Sinta Nuriyah: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
menambah pranala dalam
Baris 81:
Kata ‘Puan’ itu sendiri adalah kepanjangan dari Pesantren untuk Pemberdayaan Perempuan dan Anak.
 
Meski Shinta Nuriyah berangkat dan memperoleh pendidikan dari Pesantren Tambak Beras, sebagai pesantren yangdihormatiyang dihormati dan sangat berpengaruh di Jombang, namun oleh kedua orangtuanya ia dididik untuk berani berpikir terbuka dan kritis. Suatu kondisi yang jarang ditemui di lingkungan pesantren tradisional saat itu.
 
Oleh karena itu, selain advokasi dan konseling, salah satu kegiatan utama Yayasan Puan Amal Hayati adalah mengkaji dan mendiskusikan Kitab Kuning, khususnya yang berkaitan dengan hak dan kewajiban perempuan dalam Islam. Kitab Kuning adalah sebutan untuk kumpulan tulisan pemikiran para ulama terkemuka atas Al Quran dan Hadits yang menjadi rujukan utama di berbagai pesantren dalam mempelajari agama Islam.
Baris 89:
Keyakinan akan kesetaraan bagi semua ini pula yang mendorong tekad Shinta Nuriyah untuk selalu berada di depan dalam membela kaum yang tertindas atau termarginalkan, tanpa memandang latar belakang suku, agama, ras atau bahkan golongan orang-orang yang dianggap memiliki perilaku menyimpang dari kelaziman kehidupan sosialnya sekalipun.
 
Shinta Nuriyah yang telah menuntaskan program Pasca Sarjana StudiKajianStudi Kajian Wanita dari [[Universitas Indonesia]] ini, ingin mengedukasi masyarakat bahwa Islam tidak menempatkan kedudukan perempuan dibawah laki-laki, seperti yang selama ini dipersepsikan oleh sebagian masyarakat muslim.
 
Shinta Nuriyah, yang dahulu juga berperan sebagai partnerutamapartner utama diskusi suaminya tentang banyak hal, Almarhum Gus Dur; meyakini bahwa masalah persamaan gender adalah masalah serius yang perlu mendapat perhatianbesarperhatian besar dari kita semua.
 
Hal ini mengingat bahwa perempuan adalah seorang ibu yang menjadi muara/oase dari perjalananpanjang peradabanumat manusia.
 
Menurut ibu dari empat orang anakyanganak yang berfikiran progresif ini; perempuan jelas memiliki peran yang tak tergantikan dan sangat terhormat dalam masyarakat, sehingga sudah selayaknya perempuan memiliki kedudukan, hak dan kewajiban yang tidak berbeda dengan laki-laki.
 
== Penghargaan ==