der Capellen (1778-1848). Gouverneur-generaal (1816-26) Rijksmuseum SK-A-3795.jpeg|jmpl|Mirip dengan pakaian [[Godert van der Capellen]], yang memerintah Hindia Belanda dari 1816-1826.]]
'''Westernisasi''' (pembaratan), atau juga dikenal '''oksidentalisasi''' (dari kata o''ksiden'', yang artinya [[dunia barat]]) adalah sebuah proses dimana pola kehidupan masyarakat meniru gaya [[budaya Barat]] seperti [[Mode|gaya berpakaian]], [[Perilaku|tingkah laku]], maupun [[kebudayaan]]. Di [[Indonesia]], tidak jelas berawal kapan westernisasi
== Definisi Barat ==
Baris 10:
"Barat" awalnya didefinisikan sebagai [[dunia Barat]]. Romawi Kuno membedakan antara budaya Oriental (Timur, atau Asia) yang sekarang berada di [[Mesir]] dan budaya Oksidental yang berada di Barat. Seribu tahun kemudian, [[Skisma Timur-Barat]] memisahkan [[Gereja Katolik]] and [[Gereja Ortodoks Timur]].
[[
Definisi tersebut sering diluaskan, dan dapat meliputi negara-negara tersebut, atau kombinasi dari negara-negara tersebut:
|