Vihara Mahacetya Dhanagun: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Eriza Yulianti (bicara | kontrib)
Kembalikan kata kunci
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Eriza Yulianti (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 10:
== Bangunan ==
 
OrientasiVihara untukbiasanya bangunandibangun vihara,dengan biasanyaorientasi berada pada arah utaraselatan atau selatanutara. Vihara Dhanagun atau Hok Tek Bio ini terletak di sebelah utara kawasan Pecinan sebelah utara yang dianggap sebagai dudukan, karena naga bersemayam di utara. Sedangkan selatan dianggap sebagai samudera, sumber air dan sumber kehidupan. Dengan kata lain, Jalan Suryakencana dianggap sebagai jalur naga, dan Kelenteng Hok Tek Bio dianggap sebagai kepalanya.
 
BentukBangunan dasar dari bangunan viharaVihara ini adalah berbentuk Miao, yaitu bentuk bangunan yang dimana seluruh bangunannya tertutup kecuali di bagian tengah-tengah bangunan yang terdapat atap terbuka. Di tempat yang terbuka ini terdapat sebuah ruang untuk melakukan sembahyang yang menghadap ke Thian., Sedangkandan altar utama terdapat di tengah-tengah dinding belakang.
 
Vihara ini memiliki luas bangunan 635,50 m2 dan luas area 1.241,25 m² yang terdiri dari beberapa bagian yakni, halaman, bangunan utama, dan bangunan tambahan. Pada bagian atas vihara, yaitu atap hubungan, terdapat dua ekor naga yang saling berhadapan, dengan masing-masing menghadap ke cu (mustika) yang ada di tengah bubungan. Di kedua ujung bubungan terdapat hiasan berbentuk ikan dan sulur-suluran dengan motif teratai. Bangunan utama dibagi dalam 3 bagian yakni, teras, ruang tengah dan ruang suci utama. Ruang tengah adalah bangunan untuk tempat meletakkan altar bagi Thian. Pada ruang suci utama terdapat tiga altar dari kayu dengan patung-patung. Ruang suci utama ini juga letaknya lebih tinggi daripada ruang tengah.<ref>{{Cite journal|last=Burhanudin|first=Dede|date=2018|title=Vihara Dhanagun dan Komunikasi Budaya di Kota Bogor|journal=Jurnal Lektur Keagamaan|volume=16|issue=1|pages=159-194|doi=10.32191/jlk.v.16i.485}}</ref>