Tidak ada ortodoksi di dalam [[agama Hindu]],<ref>{{Cite document|title=The Human Icon: A Comparative Study of Hindu and Orthodox Christian Beliefs|doi=10.1111/rirt.13458}}</ref> karena kata ''Hindu'' sendiri merupakan sebutan kolektif bagiuntuk berbagai keyakinan anutan masyarakat yang mendiami daerah Lembah [[Sungai Indus|Sungai Sindu]], tunas [[Peradaban Lembah Sungai Indus|Peradaban Lembah Sungai Sindu]]. Agama Hindu merupakan sintesis ajaran-ajaran ribuan [[guru (agama dharma)|''guru'']], yakni tokoh-tokoh yang disamakan pihak-pihak di luar agama Hindu dengan nabi-nabi.<ref>{{Cite web|url=http://altlib.org/item/githa-vahini/|title=Githa Vahini|website=altlib.org|access-date=2020-07-07}}</ref> Agama Hindu juga tidak memiliki tokoh pendiri maupun kewenangan atau kuasa memerintah, tetapi hanya anjuran-anjuran. Istilah agama Hindu yang paling dekat dengan istilah ''ortodoksi'' mengandung makna tradisi-tradisi yang "berterima umum", bukan "kesesuaian dengan suatu doktrin". Sebagai contoh, istilah agama Hindu yang disamakan para penganut agama-agama Timur Tengah dengan ''doktrin'' adalah [[Sanātanī|Sanatana Dharma]], yang paling banter dapat diterjemahkan menjadi "tradisi-tradisi yang sudah ada sejak purbakala", dan oleh karena itu menunjukkan bahwa tradisi-tradisi tersebut diterima bukan melalui doktrin dan paksaan melainkan melalui uji adopsi dan retensi berdasarkan atrisi lingkungan selama beribu-ribu tahun.<ref>{{Cite web|url=https://science.jrank.org/pages/10548/Orthodoxy-Hinduism.html|title=Orthodoxy in Hinduism|website=science.jrank.org|access-date=2020-07-07}}</ref>