Budaya peretas: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Makasih sudah nambahin rujukan. Pada bagian tingkatan judul biasanya menggunakan sentence case, bukan title case. en:MOS:HEAD
Adhi Kurniawan (bicara | kontrib)
Konsep psikologikan pelaku budaya peretas
Baris 1:
'''Budaya peretas''' atau populer disebut ''hacker culture'' adalah budaya kelainan individu atau kelompok dalam menikmati hasil karya dan melanggar batas hak cipta dengan menyebarkannya secara gratis. Budaya peretasan hasil karya ini dimulai pada tahun 1960 pada awal generasi komputer tercipta. Kala pertama tersebut kegiatan peretasan berupa pembuatan salindia kode program yang telah berhasil untuk dikembangkan ke program yang sedang dibangun<ref>{{examplesCite book|last=Hartel|first=Greg|date=September 2017|url=https://www.forbes.com/?sh=4e5eec5e2254|title=Where Did Hacker Culture Come From?|publisher=Forbes Magazine LLC|pages=24-26|url-status=live}}</ref>.
 
== Latar sejarah ==
Budaya peretas awal mulanya menggunakan istilah penyelia mahir bidang komputasi. Seperti asal istilahnya, budaya peretas lahir di [[Institut Teknologi Massachusetts|Institut Tekonologi Massachusetts]], [[Amerika Serikat|Amerika Serika]]<nowiki/>t.<ref>{{Cite web|title=A Brief History of Hacker Culture|url=https://www.cybersecurityeducationguides.org/a-brief-history-of-hacker-culture/|website=Cyber Security Education Guides|access-date=24 April 2021}}</ref> Dimana di lembaga pendidikan tersebut memiliki kekhususan bidang teknologi komputasi.
 
== Konsep psikologikal pelaku budaya peretas ==
Keilmuan psikologi pernah mempelajari latar belakang para pelaku budaya peretas yang teridentifikasi. Telah ditemukan simpul klasifikasi latar belakang kenapa mereka para pelaku memelihara perilaku yang mengkonstruksi budaya peretas. Klasifikasi pertama, para pelaku budaya peretasan menerapkan teori dramaturgi. Dimana perilaku apa yang ditampakkan pada umum berbeda dengan perilaku sehari-hari. Sebagai contoh, seorang pelaku budaya peretas di depan khalayak umum berharap tidak ingin dipuji. Namun apabila melancarkan aksinya sebagai peretas, mempunyai keingian untuk menjadi tenar dan dipuji<ref>{{Cite web|last=Cole|first=Nicki Lisa|date=14 Juli 2019|title=Goffman's Front Stage and Back Stage Behavior|url=https://www.thoughtco.com/goffmans-front-stage-and-back-stage-behavior-4087971|website=thoughtco.com|access-date=24 April 2021}}</ref>.
 
Klasifikasi yang kedua adalah model ''Robin Hood''<ref>{{Cite web|title=Robin Hood Merriam-Webster.com Dictionary|url=https://www.merriam-webster.com/dictionary/Robin%20Hood|website=Merriam-Webster.com Dictionary|access-date=24 April 2021}}</ref>.
 
== Perkembangan kultur budaya peretas ==