Kabupaten Bandung: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 35:
}}
'''Kabupaten Bandung''' ([[Aksara Sunda Baku|aksara Sunda]]: {{sund|ᮊᮘᮥᮕᮦᮒᮔ᮪ ᮘᮔ᮪ᮓᮥᮀ}}<!-- Kata "kabupaten" dalam aksara Sunda telah diperbaiki. -->, Latin: ''Kabupatén Bandung'') adalah sebuah [[kabupaten]] di [[Jawa Barat|Provinsi Jawa Barat]], [[Indonesia]]. Ibu kotanya
== Geografi ==
Baris 47:
=== Topografi ===
Kabupaten Bandung terletak di [[Cekungan Bandung]] dengan ciri khas dataran tinggi luas di bagian tengah yang dikelilingi pegunungan di sebelah barat, selatan, utara dan timurnya. [[Sungai Citarum]] yang berhulu di [[Gunung Wayang]] mengalir di kawasan ini sebelum masuk ke waduk [[Saguling]]. Sebagian besar
== Sejarah ==
Baris 60:
1846-1874) dan pengikutnya (sekitar tahun 1870)]]Setelah kepala pemerintahan dipegang oleh Bupati Wiranatakusumah IV ([[1846]]-[[1874]]), ibu kota Kabupaten Bandung berkembang pesat dan dia dikenal sebagai bupati yang progresif. Dialah peletak dasar ''master plan'' Kabupaten Bandung, yang disebut Negorij Bandoeng. Tahun 1850 dia mendirikan pendopo Kabupaten Bandung dan Masjid Agung. Kemudian dia memprakarsai pembangunan Sekolah Raja (Pendidikan Guru) dan mendirikan sekolah untuk para menak (Opleiding School Voor Indische Ambtenaaren). Atas jasa-jasanya dalam membangun Kabupaten Bandung di segala bidang dia mendapatkan penghargaan dari Pemerintah Hindia Belanda berupa Bintang Jasa, sehingga masyarakat menjulukinya dengan sebutan Dalem Bintang.
Pada masa pemerintahan R. Adipati Kusumahdilaga, rel kereta api mulai dibangun, tepatnya tanggal [[17 Mei]] [[1884]]. Dengan masuknya rel kereta api ini ibu kota Bandung kian ramai. Penghuninya bukan hanya pribumi, bangsa Eropa, dan Cina pun mulai menetap di ibu kota, dampaknya perekonomian Kota Bandung semakin maju. Setelah wafat penggantinya diangkat R.A.A. Martanegara, bupati ini pun terkenal sebagai perencana kota yang
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM R.A.A. Wiranatakoesoema gedelegeerde van de Volksraad en regent van Bandung in het Comité van Actie van het in 1929 in Surakarta gehouden Congres van Praijaji-Bond TMnr 10001427.jpg|jmpl|300px|R. A. A. [[Wiranatakoesoema V]] (Dalem Haji, masa jabatan 1912-1931 dan 1935-1945) sebagai wakil ''[[Volksraad]]'' di Congres van Prijaji-Bond (Kongres Perhimpunan Priyayi) di Surakarta tahun 1929]]
Baris 71:
Tanggal 5 Desember 2000, Kolonel H. Obar Sobarna, S.I.P. terpilih oleh DPRD Kabupaten Bandung menjadi Bupati Bandung dengan didampingi oleh Drs. H. Eliyadi Agraraharja sebagai Wakil Bupati. Sejak itu, Soreang betul-betul difungsikan menjadi pusat pemerintahan. Pada tahun 2003 semua aparat daerah, kecuali Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Perhubungan, Dinas Kebersihan, Kantor BLKD, dan Kantor Diklat, sudah resmi berkantor di kompleks perkantoran Kabupaten Bandung. Pada periode pemerintahan Obar Sobarna, yang pertama dibangun adalah Stadion Olahraga, yakni [[Stadion Si Jalak Harupat]]. Stadion ini merupakan stadion bertaraf internasional yang menjadi kebanggaan masyarakat Kabupaten Bandung. Selain itu, berdasarkan aspirasi masyarakat yang diperkuat oleh Undang-Undang Nomor 22 tahun 1999, Kota Administratif [[Cimahi]] berubah status menjadi kota otonom.
Tanggal 5 Desember 2005, Obar Sobarna menjabat Bupati Bandung untuk kali kedua didampingi oleh H. Yadi Srimulyadi sebagai
== Pemerintahan ==
Baris 86:
{{:Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Bandung}}
=== Rencama Pemekaran
==== Kabupaten Bandung Timur ====
Kecamatan yang mungkin bergabung ke dalam kabupaten ini meliputi:
Baris 103:
# [[Cicalengka, Bandung|Cicalengka]]
# [[Cikancung, Bandung|Cikancung]]
# [[Bojongsoang, Bandung|Bojongsoang]]
== Pariwisata ==
|