Masjid Taqwa Muhammadiyah: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
+
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 52:
Pada 2005, [[Terminal Goan Hoat]] yang berada di dekat Masjid Taqwa Muhammadiyah dibongkar dan dijadikan sebagai lokasi pusat perbelanjaan oleh [[Pemerintah Kota Padang]]. Meski mendapat penolakan dari ribuan pedagang [[Pasar Raya Padang]], Wali Kota Padang Fauzi Bahar tetap melakukan peletakan pertama pusat perbelanjaan yang kini dikenal sebagai [[Sentral Pasar Raya]] (SPR).<ref>https://nasional.tempo.co/read/56067/pedagang-pasar-raya-padang-protes-pendirian-mal</ref>
 
Ketiadaan terminal berdampak pada menumpuknya kendaraan, terutama angkutan kota di simpang Masjid Taqwa Muhammadiyah. Jalan depan masjid menjadi tempat turun naiknya penumpang sehingga memicu kemacetan, susahnya memarkir kendaraan, dan suara bising akibat klakson. Pengurus masjid telah menyampaikan keluhan jemaah kepada Pemerintah Kota Padang, tetapi permasalahan tak teratasi dan berlanjut selama bertahun-tahun berikutnya. Terkait hal ini, budayawansastrawan [[Wisran Hadi]] pada 2008 pernah menulis scarasecara satir bahwa "yang salah itu adalah kenapa masjid didirikan di pusat kota" sehingga "sudah waktunya pengurus Masjid Taqwa bersiap-siap memindahkan masjid yang dicintai masyarakat ini ke tempat yang lebih aman".{{-}}
 
== Referensi ==