Inkuisisi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 5:
[[File:Inquisitor Palace Birgu 2012 n27.jpg|thumb|upright=1.2|Ruang sidang di dalam [[Istana Inkuisitor]] di [[Birgu]], [[Malta]]]]
 
Istilah "Inkuisisiinkuisisi" berasal dari kata [[bahasa Latin Abad Pertengahan|Latin Abad Pertengahan]], ''inquisitio''. Kata ini dipakai untuk menyebut segala macam proses peradilan berasas [[hukum Romawi]] yang perlahan-lahan dihidupkan kembali pada [[Akhir Abad Pertengahan]].<ref>Peters, Edwards. "Inquisition", hlm. 12</ref> Istilah "Inkuisisi" kini digunakan sebagai sebutan bagi sejumlah lembaga penertib [[Bidaah dalam Kekristenan|bidat]] (maupun pelanggaran-pelanggaran lain terhadap [[hukum kanon]]) di dalam sistem peradilan [[Gereja Katolik Roma]]. Sekalipun jamak digunakan sebagai sebutan bagi mahkamah-mahkamah gerejawi Katolik, istilah "Inkuisisi" sesungguhnyasebetulnya mengacu kepada suatu proses peradilan, bukan suatu organisasi. Hakim-hakimnya '...disebut "inkuisitor" karena menerapkan suatu teknik peradilan yang disebut ''inquisitio'', artinya "wawancara" atau "pengusutan".' Teknik peradilan ini sudah jamak digunakan para pemimpin sekuler. [[Henry II dari Inggris|Raja Henry II]] menerapkannya secara ekstensif di Inggris pada abad ke-12. Di dalam proses peradilan yang menggunakan teknik ini, seorang pewawancara resmi akan meminta informasi terkait pokok persoalan tertentu dari siapa saja yang merasa memiliki sesuatu untuk disampaikan."<ref>{{cite web|url=http://www.fordham.edu/Halsall/source/inquisition1.asp|title=Internet History Sourcebooks Project|website=Fordham.edu|access-date=13 Oktober 2017}}</ref>
 
Karena merupakan mahkamah gerejawi, Inkuisisi tidak berwenang mengadili [[Moor|orang Moro]] dan [[orang Yahudi]].<ref>{{cite web|url=http://www.ignatiusinsight.com/features2005/mconnell_spaninqu_dec05.asp|title=The Spanish Inquisition: Fact Versus Fiction|author=Marvin R. O'Connell|website=Ignatiusinsight.com|access-date=13 Oktober 2017}}</ref> Pada umumnya Inkuisisi hanya menangani perilaku bidat para pemeluk atau orang-orang yang baru memeluk agama Kristen Katolik.<ref>Salomon, H. P. dan Sassoon, I. S. D., dalam Saraiva, Antonio Jose. ''The Marrano Factory. The Portuguese Inquisition and Its New Christians, 1536–1765'' (Brill, 2001), Introduction hlm. XXX.</ref>