Dialog Jalanan
Bergabung 18 April 2021
Konten dihapus Konten ditambahkan
→Dunia Kecil: bagian baru Tag: Dikembalikan Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
→Makna Kutipan: bagian baru Tag: Dikembalikan Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
||
Baris 75:
Arief Akbar Bsa [[Pengguna:Dialog Jalanan|Dialog Jalanan]] ([[Pembicaraan Pengguna:Dialog Jalanan#top|bicara]]) 18 April 2021 20.29 (UTC)
== Makna Kutipan ==
MIRACLE SPOT
kalimat #kutipan yg bermula dari nuansa hati, kemudian disalurkan melalui ruang rasa yang merambat menuju alam pikir dan berakhir pada tranformasi nilai nilai keyakinan menjadi pedoman, haruslah dimiliki oleh semua insan. Kalimat tersebut adalah gambaran jati diri dalam membangun formasi taste sebagai bekal perjalanan hidup.
" Nothing in all the word is more dangerous than sincere ignorance and conscientious stupidity " - Martin Luther King, Jr, dengan tegas menyampaikan pesan eksistensi yang terikat pada karakter pembawaan menjadi tolak ukur kekuatan pemikiran. Seseorang tak akan mampu menggali potensi dirinya sekalipun memiliki kalimat kutipan tersebut sebagai ruang inspiratif. Tanpa acuan motivasi kecerdasan yg timbul dari keharusan, itu tidak akan mungkin.
(" Tiada di dunia ini yang lebih berbahaya daripada ketidakpedulian dan kebodohan ") berkesinambungan dengan kalimat kutipan presiden pertama RI soekarno, " beri aku 10 pemuda niscaya akan kuguncangkan dunia "
(Bukan 10 jari jemari)
Lalu, apa hubungannya dengan "miracle spot " ? --- karya sastra,
Tentulah berhubungan dan bahkan berkaitan. Seorang sastrawan yang mampu melahirkan kalimat kutipan sesuai seirama dengan konsistensi perilaku, maka dimungkinkan sastrawan tersebut akan cenderung hadirkan dimensi gravitasi dalam karya sastranya.
Gravitasi adalah fenomena alam dimana benda bermassa dan berenergi bergerak saling mendekati. Hukum gravitasi universal Newton menjelaskan fenomena gravitasi sebagai sebuah gaya, namun teori relativitas umum Einstein menjelaskan gravitasi sebagai lengkungan ruang waktu. Disinilah sebuah gravitasi karya sastra sangat diperlukan utk mendominasi muatan kaidah dan memperdalam struktur dramatik sebuah cerita. Bukanlah hal prinsip bila sisi perbedaan antara karya yang satu dengan karya yang lain bersinggungan pada bobot gravitasi apel yang berbeda dengan gravitasi anggur. Korelasi keduanya bila disertakan dalam susunan skema dramatik, maka akan tercipta sebuah "spot dimana perbedaan gravitasi dalam satu rangkaian cerita yang membaur. Pusaran tengahnya menjadi gradient dan memberi kisi menjadi suatu tempat yang terkoneksi pada skema cerita. Dejavu,, ya, alunan nya gambarkan spot/tempat di area parkir kota sydney terdapat lapangan kecil dikelilingi kawat pembatas untuk bermain basket lengkap ada bangku tidak terlalu besar yang cukup untuk duduk empat orang. Sisi kanan terdapat bangunan Hosta Tamya restoran cepat saji sedangkan sisi kiri berdiri bangunan megah Kandi Doom tempat berkumpulnya komunitas Voodoo yang berafiliasi Tentakel egypt menggelar ritual sekte pemujaan. Saat malam tiba, lapangan keci itu menjadi bagian kilas balik para pemuja. Disertai teriakan histeria pemandu dan para penikmat sesaji, makin membuat suasana menjadi sangat mencekam. Terlebih dengan terdengarnya alunan kundalini yang menyayat kalbu serta tebalnya asap diudara dari pembakaran kain putih berisi bangkai tikus, membuat jarak pandang menjadi sempit. Sentuhan Spot layer tercipta. Kehadiran sosok cahaya yang tak lain adalah #ranggita sedang berdiri memimpin riak tradisi sembari mengepalkan #jemari_jingga.
Kok bisa,,,
Bukankah Ranggita nanti ada di pulau jawa ,,? Bukan di sydney,,? Itulah adaptasi "miracle spot yang penuh keajaiban,,,
Dari rambatan cipta delusi,
miracle spot terlontar melalui lorong gravitasi,
yang bermula pada kalimat kutipan. ( essensi percontohan karya, dipakai novel jemari jingga ) [[Pengguna:Dialog Jalanan|Dialog Jalanan]] ([[Pembicaraan Pengguna:Dialog Jalanan#top|bicara]]) 18 April 2021 20.45 (UTC)
|