Kedokteran hewan di Indonesia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
RianHS (bicara | kontrib)
RianHS (bicara | kontrib)
Baris 86:
 
==== Tahun 2000–sekarang ====
Pada tahun 2000, Indonesia memperoleh status bebas dari penyakit sampar sapi oleh OIE dan FAO. Penyakit ini terakhir kali dilaporkan di Indonesia pada tahun 1907. Sampar sapi dinyatakan tereliminasi secara global di seluruh dunia pada tahun 2011.<ref>{{Cite book|last1=Organisasi Pangan dan Pertanian|last2=Organisasi Kesehatan Hewan Dunia|year=Mei 2011|url=https://www.oie.int/doc/ged/D10943.PDF|title=Joint FAO/OIE Committee on Global Rinderpest Eradication: Final Report|location=Roma dan Paris|publisher=FAO dan OIE|page=Annex D|author-link1=Organisasi Pangan dan Pertanian|author-link2=Organisasi Kesehatan Hewan Dunia}}</ref>
Pada tahun 2001, Universitas Nusa Tenggara Barat [[Kota Mataram|Mataram]] membuka Program Studi Kedokteran Hewan,<ref>{{cite web|url=https://fkh-untb.id/sejarah-berdirinya-fakultas-kedokteran-hewan-universitas-nusa-tenggara-barat/|title=Sejarah Berdirinya Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Nusa Tenggara Barat|website=Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Nusa Tenggara Barat|accessdate=9 Januari 2020}}</ref> yang kemudian menjadi [[Universitas Pendidikan Mandalika]] pada tahun 2019.<ref>{{Cite web|date=2019-10-31|title=UNDIKMA, Nama Baru Gabungan IKIP Mataran dan UNTB|url=https://mataramnews.co.id/18587/undikma-nama-baru-gabungan-ikip-mataran-dan-untb/|website=Mataram News|language=id-ID|access-date=2020-10-03}}</ref> Pendidikan kedokteran hewan di universitas swasta bermula pada tahun 2008 saat [[Universitas Wijaya Kusuma Surabaya]] membentuk Fakultas Kedokteran Hewan.<ref name="suwks">{{cite web|url=https://fkh.uwks.ac.id/explanation?v=Un4ULagffKI%3d|title=Sejarah|website=Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Wijaya Kusuma Surabaya|accessdate=9 Januari 2020}}</ref> Pada tahun yang sama, Universitas Brawijaya Malang kembali membuka Program Kedokteran Hewan yang saat ini telah menjadi FKH Universitas Brawijaya.<ref>{{cite web|url=https://fkh.ub.ac.id/id/profil/sejarah-singkat/|title=Sejarah|website=Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Brawijaya|accessdate=9 Januari 2020}}</ref>
 
PadaDi tahunbidang 2010pendidikan, programpada studitahun kedokteran2001, hewan dibuka di [[Universitas Nusa Cendana]]Tenggara Barat [[KupangKota Mataram|Mataram]] membuka Program Studi Kedokteran Hewan,<ref>{{cite web|url=https://fkh.undana.ac-untb.id/index.php/in/whosejarah-berdirinya-fakultas-kedokteran-hewan-universitas-nusa-wetenggara-arebarat/history|title=Sejarah SingkatBerdirinya Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Nusa Tenggara Barat|website=Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Nusa CendanaTenggara Barat|accessdate=9 Januari 2020}}</ref> danyang kemudian menjadi [[Universitas HasanuddinPendidikan Mandalika]] pada tahun 2019.<ref>{{Cite web|date=2019-10-31|title=UNDIKMA, Nama Baru Gabungan IKIP Mataran dan UNTB|url=https://mataramnews.co.id/18587/undikma-nama-baru-gabungan-ikip-mataran-dan-untb/|website=Mataram News|language=id-ID|access-date=2020-10-03}}</ref> Pendidikan kedokteran hewan di universitas swasta bermula pada tahun 2008 saat [[MakassarUniversitas Wijaya Kusuma Surabaya]] membentuk Fakultas Kedokteran Hewan.<ref name="suwks">{{cite web|url=https://medfkh.unhasuwks.ac.id/kedokteranhewan/index.php/sejarah/explanation?v=Un4ULagffKI%3d|title=Sejarah|website=Fakultas Kedokteran Hewan Universitas HasanuddinWijaya Kusuma Surabaya|accessdate=9 Januari 2020}}</ref> TerakhirPada tahun yang sama, [[Universitas Padjadjaran]]Brawijaya [[Bandung]]Malang kembali membuka Program Studi Kedokteran Hewan yang beradasaat diini bawahtelah Fakultasmenjadi KedokteranFKH padaUniversitas tahun 2019Brawijaya.<ref>{{cite web|url=httphttps://wwwfkh.fk.unpadub.ac.id/prodi-detailid/Mgprofil/sejarah-singkat/MzM|title=Program StudiSejarah|website=Fakultas Kedokteran Hewan|website= Universitas PadjadjaranBrawijaya|accessdate=9 Januari 2020}}</ref>
 
Pemerintah kembali menerbitkan undang-undang yang mengatur dunia kedokteran hewan, yaitu UU Nomor 18 Tahun 2009 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan yang kemudian diperbarui melalui UU Nomor 41 Tahun 2014. Undang-undang ini mencabut UU Nomor 6 Tahun 1967 yang sudah puluhan tahun berlaku.
 
Pada tahun 2010, program studi kedokteran hewan dibuka di [[Universitas Nusa Cendana]] [[Kupang]]<ref>{{cite web|url=https://fkh.undana.ac.id/index.php/in/who-we-are/history|title=Sejarah Singkat|website=Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Nusa Cendana|accessdate=9 Januari 2020}}</ref> dan [[Universitas Hasanuddin]] [[Makassar]].<ref>{{cite web|url=https://med.unhas.ac.id/kedokteranhewan/index.php/sejarah/|title=Sejarah|website=Universitas Hasanuddin|accessdate=9 Januari 2020}}</ref> Terakhir, [[Universitas Padjadjaran]] [[Bandung]] membuka Program Studi Kedokteran Hewan yang berada di bawah Fakultas Kedokteran pada tahun 2019.<ref>{{cite web|url=http://www.fk.unpad.ac.id/prodi-detail/Mg/MzM|title=Program Studi Kedokteran Hewan|website=Universitas Padjadjaran|accessdate=9 Januari 2020}}</ref> Pada tahun yang sama, pemerintah mengesahkan UU Nomor 21 Tahun 2019 tentang Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan untuk menggantikan UU Nomor 16 Tahun 1992. Dalam UU baru ini, selain mencegah penyakit, [[pejabat karantina]] juga melakukan pengawasan dan pengendalian pada keamanan pangan, keamanan pakan, produk rekayasa genetik, sumber daya genetik, agensia hayati, [[jenis asing invasif]], tumbuhan dan satwa liar, serta [[Daftar tumbuhan dan satwa dilindungi di Indonesia|tumbuhan dan satwa langka]].<ref>{{Cite web|last=Kartika|first=Herny|date=8 Februari 2021|title=Sosialisasi Sistem Perkarantinaan Berdasarkan UU 21 Tahun 2019 di BBKP Surabaya|url=https://karantinasby.pertanian.go.id/2021/02/08/sosialisasi-sistem-perkarantinaan-berdasarkan-uu-21-tahun-2019-di-bbkp-surabaya/|website=Balai Besar Karantina Pertanian Surabaya|access-date=24 April 2021}}</ref>
 
== Catatan ==