Reconquista: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 198:
''Reconquista'' bukan sekadar perang dan usaha penaklukan, melainkan juga usaha [[kolonisasi|repopulasi]]. Raja-raja Kristen memindahkan rakyat mereka ke daerah-daerah yang ditinggalkan umat Muslim dengan maksud membentuk populasi yang dapat diberdayakan untuk mempertahankan daerah-daerah perbatasan. Daerah-daerah utama yang direpopulasi adalah daerah Lembah [[Sungai Douro]] (dataran tinggi utara), Lembah [[Ebro]] ([[La Rioja (Spanyol)|La Rioja]]), dan kawasan tengah [[Katalunya]]. Repopulasi daerah Lembah Sungai Douro berlangsung dua kali, yakni antara abad ke-9 sampai abad ke-10 di daerah tepi utara dengan menerapkan sistem "serobot" lahan (''presura''), dan antara abad ke-10 sampai abad ke-11 di daerah tepi selatan dengan sistem yang sama tetapi berbuntut pada penerbitan "piagam-piagam" penguasaan lahan (''[[foral|forais]]'' atau ''[[fueros]]''). ''Fueros'' bahkan digunakan pula di daerah sebelah selatan kawasan tengah Pegunungan Pirenia.
 
''Presura'' mengacu kepada kelompok tani yang berpindah melintasi daerah pegunungan dan menduduki lahan-lahan terlantar di daerah Lembah Sungai Douro. Undang-undang Asturias mendukung sistem ini, misalnya dengan mengaruniakan lahan kepada seorang petani seluas yang mampu digarap dan dipertahankannya sebagai milik pribadi. Tentu saja para menak rendahan maupun kaum rohaniwan di Asturias dan Galisia memberangkatkan rombongan-rombongan kawula tani mereka ke daerah-daerah yang akan direpopulasi. Tindakan tersebut melahirkan daerah-daerah hasil repopulasi yang sangat terfeodalisasi, misalnya di [[León (provinsi)|Leon]] dan Portugal. Tanah negeri Kastila yang gersang dengan padang-padangnya yang luas dan iklimnya yang tidak bersahabat hanya menarik kaum tani dari Biscay yang sudah tidak punya pilihan lain. Konsekuensinya, seluruh Kastila hanya diperintah satu orang bupati, dan membawahi daerah-daerah non-feodal yang didiami kaumpara tanipetani [[wikt:freeman|merdekapreman]]. ''Presura'' juga muncul di Katalunya, yakni ketika Bupati Barcelona memerintahkan Uskup Urgell dan Bupati Gerona untuk merepopulasi padang-padang belantara di [[Vic]].
 
Mulai abad ke-10, banyak kota besar maupun kecil semakin mengemuka dan berkuasa seiring kegiatan dagang yang kembali ramai dan jumlah populasi yang terus bertambah. ''[[Fuero]]'' adalah [[piagam]] berisi hak-hak istimewa dan hak-hak kelola yang diberikan kepada semua orang yang merepopulasi sebuah kota. ''Fuero'' menjadi sarana untuk melepaskan diri dari [[sistem feodal]], karena ''fuero'' hanya dikeluarkan kepala negara. Oleh karena itu dewan pemerintah kota hanya tunduk kepada kepala negara, dan sebagai imbal baliknya diwajibkan menyiapkan ''auxilium'' (bala bantuan atau pasukan) bagi kepentingan kepala negara. Pasukan-pasukan kota kecil kemudian hari menjadi ''caballeros villanos''. ''Fuero'' pertama kali diterbitkan Bupati [[Fernán González]] bagi warga kota [[Castrojeriz]] pada era 940-an. Kota-kota kecil yang terkemuka di Hispania pada Abad Pertengahan memiliki ''fueros'', atau ''forais''. Di Navara, ''fuero'' menjadi sistem repopulasi utama. Pada abad ke-12, Aragon juga menerapkan sistem ini. Contohnya adalah ''fuero'' di [[Teruel]], salah satu ''fuero'' terakhir, yang diterbitkan pada awal abad ke-13.