Inkuisisi: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 87:
[[File:Inquisición española.svg|thumb|Lencana Inkuisisi Spanyol tahun 1571]]
Kepercayaan akan adanya [[ilmu sihir|sihir]], dan persekusi-persekusi terhadap tukang sihir maupun yang dipicu alasan sihir, menyebar luas di Eropa sebelum masuknya agama Kristen, bahkan diatur di dalam [[Hukum Jermani perdana|hukum suku bangsa Jermani]]. Meskipun demikian, pengaruh Gereja pada [[Awal Abad Pertengahan]] membuat hukum-hukum semacam ini dibatalkan di berbagai tempat, sehingga mengakhiri adat berburu tukang sihir.<ref>Hutton, Ronald. ''The Pagan Religions of the Ancient British Isles: Their Nature and Legacy''. Oxford, Inggris dan Cambridge, Amerika Serikat: Blackwell, 1991. {{ISBN|978-0-631-17288-8}}. hlm. 257</ref> Sepanjang Abad Pertengahan, ajaran Kristen arus utama menyangkal keberadaan tukang sihir maupun ilmu sihir, dan mengecamnya sebagai takhayul pagan,<ref>Behringer, ''Witches and Witch-hunts: A Global History'', hlm. 31 (2004). Wiley-Blackwell.</ref> sayangnya pengaruh agama Kristen tidak mampu menghapus secara tuntas kepercayaan masyarakat akan adanya tukang sihir dan ''maleficium'' (malapetaka akibat sihir).
Kecaman maupun persekusi masyarakat terhadap orang-orang yang didakwa sebagai tukang sihir yang menjadi ciri khas perburuan zalim terhadap para tukang sihir tidak umum terjadi dalam kurun waktu seribu tiga ratus tahun pertama zaman Kristen.<ref name="Thurston">Thurston, Herbert.[http://www.newadvent.org/cathen/15674a.htm "Witchcraft."] ''The Catholic Encyclopedia'', Jld. 15. New York: Robert Appleton Company, 1912. 12 Juli 2015</ref> Gereja pada Abad Pertengahan membedakan sihir "putih" dari sihir "hitam". Masyarakat Eropa seringkali mencampuradukkan kidung-kidung, jampi-jampi, dan doa-doa kepada santo-santa pelindung tertentu menjadi semacam mantra untuk menolak badai, melindungi ternak, atau memastikan keberhasilan panen. Penyalaan api unggun raksasa setiap Malam Puncak Musim Panas dilakukan dengan maksud menghalau bencana alam atau pengaruh mambang, hantu, dan tukang sihir. Tanaman-tanaman yang seringkali dipanen mengikuti kaidah-kaidah tertentu, dianggap mengandung daya penyembuh.<ref>{{cite web |url=http://blog.metmuseum.org/cloistersgardens/2008/10/31/plants-in-medieval-magic-and-witchcraft-part-i/|title=Plants in Medieval Magic – The Medieval Garden Enclosed – The Metropolitan Museum of Art, New York|website=blog.metmuseum.org|access-date=13 Oktober 2017}}</ref>
|