Liputan media massa terhadap pemanasan global: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Perubahan kosmetika |
penambhan peranala dan kategori |
||
Baris 4:
<!--JANGAN HAPUS PESAN DI ATAS SAMPAI ARTIKEL INI DIPERBAIKI >>>>>>>-->
'''{{PAGENAME}}''' meliputi<!--<<< ganti kata meliputi dengan kata "adalah" --> aktifitas [[jurnalistik]] <!-- ganti kata/istilah tertentu dengan tanda kurung kotak. Contoh: [[jurnalistik]]--> baik yang dilakukan jurnalis/wartawan profesional atau jurnalisme warga terhadap tema-tema, isu-isu yang berkaitan dengan pemanasan global, perubahan [[iklim]], bertujuan untuk menggugah kesadaran masyarakat/publik tentang dampak [[Pemasaran global|pemasanan global]], perubahan iklim untuk melakukan tindakan. Tindakan tersebut dapat bersifat individu, kelompok dan lainnya. {{PAGENAME}} memiliki peran vital dalam upaya membangkitkan serta menggugah kesadaran masyarakat/publik tentang dampak perubahan iklim yang menjadi ancaman bersama mahluk bumi untuk melakukan tindakan. Media Massa bila ditilik dari definisi Komunikasi massa menurut Bittner merupakan pesan yang dikomunikasikan melalui media massa pada sejumlah besar orang.<ref>{{Cite book|title=Komunikasi Massa Suatu Pengantar|last=Ardianto, dkk|first=Elvinaro|publisher=Simbiosa Rekatama Media|year=2010|isbn=|location=|pages=3|url-status=live}}</ref> Definisi ini menggambarkan komunikasi massa menggunakan media (perantara) yang melibatkan massa atau orang banyak. Media komunikasi yang termasuk media massa adalah: radio siaran dan televisi, koran, media online, dan lainnya. Pakar lain Gerbner secara spesifik menyebutkan komunikasi media mass menghasilkan suatu produk berupa pesan-pesan komunikasi. Produk tersebut disebarkan, didistribusikan kepada khalayak luas secara terus menerus dalam jarak waktu yang tetap, misalnya harian, mingguan, dwimingguan atau bulanan. Proses memproduksi pesan tidak dapat dilakukan oleh perorangan, melainkan harus oleh lembaga, dan membutuhkan suatu teknologi tertentu, sehingga komunikasi massa akan banyak dilakukan oleh masyarakat industri.
Jallaludin Rakhmat menyebutkan Komunikasi massa sebagai jenis komunikasi yang ditujukan kepada sejumlah khalayak yang tersebar,heterogen dan anonim, melalui media cetak atau elektronik sehingga pesan yang sama dapat diterima secara serentak dan sesaat. Jallaludin Rakhmat menyebutkan Komunikasi Massa memberikan efek kognitif yang bertumpu pada pengetahuanpikiran dan penalaran, sehingga khalayak yang semula tidak tahu menjadi tahu, yang tadinya tidak mengerti, menjadi mengerti, yang tadinya bingung menjadi jelas. Efek komunikasi pada kognisi komunikan berkenaan dengan perubahan pengetahuan yang disebabkan adanya informasi-informasi baru yang diterima. Informasi baru ini dapat berubah, memperkuat atau membentuk citra menjadi sesuatu hal dalam setiap proses komunikasi. Komunikator mengharapkan tercapainya tujuan dari komunikasi yang dilancarkannya, demikian pula televisi dengan berbagai informasi yang disampaikan, tidak sekedar menyampaikan informasi saja tetapi ada visi tertentu yang diusung, seberapa jauh keberhasilan pencapaian tujuan tersebut akan tergambar pada perubahan aspek kognitif (pengetahuan), dalam beberapa penelitian menunjukan televisi mempunyai korelasi positif terhadap variabel-variabel informasi. (Rakhmat, 1996:64) “Informasi yang diberitakan lewat televisi akan sangat tergantung orang yang dibelakang pengadaan informasi tersebut, ketika citra yang terbentuk televisi adalah memberikan seperti apa manfaat yang dikehendaki oleh masyarakat, maka televisi tersebut telah membentuk efek prososial kognitif”. <ref>{{Cite book|title=Psikologi Komunikasi|last=Rakhmat|first=Jalaludin|publisher=Rosda Karya|year=1985|isbn=979-514-145-7|location=Bandung|pages=|url-status=live}}</ref>
Baris 20:
[[Kategori:Perubahan iklim]]
[[Kategori:Artikel EUforia Wiki4Climate]]
[[Kategori:Pemanasan global]]
|