Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.8
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android
Baris 59:
Cikal bakal lahirnya [[TNI]] pada awal kemerdekaan [[Indonesia]] dimulai dari penggabungan kekuatan bersenjata yang berasal dari para tokoh pejuang bersenjata, baik dari hasil didikan [[Jepang]] ([[PETA]]), [[Belanda]] ([[KNIL]]), maupun mereka yang berasal dari laskar rakyat. Hasil penggabungan ini menghasilkan sebuah lembaga yang bermana [[Badan Keamanan Rakyat]] (BKR), yang kemudian berturut-turut berganti nama menjadi [[Tentara Keamanan Rakyat]] (TKR), [[Tentara Keamanan Rakyat|Tentara Keselamatan Rakyat]] (TKR), [[Tentara Republik Indonesia]] (TRI) dan [[Tentara Nasional Indonesia]] (TNI).
 
Pada masa Orde Baru, Tentara Nasional Indonesia (TNI) digabung dengan [[Kepolisian Negara Republik Indonesia]] (Polri). Penggabungan ini membentuk sebuah badan dengan nama Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI). Berdasarkan [[s:Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia Nomor VI/MPR/2000|Ketetapan MPR No. VI/MPR/2000]] kembali menggunakan nama Tentara Nasional Indonesia (TNI) setelah pemisahan peran antara [[TNI]] dan [[Polri]].
 
Sejak kelahirannya, TNI menghadapi berbagai tugas dalam rangka menegakkan kedaulatan negara, mempertahankan keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan [[Pancasila]] dan [[UUD]] Negara Kesatuan Republik Indonesia tahun 1945, serta melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia dari ancaman dan gangguan terhadap keutuhan bangsa dan negara.
Baris 71:
 
==== Menjaga keutuhan bangsa dan negara ====
[[TNI]] bersama rakyat melaksanakan operasi dalam negeri seperti penumpasan terhadap [[PKI]] di [[Peristiwa Madiun|Madiun]] 1948 dan [[Gerakan 30 September]] 1965, terhadap pemberontakan [[DI/TII]] di Jawa Barat, [[Pemberontakan DI/TII di Aceh|Aceh]], Sulawesi Selatan, terhadap [[PRRI]] di Sumatra Barat, [[Permesta]] di Manado, [[Kahar Muzakar]] di Sulawesi Selatan, [[PGRS/Paraku]] di Kalimantan Barat, [[Republik Maluku Selatan]] di Ambon, [[Gerakan Aceh Merdeka|GPLHT]] di Aceh, [[Dewan Garuda]] di Sumatra Selatan, dan [[OPMOrganisasi Papua Merdeka]] di Irian Jaya. Perjuangan ini dilaksanakan demi kepentingan menyelamatkan kehidupan berbangsa dan bernegara serta berpegang teguh pada prinsip demi kepentingan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia .
 
Operasi pengamanan dilaksanakan terhadap kegiatan kenegaraan seperti [[Pemilihan umum di Indonesia|Pemilu]], [[Sidang Umum MPR|Sidang Umum]]/[[Sidang Istimewa MPR|Sidang Istimewa]] MPR, dan pengamanan terhadap terjadinya konflik komunal. Operasi pengamanan ini didasarkan pada kepentingan negara dan bangsa, penyelamatan kehidupan berbangsa dan bernegara.